Author pov
..
.
"Kakak batalin beasiswa itu?"
Pertanyaan Nabilah membuat Shani mengangguk,sedangkan Nabilah yang mendengar pun menatap tak percaya kepada kakaknya itu
"Kakak ngebatalin itu semua hanya karna kak Gracia..?"
Shani mengangguk membuat Nabilah menghela nafas berat dan menatap Shani dengan mata berkaca-kaca"Bukannya sejak dulu kakak sudah berharap dapat beasiswa untuk sekolah ke jerman dan jadi dokter hebat yang bisa ngobatin penyakit aku...?"
Pertanyaan lirih dari adiknya membuat Shani merasa sesak di dadanya"Dek,-ugh,kamu tenang aja.meski gak ke jerman kakak bisa kok bawa kamu keru--"
"Kakak merubah masa depan kakak hanya karna kak Gracia? Kakak lebih peduli sama orang yang jelas-jelas berniat buruk sama kita?!"
"Nabilah cukup!'Bentak Shani dengan suara keras membuat Nabilah tak dapat membendung lagi air matanya yang mengalir begitu deras
" Bahkan sekarang kakak bersikap kasar sama aku...?Kakak jahat!"Teriak Nabilah berlari keluar rumah membuat Shani menghela nafasnya kasar dan menyusul Nabilah keluar rumah
"Nabilah tunggu!!"
Mata Shani membulat,menatap sebuah mobil sedan melaju cepat ke arah Nabilah. Mobil berplat Lamborgini GRC8 itu melaju cepat ke arah Nabilah.pengemudi di dalam mobil itu kini menyeringai dan menatap tajam Nabilah
"Nabilah awas!!!"
Brakkk
..
.
.
.
.
Bugh!
"Gue kecewa sama lo Shan!"
Shani meringis,menghapus sudut bibirnya yang berdarah akibat pukulan Beby.Shani sendiri kini menyalahkan dirinya atas kecelakaan yang kini membuat adiknya terbaring di dalam ruangan dengan berbagai alat terpasang ditubuhnya
"Gu-gue gak tau harus gimana lagi Beb.." Lirih Shani terduduk lemas dengan air mata yang terus mengalir membasahi wajahnya,dia benar-benar menyesal karna telah membentak Nabilah dan dia pun menyesal karna telah membuat adiknya itu kecewa
"Lo---"
"Cukup Beb" Tegas Kinal menghentikan Beby yang hendak kembali memukul Shani lalu menyerahkan Beby kepada Shania dan viny
Kinal menghela nafas berat lalu duduk di samping sahabatnya itu"Ini bukan salah lo Shan.."Ujar Kinal pelan"Tapi lo harus percaya,apa yang kita bilang itu benar.Gracia u-ugh,dia bukan cewek baik buat lo.."
Mendengarnya Shani menepis kasar tangan Kinal dibahunya lalu bangkit berdiri menatap tajam Kinal"Ini gak ada sangkut-pautnya sama Gracia.. "
Tegas Shani yang semakin memancing amarah Beby"Lo gila!lo lebih percaya sama seseorang yang baru lo kenal hah!?" Kesal Beby dengan kekeraskepalaan Shani
Shani berdecih"Karna Gue rasa dia lebih dapat dipercaya dari pada kalian.."Ucapan Shani membuat Beby semakin naik darah tapi beruntung Shania kembali mencegah dirinya untuk tidak mengambil tindakan
"Shan,kita sahabat lo.kita pengen yang terbaik buat lo tapi lo justru gak mempercayai kita?" heran Viny tak percaya
Shani mengalihkan pandangannya lalu terduduk menatap fokus pintu ruang kamar Nabilah "Gue percaya sama kalian kalo kalian juga percaya sama Gracia.."