Keras Hati

35 9 0
                                    

"Ribuan kilometer terbentang namun hati kita takkan merenggang"


Now Playing🎶
Fiersa Besari ~ Rumah


***

*Mutiara POV

"Laz? Turun dong kita udah sampai." Aku mengutuk diri Lazuardi yang tak juga berkutik atau hanya sekedar menjawab kata-kata ku. Apa yang sedang dia lakukan? Bersandar di bahuku yang jelas-jelas badannya lebih besar daripada badanku.

"Laz?"

Aku mencoba melihatnya dari kaca spion motorku, sudah ku duga dia tertidur lagi. Ya, lagi. Karena ini bukan yang pertama kalinya.

"Laz, bangun." Aku menepuk keningnya. Karena hanya keningnya yang paling dekat dari jangkauan ku, perlahan dia membuka kedua matanya.

"Udah sampai ya, Ra?" Aku diam tak menjawab, lalu mencabut kunci motorku, merogoh tas untuk mengambil sesuatu lalu beranjak membukakan gerbang kostan.

"Sini Ra, biar aku saja." Tanpa banyak basa-basi dia pun mengambil kunci gerbang kostan dari genggaman ku.

"Akhirnya bisa membanting diri di atas kasur juga." Kataku, sebenarnya kelasku sudah selesai sejak 4 jam yang lalu. Tapi karena aku terlena dengan buku-buku yang ada di perpustakaan kampus dan lagi aku juga mencari Lazuardi yang tiba-tiba tidak ada di kostan, ya jadilah aku seperti ini.

"Kamu gak mau mandi Ra?" Tanya nya. Ingin rasanya aku mengeluarkan kata-kata yang kasar, tapi mana mungkin karena aku tahu bukan hanya aku yang lelah, dia juga sama.

"Duluan saja Laz. Nanti aku mandi setelah kamu selesai mandi." Ini adalah kalimat andalan ku untuk menghindari yang namanya mandi selain mandi pagi.

"Hmm yasudah deh, paling juga kamu tidur dan gak mandi sampai besok pagi. Kamu pikir alu gak tahu?" Ejeknya.

"Hehe, sudahlah kamu mandi saja dulu jangan ajak aku berdebat." Diapun berlalu.

Aku bergegas menutup pintu kamar dan kembali menempatkan diri di posisi yang paling memberi kenyamanan yaitu rebahan. Aku adalah seorang gadis yang sangat feminim, aku tidak bisa menyukai lelaki yang tak pernah memberiku perhatian, bahkan aku tidak bisa memberikan hatiku kepada sosok yang perhatian namun gagal membuatku nyaman.

Aku sempat gagal dalam menjalani hubungan dan sekarang aku tidak ingin mengalami kegagalan yang sama. Memberi kesempatan kepada orang ketiga atau sekedar menjadi pribadi yang egois di bumi dan tidak ingin mendengarkan keinginan sang pasangan. Maka dari itu, dengan segala pertimbangan yang mesti ditimbang kami pun sepakat untuk menjalani hubungan jarak jauh. Meski pada awalnya dia kurang yakin bahwa aku akan bisa menjaga tapi sejauh ini tidak ada yang salah ko, semuanya berjalan dengan baik.

Berbeda dengan Lazuardi. Traumanya akan cinta terlampau dalam, padahal tidak pernah ada kejadian yang macam-macam terjadi kepadanya. Maka dari itu pula sejak akhir masa SMA dia menjadi sangat pemilih dan malah menjadi pemendam rasa. Rasanya yang sudah terlalu membuncah itu membuatnya sedikit nekat, dari mulai memberikan semangat dengan sekotak minuman bahkan sampai merusak ketenangan sosok yang dikejarnya lewat percakapan sosial media.

Dan ini yang membuatku agak muak, mengapa harus sampai segitunya? Dan yang lebih parahnya lagi, mengapa harus sampai saat ini? Padahal selama hampir satu tahun ini aku dan Lazuardi sudah banyak bertemu dengan laki-laki yang mungkin bisa dibilang lebih menarik daripada incarannya itu. Tapi, hatinya menolak. Dia tidak bisa pergi.

***

Sukabumi, 26 November 2019

Santuyyy gaess...
Gimana ? Udah dapet feel nya atau belum?

Kita usahain buat selalu up terus supaya menghibur kalian yang jomblo atau yang ngenes wkwkwk becanda yaa

Jangan lupa ya buat selalu vote,comment dan tag temen temen kalian sebanyak-banyaknya

Lopyuuu Readers....

~Titik Kata Semesta

Dewa PrawiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang