ᴍᴇʟᴀᴍᴘɪᴀsᴋᴀɴ sᴇᴍᴜᴀɴʏᴀ.

2.4K 220 2
                                    

"Jungkook!"

Jungkook terperanjat saat mendengar teriakan yang amat cukup nyaring memanggil namanya. Dan sial! Ternyata itu Lisa bersama Jimin.

Mereka berdua menghampiri Jungkook yang tengah duduk dipinggir lapangan seorang diri.

"Astaga! Bisakah kau tak teriak? Mengagetkan saja." Dengus Jungkook.

"Hehe, mian, aku tak bermaksud mengagetkanmu." Cengir Lisa.

"Ini!"

Jimin melemparkan sebotol minuman rasa lecy kearah Jungkook yang ditangkap baik oleh sang penerima. Jungkook pun langsung membuka botol itu dan menenggak nya separuh.

Lisa yang melihat raut wajah sahabatnya ini yang seperti sedang kesal merasa bingung, tadi saat ia dan Jimin pergi, sepertinya wajah Jungkook baik-baik saja. Lantas mengapa saat ia kembali Jungkook terlihat murung?

"Jungkook, kau oke?"

"Ha?" Jungkook mengkerutkan dahinya bingung sambil memandang Lisa yang tiba-tiba menanyakan soal dirinya.

"Kau baik-baik saja? Kenapa wajahmu kelihatan sedang kesal begitu? Bukannya saat aku dan Jimin berkelahi tadi kau begitu semangat mendukungku untuk menghajarnya?"

"Aku baik-baik saja, memangnya apa yang harus aku pikirkan?"

"Kau yakin?"

"Hmm."

Jimin yang daritadi diam melihat interaksi antara dua sahabatnya itu akhirnya mengeluarkan suara. Dimana sahabat aliennya? Bukannya tadi bersama Jungkook, tapi sekarang kemana?

"Jungkook, dimana Taehyung? Bukannya tadi bersamamu?"

Jungkook tiba-tiba merasa kesal saat mendengar kata 'Taehyung'.

"Pulang ke planet Pluto tadi dijemput Alien lain." Jawab Jungkook asal sambil mendatarkan wajahnya tanpa melihat Jimin yang bingung dengan jawaban Jungkook.

"Ha? Apa? Gimana-gimana?" Heran Jimin dengan wajah bingungnya.

"Sudahlah tak usah menanyakan dia, tak penting sekali. Ayo pulang! Aku lelah, ingin cepat istirahat dan tidur."

Jungkook pun beranjak berdiri dan meminum minumannya hingga habis tak tersisa, meremat botol itu dan melemparnya kearah Jimin yang mendapat protesan dari lelaki bantet itu.

"Yak! Kurang ajar sekali kau, huh. Untung tak mengenai wajah tampan ku ini." Protes Jimin.

"Hish diamlah! Dasar mulut baskom!"

"Yakk, apa-apa'an itu?! Mulut baskom? Dasar kelinci obesitas!"

Lisa yang jengah melihat dua makhluk beda gender itu langsung menggeplak kepala Jimin dan mendapatkan tatapan sengit dari Jimin.

"Kau juga! Kenapa memukul kepalaku! Untung saja aku tak sampai meraih kepalamu itu!"

"Sstt.. diam dan tutup mulutmu bantet, kau lihat; sepertinya Kelinci gemuk itu sedang dalam mood yang buruk." Bisik Lisa pada Jimin.

"Kau benar juga, tumben sekali dia ingin cepat pulang. Biasanya dia akan merengek dulu pada kita untuk menemaninya menonton film sebelum pulang."

"Hmm-aku yakin ini ada hubungannya dengan Alien hitam itu."

"Maksudmu Taehyung?"

"Ckk, memangnya siapa lagi makhluk Alien di geng kita? Kau lebih cocok menjadi kurcaci pendek dan bulat." Jawab lisa enteng.

"Yakk! Gadis sialan!"

Jimin pun menarik rambut lisa bagian bawah yang membuat gadis berponi itu mengerang kesakitan. Karna mau mengeplak kepalanya pun percuma, jimin tak sampai.

"Bangsat! Sakit bodoh! Lepaskan!"

"Makanya jangan mengataiku seenaknya"

"Tapi itu faktanya. Aku ini slalu berkata jujur."

"Aku tak dengar, aku tutup mata." Gaya Jimin sambil menutup kedua matanya seolah-olah tak mendengar perkataan Lisa.

"Dasar sinting, yang kau tutup seharusnya telinga bodoh!" Jengah Lisa.

"Orang tampan itu bebas." Jawab Jimin dengan pedenya.

"Apa? Kau pendek? Yhaa kau memang pendek. Akhirnya sadar juga."

"Yakk!"

Tiba-tiba Jungkook berteriak dan membuat kedua makhluk itu berhenti saling menghina dengan buru-buru berlari menyusul Jungkook.

"Baguslah kalau kalian tak ingin pulang, mobilku akan sangat ringan tanpa beban!"

"Yakk! Tunggu Jungkook!" Teriak keduanya bersamaan.

🎥🎞🎥

Jungkook memasuki kamarnya dan membanting tas baby pink miliknya dengan keras keatas ranjang. Membuka tasnya dan mengambil HP didalamnya. Iapun membuka playlist musik dan memilih lagu random yang bermakna kesedihan cinta.

Ia memasuki kamar mandi dan meletakkan HP diatas nakas kamar mandi. Menyalahkan kran air dan mengguyur badannya dibawah shower.

Yha, hanya itu cara dia untuk melampiaskan semua masalah percintaannya yang terjadi.

Karna, hanya Kim Taehyung lah yang bisa membuat hatinya sesakit ini.







Dia tidak akan pernah tahu bagaimana perasaanku padanya.

Rahasia hari ini masih akan menjadi rahasia besok. Jika akau tidak ingin kehilangan dia, maka aku hanya bisa tetap diam dan terus mencintainya secara diam-diam. Tidak ada yang bisa aku lakukan sekarang, kecuali menyeret kakiku ke dalam kamar mandi.

Setiap kali aku merasa sedih, aku akan bergegas ke kamarku; memainkan beberapa lagu cinta yang sedih dan lari ke kamar mandi untuk mengguyur badanku dengan air dingin. Meskipun aku tidak menangis, tetapi hatiku merasakan sakit.

Kusandarkan satu tanganku di dinding kamar mandi dan tangan lain untuk menyalakan shower.


"Sialan! Airnya tiba-tiba mati!"

Moodku semakin rusak.

Aku cepat-cepat mengambil sebotol air mineral dari lemari es dan menuangkannya di atas kepalaku.

"Sialan!"

"Si bangsat Taehyung, taukah kau berapa banyak botol air mineral yang aku buang hanya untuk membasahi tubuhku? Ini sama sekali tidak ramah lingkungan!"

Jungkook bergeming sendiri menyumpah serapahi Taehyung dan masih tetap mengguyur badannya dengan botol air mineral.



🅃. 🄱. 🄲

Theory Of Love °•VKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang