Happy reading ....
Jangan lupa Vote & comment ya !!!
****
~Kenapa? Selalu ada hal terlintas saat bersamamu. Entah hal itu yang akan menyusahkanmu, atau pun alasan untuk sekedar melihat senyummu.
_Khoirunnisa_
****
Tak terasa, waktu berlalu begitu cepat. Hingga akhirnya besok perkemahan Pramuka bersama beberapa sekolah lainnya. Udah gak sabar rasanya gue pengen berangkat, udah lama juga gak ada acara pramuka jauh, hehe.
Hari ini pengumpulan tas barang buat kemah. Yang lain udah pada bawa tas carrier nya. Pas jamkos, gue liat si pelangi masuk kelas sambil bawa carrier di punggungnya. Temen-temen langsung pada nyamperin dia.
"Mau kemana Fian, ke sekolah kok bawa bawaan muncak lu mah. Salah alamat ya," ujar Bono dari tempat duduknya.
"Persiapanlah kan besok gue mau go bikin tenda, hahaha." Tawa ringannya bikin gue lirik sekilas ke arah dia dan ukiran senyum pun terukir pas liat tingkah dia.
Gue jalan ke depan tempat duduk Aci, terus sentuh bahu dia. "Ci, kita gak bikin gapura nih buat besok? Jelek dong masa tenda doang," saran gue
Dia menatap gue dan berkata "Tapi masalah budget nya gimana nih? Uang regu kita kan dikit lagi Ca," sanggahnya
"Gampang itu mah, minta aja ke kak Rizal gimana?" saran gue
"Yaudah, Liza! Minta uang sana ke ka Rizal buat bikin gapura regu gitu, terus langsung beliin aja bahan-bahannya." Suruh Aci pada Liza yang duduk di sampingnya.
Kemudian Liza menjalankan instruksi Aci dan langsung beranjak keluar dari tempat duduknya. Selang beberapa menit Liza kembali dengan Karton, pembungkus kado, dan spidol di kedua tangannya.
"Tapi ca, yang bikinnya siapa?" tanya Aci.
"Siapa ya? Gue kan gak bisa bikin tulisan bagus di karton, pasti hasilnya jelek." Jawab gue yang emang sadar sama tulisan gue yang nggak sebagus orang lain.
"Eh gimana kalo ke Fian aja? Kan graffiti kelas aja dia yang bikin, dan hasilnya bagus banget," saran Dalfa menunjuk Fian yang duduk di pojok kelas. Kami yang sedang berdebat tentang pembuat tulisan pun menoleh ke arah Fian bersamaan setelah Dalfa menunjuk Fian.
"Sana Ca, suruh bikinin ke Fian. Pasti mau dia, " ucap Aci.
"Enggak ah malu bilangnya, hehe." gw cuma terkekeh sambil perhatiin dia yang lagi ngobrol diujung sana. Aci langsung berjalan menuju si pelangi dengan bahan-bahan di tangannya.
"Fian, bantu bikinin tulisan dong," pinta Aci
"Buat apaan?" tanya Fian
"Buat gapura tenda," jawab Aci
"Kata-katanya apa?" tanya Fian
Gue langsung ngedeket ke meja Fian. Terus berdiri di samping dia. Sebenernya gue malu kalo deket-deket dia di depan temen-temen kelas gue. Tapi mumpung banyakan yang deket di meja dia gue jadi gak terlalu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Putih Abu (End)
أدب المراهقين~Aku terlalu menggunakan perasaan dalam banyak keadaan sedangkan kamu selalu menghadiri setiap keadaan. Bukan cuma tentang Fian dan Nisa, tapi juga tentang Einstein Class, Warna-Warni di Masa Putih Abu. Humor - Romance - Adventure Jangan lupa baca...
