ᴍᴏᴠᴇ

2.4K 217 14
                                    

Dua sosok sahabat itu tengah menyantap makan siangnya di kantin kampus, tentunya dengan pesanan yang sama; steak daging serta lemon tea dingin sebagai minumannya.

Jungkook, gadis itu berhenti memasukkan steak itu kedalam mulutnya. Menatap pria didepannya sebelum mengeluarkan suaranya untuk berbicara.

"Taehyung, Park Soora; gadis arsitek itu menghampiriku saat di Koridor. Mengatakan padaku jika kau harus membalas pesannya. Hey, ini bukan maksudnya jika kau sedang dekat dengannya kan?"

Jungkook menatap waspada, dan Taehyung tetap melanjutkan makannya. Sedikit melirik pada sahabatnya itu. Tersenyum sedikit guna menanggapi, "Right, Jung."

Jungkook mendelik, tak mengerti lagi dengan hidup gila sahabatnya. Benar-benar hanya ada wanita di otaknya. Setidaknya, nilai skripsi tak seburuk yang diperkirakan.

"Tae, kau adalah sosok bajingan berkelas yang sebenarnya, ck. Lalu bagaimana dengan Irene?"

Kali ini, Taehyung meletakkan dagu pada tumpuan kedua tangannya. Tersenyum lebar sembari menatap Jungkook penuh arti. Dan sial, ingin rasanya mencekik pria yang dicintainya diam-diam itu hingga merasakan sulitnya bernapas.

Karna dirinya tau, Taehyung tak pernah bisa berhenti bermain dengan para gadis. Benar-benar playboy sejati. Dan tentu saja dengan hatinya yang kembali tersakiti.

"Kupikir, aku sedikit bosan dengannya. Dan aku hanya mengajak Soora makan malam, bukan menjadi kekasihku." Ucap Taehyung. Memilih melanjutkan makannya dan tak menghiraukan Jungkook yang tengah menatapnya datar. Sedikit tau dibalik itu semua; karena Taehyung tak sebodoh yang dipikirkan.

Dan Jungkook pun ikut melanjutkan makannya, memilih abai atas jawaban Taehyung. Sudah terlampau biasa jika mendengar itu semua. Sebab, dirinya hanya akan merasakan sakit hati yang tak ada habisnya.

"Sudah selesai? Ingin menonton film hari ini, hmm?" Menatap Jungkook yang sudah selesai dengan memakan habis steak itu, "Kepalamu terbentur sesuatu, kim?" Terkejut dengan tawaran yang ia dengar. Namun benar-benar merasa seakan diberi hadiah yang luar biasa.

'Menonton film bersama? Ini sungguh tak bisa untuk dilewatkan begitu saja!'

🎥🎞🎥

"Kau!-tunggu, sejak kapan?"

Gadis itu benar-benar terkejut. Menatap pemuda yang tepat berada didepannya dengan senyum penuh arti. Dan, melirik sekilas pada koper hitam yang berada pada genggaman tangan pemuda itu.

"Hai noona, are you shock?" Ucap pemuda itu dengan masih mempertahankan senyumannya.

"really shocked, damn it." Gadis itu, Jungkook; benar-benar merasa terkejut sekaligus kesal. Untuk apa sepupunya itu berada didepan pintu apartemennya?

"Aku akan tinggal di apartement mu selama satu bulan, kau senang?"

Jungkook tak salah dengar, bukan? Sepupunya akan tinggal di apartemennya, dan itu adalah hal yang sangat dibenci olehnya, "Bahkan sekedar melihat wajahmu saja aku muak, katakan dari mana senangnya?" Bersedekap dada dan menatap malas sepupunya.

Pemuda itu begitu paham akan reaksi sang kakak, sedari kecil tak pernah akur. Tapi mau bagaimana lagi, dirinya diusir dari negeri Hollywood itu. Sebab melakukan kesalahan yang membuat dirinya dihukum dan tak diberi uang sedikitpun untuk sekedar menyewa apartemen sendiri.

Theory Of Love °•VKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang