3

38 3 0
                                    

Daejung POV

Lagi-lagi aku tidak bisa menahan getaran dihatiku ketika menatapnya. Dan juga kehangatan yang ia pancarkan bisa membuat semakin banyak orang yang menyukainya. Aku tidak menyukainya, Tapi aku mencintainya. camkan itu!

Aku sudah tidak bisa lagi menyangkal perasaan ini. Aku tau dia milik sahabatku satu-satunya dan orang yang paling dekat denganku, Oh Yejun. Dan dia sudah tau karena tanpa sengaja dia pernah membaca buku journalku yang berisi tentang perasaanku pada kekasihnya, Putri annasthasya.

Dan lagi-lagi aku memberikannya bunga mawar biru. Aku tau dia tau arti dari bunga itu, karena dia orang yang pintar. Jika tidak, mana mungkin dia mendapatkan beasiswa hingga ke korea sebagai dokter bukan ?

Aku tidak tau harus sampai kapan aku akan memendam perasaan ini terus-menerus. Aku berharap akan ada yang bisa menggantikan posisinya dihatiku. Agar aku tidak dihantui perasaan bersalah karena telah menyukai kekasih dari sahabatku sendiri.

Aku tau betul ini adalah sebuah kesalahan besar. Maka dari itu aku tidak pernah menyatakan perasaanku padanya. Karena jika harus memilih antara persahabatanku dengan Yejun atau mendapatkan hati Putri, tentu saja aku akan memilih opsi yang pertama. Karena percuma saja jika aku memiliki kekasih yang sempurna tapi aku tidak memiliki sahabat satu pun.

Sesampainya dirumah, aku langsung disambut oleh pelukan dari Song Hyejung. Pasti kalian pernah mendengar bahwa aku sangat protektif pada adikku yang satu ini kan ? Ya itu karena hanya dia satu-satunya yang kupunya saat ini didunia.

Setelah kematian Eommaku, Appaku lebih memilih wanita lain daripada keluarga kecil kami. Untung saja sebelum meninggal Eomma telah mewariskan semua perusahaannya padaku. Dan juga karena Eomma pewaris tunggal, jadi semua keseluruhan hartanya diserahkan kepadaku dan juga Hyejung. Bukan berarti aku mata duitan atau semacamnya. Hanya saja, aku jadi tidak mengkhawatirkan bagaimana kehidupanku dengan Hyejung dimasa yang akan mendatang.

"Oppa! Oppa sedang memikirkan apa ? Apakah oppa sedang memikirkan eonni cantik yang kepalanya ditutupi kain itu ? Heumm siapa ya namanya ? Hyejung lupa. Heumm siapa ya." gumam Hyejung menyadarkan lamunanku sambil menepuk-nepuk dagunya menggunakan jari telunjuknya.

Ya tuhan, terimakasih karena kau telah memberilan adik sebaik dan seimut Hyejung pada ku. Aku akan menjaganya hidup ataupun mati.

"Putri" jawabku.

"Ahh nee, Putri eonni! Hyejung baru ingat hehehe. Jadi benar apakah oppa sedang memikirkan Putri eonni ?" tanya Hyejung kembali.

"Tidak. Oppa sedang memikirkan akan oppa apa kan adik oppa yang sangat cerewet ini?" jawabku lalu menggelitiknya.

"Hahaha. Oppa cukup! Aku sudah tidak tahan! Ini sungguh menggelikan! Hentikan oppa! Jika tidak aku akan mengompol nantinya. Hahaha" ucap Hyejung.

aku pun langsung menghentikan kelitikkanku padanya. Kami pun saling menatap sambil tertawa lalu tersenyum.

"Oh iya, Hyejung-ah. Mulai lusa kau akan mulai private renang oke ? Setiap sabtu dan minggu." ucapku tiba-tiba keingat oleh tujuan pertemuanku tadi.

"Jinjja ? Waahhh aku benar-benar sudah tidak sabar lagi. Siapakah yang akan mengajarkanku oppa ? Apakah Putri eonni akhirnya bersedia untuk menjadi guruku ?" tanya Hyejung dengan semangatnya.
*benarkah ?

"Ah ani, melainkan sahabat dari Putri" jawabku yang langsung menghapus senyuman diwajah Hyejung.

"Arasseo. Gwaenchana oppa, aku akan menikmatinya." ucap Hyejung lalu tersenyum.

Hah, rasanya aku tidak tega membuatnya kecewa. Bagaimanapun juga, Chaca harus bisa membuat Hyejung senang. Tidak perduli berapa pun biaya yang akan aku keluarkan untuk itu. Yang terpenting adalah kebahagiaan adik kecilku.



















TBC

korean hijabersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang