"Karena Hati Takkan Bisa Memilih Dimana Ia Kan Berlabuh"
Now Playing🎶
JAZ-Dari Mata
***
*Lazuardi POV
Sore ini, langit membakar dirinya lagi. Dapat ku lihat dengan jelas percikan api yang menyamar menjadi jingga senja. Sembari menyandarkan tubuh ke sebuah pohon besar dipinggir muara, ku pandangi tempat indah yang biasa aku kunjungi untuk menenangkan hati dan pikiran, setelah seharian penuh otak dan tenagaku dikuras dengan materi SKS dan juga kegiatan kemahasiswaan yang lainnya.
Aku adalah seorang mahasiswa fakultas sastra lebih spesifik nya sastra jerman, seorang perempuan belia yang hidup di perantauan, memperjuangkan hidup sendirian dan hanya memiliki seorang teman. Tapi sayangnya, temanku ini sudah memiliki kekasih dan mereka menjalani hubungan jarak jauh. Jadi, waktu malamnya di kostan pun ia gunakan untuk sekedar panggilan suara atau bahkan video call. Dan sampai saat ini aku belum juga menemukan waktu yang pas untuk berbincang banyak dengannya di malam hari. Ya, sampai saat ini. Sekitar satu semester sejak awal kami memutuskan untuk merantau ke ibu kota provinsi.
Sejak akhir masa SMA ku, hati ku masih tetap sama. Tetap keras kepala menanti keajaiban yang akan terjadi, tetap dibodohi oleh bayang-bayang dirinya yang bahkan belum pernah mengukir kisah apapun denganku. Dulu, ia sempat menghubungi ku. Tapi hanya 1X24 jam saja, setelah itu dia hilang tak tahu terkubur dimana.
Motivasi ku memilih program studi sastra jerman ya karena aku tidak memiliki pilihan lain dan mungkin ini memang yang terbaik dari Tuhan untukku. Tapi, mengapa setelah hampir satu tahun berlalu aku belum juga bisa melepaskan diri dari jeratan harapan yang tak akan pernah menjadi kenyataan? Apa yang salah dari diriku?
Sudah ribuan kali ku coba mengalah, menahan segala rasa yang kian membuncah.
"Sadar, Lazuardi! Untuk apa kau terus- menerus memikirkan seseorang yang bahkan ia belum pernah satu detik pun memikirkan mu?" Aku rasakan kata-kata itu dari jarak yang dekat
"Mau sampai kapan Laz?" Suara satu-satunya insan yang paling mengerti aku di dunia ini. Tapi kalimat itu adalah kalimat yang ia ciptakan sejak kami naik ke kelas dua belas.
"Kamu tak mengerti, Ra." Jawabku penuh lirih.
Aku memang selalu mendadak lemah jika sudah mendengar kalimat yang sama keluar dari lisannya. Sejenak aku berhenti berpikir dan mulai mencerna kata-katanya.
'Mau sampai kapan?'Benakku.
"Yasudah, ayo kita pulang ke kostan hari sudah mulai gelap." Ajaknya sambil menyalakan mesin motornya.
Dengan langkah gontai aku berjalan menuju motornya yang terparkir sempurna di belakang pohon yang sedari tadi aku sandari.
"Lupain Wira ya, Laz!" Katanya.
Suaranya terdengar agak samar karena kami sama-sama menggunakan helm dan kecepatan motornya pun lumayan tinggi jadi aku tidak bisa mendengar kata-katanya dengan jelas.
"Hah? Apa Ra?" Tanyaku sembari sedikit berteriak dengan harapan ia dapat mendengar aku.
Tapi yang aku dapatkan hanyalah suara mesin kendaraan lain di persimpangan lampu merah jalan raya.
Tak hanya suara mesin kendaraan, aku juga bisa mendengar suara klakson para pengendara yang mungkin sudah tidak sabar ingin segera sampai dirumahnya untuk beristirahat setelah menjalani harinya, bahkan aku juga mendengar suara nyanyian remaja seumuranku yang hidup ditengah kerasnya ibu kota.
Aku melihat mereka lirih di kejauhan dan berpikir, "Apakah nasibku juga akan sama seperti mereka jika seandainya rencana ku merantau kesini bukan untuk kuliah?" Huftt, entahlah ku tarik nafasku dalam-dalam dan membuangnya secara perlahan yang jelas sekarang hari semakin gelap dan kami masih terjebak di persimpangan lampu merah ini.
***
26 November 2019
Haiiiiii.......
Gimana penasaran?
Fans Lazuardi mana suara nya gaess????
Fans Mutiara Mana suara nya????Jangan lupa ya vote,coment dan tag temen temen kalian sebanyak-banyaknya
Lopyuu Readers.......
~Titik Kata Semesta
![](https://img.wattpad.com/cover/207100242-288-k745549.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewa Prawira
Teen FictionSemesta selalu memiliki cara yang unik untuk mempertemukan manusia dengan sesuatu yang lainnya. Mempertemukan para Dewa dengan sebutir mutiara yang tersimpan tenang dimulut kerang serta mempertemukan para Prawira kerajaan dengan lazuardi yang ditemp...