Grind Me Down
- Lilianna Wilde -Setelah itu, tiga gadis pun berpisah dari Vince meski Vince ingin mengantar mereka, namun rasanya mobil dia takkan muat jika harus menampung tiga penumpang lagi.
Shea bersyukur.
Meski begitu, Vince sudah mendapatkan nomor telepon Runa. Itu sudah lebih dari cukup. Ya, lebih dari cukup membakar Shea dalam kebencian.
Mobil pun bergerak ke jalanan dengan Abe sebagai pengemudi. Vince menyuruh Shea duduk di belakang bersama dia. Tentu saja Shea takkan menolak keberuntungan yang dia harapkan ini.
Ketika mobil telah berjalan dengan kecepatan sedang, mata Vince segera mengikuti sebuah objek. Shea dengan cepat mencari apa yang sedang ditatap Vince hingga kepala sang Bos memutar ke objek itu.
Di jalan, ada seorang gadis memakai baju merah ketat dengan belahan paha tinggi yang sedang akan memasuki mobil.
Otak Shea berputar cepat. Ia tak menyangka sang Bos sudah melupakan Runa dan terpikat akan gadis random di jalan. Betapa mudahnya Vince teralihkan.
Shea pun menghubungkan antara Runa dan gadis barusan yang mampu membuat Vince terus lekat memandangi. 'Keduanya sama-sama memakai baju seksi. Keduanya lumayan cantik. Tapi gadis di jalan itu tidak semuda Runa.' Dia terus memutar otaknya.
Dalam menit berikutnya, Shea membulatkan mata setelah menemukan kesamaan antara Runa dan gadis random tadi. 'Dua-duanya sama-sama memakai pakaian merah!'
Shea menatap Vince di sebelahnya yang mulai duduk tenang kembali setelah mobil mereka jauh melewati gadis random tadi.
Akhirnya Shea menemukan 'kata kunci' untuk menaklukkan perhatian Vince. Ia tersenyum tipis dengan rencana sudah memenuhi kepalanya.
Keesokan harinya, Shea tak sabar bertemu Vince. Ia sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Tadi malam dia sibuk mencari baju kerja berwarna merah untuk dipakai hari ini.
Shea seakan ingin membuktikan analisa dia sendiri.
Tapi... Vince belum juga muncul. Padahal ini sudah jam dua belas lebih! Apakah Vince tidak akan datang ke kantor hari ini? Shea kesal. Ia meremas-remas kertas kosong di mejanya dan membuang penuh kesal ke keranjang sampah di dekat mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady in Red (21+)
Любовные романы"Cinta itu buta dan tuli. Jika dia tidak buta dan tuli maka itu bukan cinta, melainkan logika." "Apakah kau pernah merasakan cinta hingga dirimu terasa penuh akan dia?" "There is fair in love and war. Ya, ini adalah cinta dan juga sebuah peperang...