1

113 5 5
                                    

Happy Reading!









♡︎♡︎♡︎











Annyeong! Namaku Aisha Syalwain atau biasa dipanggil Chaca. Aku seorang mahasiswi di Daegu University. Aku berasal dari Indonesia. Aku di korea bersama kedua sahabatku yang lebih tua 1 tahun dariku. Mereka bernama kak Putri Annasthasya (Putri), dan kak Zahra Brawijaya (Zahra).

Perkenalan kami dimulai ketika aku baru masuk SMP. Saat itu sedang sholat dzuhur berjama'ah dimasjid sekolah kami. Kebetulan kami sholat bersebelahan. Saat sedang dzikir. Tiba-tiba kak Putri menarik tas mukenaku yang terdapat coret-coretan nama biasku. Dia pun mengernyitkan alisnya sambil menggumamkan nama-nama yang terdapat di tas mukenaku. Lalu memberitahu kepada kak Zahra yang tepat disampingnya. Saat itu perasaanku tegang bukan main.

Tiba-tiba saja kak Zahra menepuk pundakku lalu bertanya sambil berbisik, "kamu kpopers ?"

"I-iya kak . . ." jawabku gugup dengan senyuman kikuk. Aku sangat takut jika setelah ini akan mendapatkan masalah karena aku menyukai korea. Ya, karena sangat banyak 'anti kpop' dimana - mana.

"Waahhh sama dong! Aku sama dia juga kpop!" jawab kak Putri sambil menunjuk ke arah kak Zahra.

"Akhirnya ada juga yang nemenin kita jadi kpop ya Put! Disekolah ini cuma ada aku sama Putri doang yang kpop, Akhirnya nambah juga kpopers disekolah kita." sahut kak Zahra sambil menatapku dan kak Putri bergantian.

"Beneran kak? Waahhh aku merasa tersanjung deh jadinya hehehe" jawabku senang.

"Oh iya, btw nama kamu siapa ?" tanya kak Putri.

"Namaku Chaca. Kalau kalian berdua ?" jawabku dengan senyuman manisku.

"Kenalin, Namaku Putri."

"Kalau aku, Zahra." jawab kak Zahra dengan senyumannya. Kalau aku perhatikan, kak Zahra itu sekilas mukanya mirip dengan eonni-eonni korea. (Waktu itu aku tanya dia dan jawabannya karena waktu mamanya hamil, mamanya haters oppa-oppa korea. Katanya sih gitu)

Kami pun terus berbicara mengenai dunia perkpopan sampai selesai dari masjid. Hingga tukeran kontak lalu persahabatan kami pun dimulai. Sejak saat itu kami selalu pergi bertiga saat kekantin, ke masjid. Walaupun berbeda kelas dan aku yang selalu keluar duluan, aku selalu setia menunggu mereka dimeja kantin tempat biasa kami duduki.

Kami juga selalu pulang sekolah bersama. Karena suatu kebetulan dan tanpa sadar ternyata rumah kami itu 1 komplek. Ya walaupun 1 komplek, kami awalnya tak saling kenal. Wajar, karena komplek rumah kami yang begitu luas dan rumah ku berada di barisan awal. Sedangkan mereka harus belok lagi lalu paling ujung dan bersebelahan.










TBC

korean hijabersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang