8

12 1 0
                                    

Author POV

  Putri dan Yejun pergi ke salah satu Mall terbesar di Seoul. Disana Yejun hanya menemani Putri berbelanja, tentu saja sekaligus membayarnya. Entah itu baju, make up, maupun sepatu.

Setelah puas hampir seharian hanya berdiam dan memberi komentar atas semua pertanyaan yang Putri ajukan padanya tentang barang yang akan dia beli, Yejun pun mengajak Putri ke sebuah Restoran yang tidak jauh dari Mall tersebut.

  Mereka pun mencari meja yang kosong. Dan akhirnya, mereka dapat meja yang berada dipojok Restoran tersebut. Mereka pun mulai memilih menu makanan yang sudah tersedia diatas meja. Yejun pun menepuk tangannya untuk memanggil pelayan. Dan seorang wanita berpakaian dress hitam putih pun datang menghampiri meja mereka.

"Ya, ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanya pelayan tersebut.

Putri memperhatikan pelayan itu, tatapannya kepada Yejun membuat tekanan darah Putri naik. Tatapan genit dari seorang wanita pada pria tampan.

"Saya ingin memesan satu Salmon Scrambled dan satu Ice Latte Macchiato. Kamu ingin memesan apa Chagia ?" Jawab Yejun sekaligus bertanya pada Putri.

"Saya ingin memesan satu Avocado on Toast with Tomatoes and Feta Cheese dan satu Ice Lemon Squash." Jawab Putri.

"Baik, itu saja ? Atau masih ada lagi Tuan ?" Tanya pelayan tersebut.

"Tidak." Jawab Yejun singkat dan juga datar.

"Baik, mohon ditunggu pesanannya Tuan."

"Nee."

  Pelayan tersebut pun pergi meninggalkan meja Putri dan Yejun untuk membuatkan pesanan dari sepasang kekasih tersebut.

"Tuan aja terus TUAAAAAAAN! Susah amat sih punya pacar ganteng, dasar pelayan centil!" Gerutu Putri menggunakan bahasa Indonesia.

"Mworago Chagia ?" Tanya Yejun yang mendengar gerutu Putri namun tidak tau artinya.

"Ahh, aniya Oppa. hehe" Jawab Putri seraya menunjukan deretan giginya.

"Ahh! kwiyeopta!" Ucap Yejun seraya mencubit kedua pipi Putri dengan gemas.

"Sakit Oppa..." Ucap Putri karena merasa kesakitan diarea pipinya.

"Mianhae." Jawab Yejun seraya tertawa.

  Setelah menunggu cukup lama, makanan yang mereka pesan pun sampai. Mereka berdua pun mulai memakan makanan yang sudah mereka pesan. Setelah selesai makan, mereka memilih untuk berbincang - bincang sebentar sebelum mereka pulang.

"Chagia . . ." Panggil Yejun.

"Nee oppa, wae geuraeyo ?" Tanya Putri.

"Apakah Daejung sudah menyatakan perasaannya padamu ?"

"Alhamdulillah sampai detik ini dia belum berkata apapun tentang perasaannya padaku oppa." Jawab Putri seraya tersenyum.

"Haahh syukurlah . . ." Ucap Yejun seraya mengelus - ngelus dadanya.

"Tapi, jika bertemu denganku dia masih suka memberikanku bunga mawar biru." Sambung Putri.

"Mwo ?! Jinjja ?!" Jawab Yejun yang sudah mulai sedikit menaiki nada bicaranya.

"Calm down babe. Aku tau, maksud dia memberikanku bunga itu apa. Dia sadar dia tidak akan pernah bisa memilikiku karena aku adalah milik sahabatnya. Dan lagi pula dia juga tau seberapa besar cinta kita oppa." Ucap Putri sambil menggenggam salah satu tangan Yejun.

"Baiklah, aku percaya padamu." Jawab Yejun seraya tersenyum dan dibalas senyuman manis dari Putri.

"Yasudah, ayo kita pulang sekarang. Sepertinya sebentar lagi langit akan gelap." Ucap Putri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

korean hijabersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang