Setelah kemarin bersama Rafid,Arabell jadi lebih sedikit bersemangat lagi seperti Ia menemukan titik semangatnya. Rafid yang membuat Arabell jadi mengerti akan hal yang sedang dialaminya.
"Lo tuh gaboleh larut dalam kesedihan,Kalau uda siap buat ngelepas Bintang lepasin sekiranya itu buat Lo sakit tapi kalau Lo masih pingin bertahan gapapa. Tapi Lo juga harus bisa nyeimbangin semuanya,pikiran dampak ke diri Lo dan jangan biarin Ego menang kali ini.Okee?"
Begitulah katanya.Hari ini daun-daun di pekarangan rumah Arabell berembun. Ia keluar rumah dan menghirup udara dalam dalam. Sejuk.
"Bel..Mandi dulu sayang,Oh iya hari ini Bunda sama Ayah 3 hari gaakan pulang kamu sama Arthur yaa Bunda udah telpon Tante Mira kebetulan Arthur katanya mau pindah juga..?" Ucapan Bundanya membuat Arabell kaget. BENARKAHH? AH PASTI HIDUPNYA JAUH LEBIH BAHAGIA.
•••
"THUR..LO SERIUSAN PINDAH KE SINI?DEMI APAPUN WOY GUE SENENG BGT AAAAH LOPP BGT!!" Arthur memekik kaget ketika Arabell menelponnya dan langsung disamnut teriakan maut sang dewi petir
"Apasi Lo dih dasar bocah.Iya Gue pindah kesana,kangen ga Lo sama Gue?" Arthur mah kalem orangnya gaes.
"IYALAH PASTI KANGEN BGT 7 TURUNAN HUAAAAA." Emang dasarnya Arabell itu hiperbola ya udahlah.
"CEPET CEPET YAA THUR SAYANGKUUUU." Jahat setengah mampus emang Arabell tuh.
Uda treak-treak macem nenek lampir tiba tiba telpon dimatiin lagi dasar emangnya anak dakjal. -batin Arthur.
•••
"ZAAA SENENG BGT DONG GUEEE!1!1." Pagi-pagi uda misuh-misuh aja ni anak malu maluin emang.
"KENAPA BEL KENAPA CERITA CERITA." Ya gimana Kezia gaikut teriak.
"ARTHUURRRR PINDAHHHH HOREEEE." Seketika semua pandangan tertuju kepada Arabell. Termasuk Rafid.
"Cieeee uda ada yang baru aja nih."
"Woy Bintang noh mampus Lo, Arabell dah dapet yang baru."
"Kenalin dong Bel..."Ucapan itu telinga Arabell serasa kek kek apa ya. Pokonya ga lama Bintang ngeliatin Arabell tajem banget kaya silet ya kalau Arabell nya mah bodoamat ya.
Dia udah ikhlas sekarang,sebenernya belum sepenuhnya kan namanya juga dikit dikit gitu kan ya.
•••
"Samlekum...PAKETTTT!!!" Arabell yang lagi baca novel di kamarnya tiba-tiba loncat. Untung ga kejedot.
"TUNGGUU ARTHURKU SAYANGGGGG." Tuh kan bener banget yang datang itu Arthur.
Ya emang Arabell tuh nganggep dia udah kaya abang sendiri,Arabell loncat meluk Arthur padahal mah si Arthur bawa barang segala macem.
"BENTAR SIH BEL GA LIAT APA INI GUE BAWA BARANG SEGALA MACEM YA ILAH." Ya esmosi lah siapa coba yang kalem kalem aja digituin.
"IYAA MAAP GAUSA NGEGAS JUGA DONG." Tuhkan kalau udah disatuin mah roboh ni rumah.
"IYAAAAAAA BEL TURUN DULUU LAH." Arabell bego gatau dongo gatau kabur pas pembagian otak.
"Ehee iyaa lupa maap sih thur." Akhirnya Arabell mutusin buat ngangkat barang barangnya Arthur ke kamar tamu yang tadi pagi udah dia beresin.
Dan berakhirlah mereka di ruang tamu mulai dari gibah,main jujur jujuran sampe akhirnya mereka tidur dengan kepala Arthur dipinggir sofa dan kaki Arabell di muka Arthur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Or Leave
Teen FictionSaat keadaan hati tidak sinkron dengan pikiran,Saat semuanya hancur dan tidak ada satupun pertahanan, Namun rasa sayang yang terlanjur tidak tertampung itu berada diambang,bertahan atau tinggalkan?