Denting pintu lift yang membuka, mengalihkan perhatianku dari layar monitor di hadapanku. Seorang wanita setengah baya dengan penampilan anggun keluar dari pintu lift. Suara langkah kakinya teredam oleh karpet tebal. Wangi parfum mahal menguar dari tubuhnya. Dia berhenti tepat di depanku, sorot matanya teduh, wajahnya tenang dan berwibawa. Tapi tetap saja tatapannya membuatku merinding. Seolah dia mampu melucuti seluruh kepercayaan diriku hanya dengan satu kali pandang.
Melihatnya dari kejauhan ternyata tidak sama dengan berhadapan secara langsung. Dari jarak sedekat ini, aura berkuasa sang nyonya besar terasa kental. “Ada yang bisa saya bantu, Bu?” Aku berusaha keras menahan tubuhku berdiri di atas kedua kakiku. Matanya menyorot makin tajam ke arahku.
“Tunjukkan padaku yang bernama Tiara Safitri.” Rasa gugupku meningkat berkali lipat. Apa yang telah kulakukan sampai beliau datang mencariku. Aku berdiri dengan gelisah, rasa dingin menjalar di punggungku. “Kau?”
Tatapannya makin tajam ke arahku. Dia mengamatiku dari ujung rambut, bergerak pelan ke bawah menyapu sekujur tubuhku dan kembali ke wajahku. Jenis tatapan yang membuatmu merasa seperti barang pajangan yang sedang dinilai harganya. Aku tidak merasa melakukan kesalahan, tapi tetap saja rasa gugup mencengkeramku seperti selimut tebal membalut tubuhku. Aku menelan seteguk besar air liur, tapi tetap saja ada gumpalan besar di tenggorokanku yang yang tidak mau hilang.
“Benar, ibu ada perlu apa sama saya?” Tidak ada jawaban. Kutahan keinginan menunduk untuk memeriksa apakah ada kerutan di pakaian yang kukenakan, noda yang mungkin menodai setelanku, atau rambut nakal yang keluar dari sanggul cepolku. Aku berdiri sambil mencengkeram tepi meja dengan kuat. Betapa tidak menyenangkannya situasi yang kuhadapi sekarang. Aku melirik ke arah lorong, berharap siapa saja datang dan menyelamatkanku. Aku tidak tahu, tapi rasanya saat ini aku sedang berada dalam bahaya.
“Apa maksudmu mendekati puteraku? Harta kekayaan kami? Apa yang kau tawarkan padanya, sehingga dia menjadikanmu kekasihnya?” Aku tidak bisa mengucapkan sepatah katapun, karena aku tidak mengerti apa yang dibicarakan olehnya. Kekasihku yang mana? Sejak putus dua tahun yang lalu, aku belum pernah punya pacar lagi. Dari semua kenalanku, rasanya tidak ada seorangpun yang merupakan kalangan dekat Big Bos, apalagi puteranya. Akhirnya aku hanya diam mematung. “Kenapa diam? Kau pikir aku akan diam saja melihatnya.”
“Maaf, bu. Saya tidak mengerti dengan apa yang ibu katakan.” Ibu itu memicingkan matanya ke arahku. Sungguh, aku benar-benar bingung harus bicara apa. Sepertinya apapun yang kukatakan, hanya membuat emosinya memuncak.
“Ribut-ribut apa ini?” Pintu menjeblak terbuka, menampakkan sosok pria tampan bertubuh tinggi. Matanya bertanya ke arahku, tapi begitu melihat siapa yang ada di depanku, dia langsung terbelalak. “Ibu? Apa yang ibu lakukan disini?”
Cepat kukatupkan mulutku yang menganga lebar mendengarnya. Kaget campur malu, karena sekian lama aku bekerja di tempat ini, baru sekarang aku tahu bahwa Pak Ricky adalah putera pemilik perusahaan. Wuih, fakta sehebat ini kenapa aku tidak pernah mengetahuinya.Pandanganku bergantian ke arah ibu dan anak yang kini berdiri berhadapan. “Saya tidak pernah tahu kalau anda adalah putera pak direktur.”
“Ibu ingin dengar langsung penjelasan kekasihmu ini, takutnya dia hanya mengincar harta keluarga kita saja.”
Kami berdua berbicara secara bersamanaa. Nyaris saja aku memutar bola mataku mendengar kalimat beliau. Huh, gosip darimana yang menyebutkan kalau kami adalah sepasang kekasih. Omong kosong apa itu. Kulihat wajah Pak Ricky merah padam, dia melingkarkan lengannya di bahu sang ibu.
“Sepertinya disini ada kekeliruan besar, saya dan....” Belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, bosku yang tampan dan keras kepala itu memberi tatapan tajam ke arahku. Sorot matanya persis seperti biasa dia menyuruh untuk melakukan apapun yang dia minta tanpa bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belahan Jiwa
RomanceKebohongan sekecil apapun, akan selalu diikuti kebohongan lain. Sampai akhirnya sangat sulit untuk mengurai simpulnya yang terlanjur mengikat dengan erat. Seperti Ricky yang demi menghindari perjodohan mengaku sudah mempunyai seorang kekasih. Masala...