2

58 3 0
                                    

Author POV

"Chacha, bangun Cha. Nanti kuliahnya telat lho Cha, katanya ada kelas pagi. Kan aku udah sering bilang kalo abis sholat shubuh tuh ya, jangan tidur lagi. Ga baik. Ayo bangun Cha." ucap Zahra sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Chaca.

Duh, kak Zahra mulai deh mode mak-mak nya On. batin Chaca.

"Iya kak Zahra. Ini Chaca udh bangun." jawab Chaca dengan suara serak bangun tidurnya.

"Cepet mandi, abis itu siap-siap. Tadi Putri udah bikin sarapan. Aku mau rapihin apartement dulu abis itu baru kita sarapan bareng selagi nunggu Putri mandi. Kamu tau kan Putri kalo mandi 1jam, untung aja nih apartement kamar mandinya 2." celoteh Zahra sambil menyapu lantai apartement mereka.

Chaca, Putri, Zahra memang menyewa 1 apartement dengan 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi. Mereka patungan untuk membayar sewa setiap bulannya. Putri dan Zahra bekerja part time untuk membayarnya. Sedangkan Chaca, dia masih menggunakan uang bulanan yang dia dapatkan dari orang tuanya. Diantara mereka memang Chaca yang paling kaya. Dan juga yang paling sering mentraktir mereka jika uang bulanan Putri atau Zahra kurang untuk kebutuhan pokoknya.











♡︎♡︎♡︎








Saat diperjalanan, tiba-tiba saja Chaca melontarkan sebuah pernyataan yang membuat Putri dan Zahra terkejut.

"Kak, Chaca mau part time kayak kalian dong."

"Lho, kenapa emangnya Cha ? Papi kamu gak mungkin bangkrut mendadakkan ? Secara om Syarif kekayaannya gak mungkin abis ampe 7 turunan." tanya Putri.

"Iya Cha, kenapa ? Kok tiba-tiba ?" sahut Zahra.

"Gimana ya kak ? Soalnya Chaca ga mau terlalu ngerepotin Mami sama Papi. Jadi biar uang bulanan Chaca juga ga terlalu banyak. Ya kayak kalian aja, setelah kalian part time kan kalian juga minta dikurangin uang bulanan nya biar ga terlalu ngerepotin ortu. Chaca juga mau kayak gitu. Ya walaupun sebenernya kita bertiga sama-sama beasiswa yang udah pasti ngurangin beban tapi tetep aja Chaca berasa ngerepotin ortu." jawab Chaca menjelaskan.

Zahra dan Putri pun saling bertatapan dibangku depan. Lalu memikirkan pekerjaan apa yang pas untuk Chaca. Tiba-tiba saja Putri menjentikkan jarinya seakan-akan telah mendapatkan ide. Lalu menoleh ke arah Chaca yang membuat Chaca dan Zahra yang sedang menyetir menatap kearah Putri bingung.

"Kenapa Put ? Kok tatapannya gitu amat ?" tanya Zahra sambil sesekali menoleh kearah Putri.

"Aku tau kamu kerja part time dimana. Dan itu sesuai hobby kamu banget Cha, kamu tinggal pilih." jawab Putri dengan tatapan meyakinkan Chaca.

"Apaan tuh kak Putri ?" tanya Chaca penasaran.

"Kamu pilih antara mau menulis atau mau ngajar les private renang ?"

"Kalo aku saranin sih mending kamu pilih renang aja Cha. Soalnya kan kalo nulis kamu harus mikir ide cerita. Belum lagi kalo misalnya kena deadline. Sama pusingnya kayak deadline tugas dari dosen." saran Zahra yang disetujui oleh Putri.

"Heumm, Chaca pilih ngajar renang aja deh kak. Bener juga apa kata kak Zahra tadi, takutnya Chaca ga kuat ngejar deadline cerita nanti." jawab Chaca.

"Okee. Aku punya kenalan temen cowok, dia nyari guru les renang buat adeknya. Adeknya cewek kok tenang aja. Nanti pulang kuliah ada waktu gak ? Kalo ada mau ketemuan sama temen aku gak ? " ucap Putri pada Chaca.

"Wah, Ada kok kak! Boleh-boleh."

"Oh iya, by the way dia itu protektif banget masalah adeknya. Semenjak Ibunya meninggal dan Ayahnya lebih milih wanita lain daripada keluarga. Jadinya dia protektif banget masalah adeknya. Untung aja sebelum Ibunya meninggal, Ibunya ngewarisin semua hak perusahaannya ke dia. Karena Ibunya itu ternyata pewaris tunggal yang kayanya naudzubillah. Ya sebelas duabelas ama om Syarif lah. Cuma dia agak lebih kayak dikit dari om Syarif." jelas Putri.

korean hijabersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang