Happy Reading My Readers....
****
~Bersamamu membuat jantungku tak menentu debarannya, berada di sekitar mu membuatku bahagia, melihat senyum mu aku terhibur, dan senyumanmu membuatku semakin mengagumimu, Rainbow❤
_Khoirunnisa_
****
Tak terasa, PTS atau Penilaian Tengah Semester telah selesai di laksanakan. Hari ini adalah hari Sabtu, hari terakhir kelas XI-Mipa berpisah ruangan. Setelah semua telah menyelesaikan soal ulangannya, kita semua akan berkumpul di lapangan karena kita sudah memiliki jadwal untuk makan bersama satu kelas di rumah milik Rifki.
Setelah bunyi bel berdering gue keluar ruangan dengan beberapa teman satu ruangan. Ruang ulangan yang berada di lantai dua mengharuskan gue buat turun dari tangga yang lumayan melelahkan karena otak gue baru aja terkuras oleh soal-soal kimia tadi. Gue liat teman sekelas yang lain udah pada kumpul di lapangan yang deket sama tempat mereka simpan motor.
Pas gue udah sampai di lantai satu, gue mau bicara ke Aci tanpa menatapnya sambil menarik tangannya dan berjalan di koridor menyusul yang lainnya di lapangan. Namun, sebelum gue tarik tangannya. Gue langsung balik badan ke belakang dan ngerasa kaget banget, yang mau gue tarik tangannya bukan Aci. Melainkan si Pelangi. Gue langsung aja nyengir tak berdosa dan balik badan, wajah udah merah nahan malu apalagi degup jantung gue yang kian tak teratur ini, sungguh suasana yang awkward.
"Kirain Aci, nyatanya kamu All, hehe," gumam gue.
Dia hanya tersenyum menatap gue. Gue tatap balik dia yang kini ada di sebelah gue.
"All !! " panggil gue pelan sebab gue masih malu gara-gara tadi hampir narik & hampir nabrak dia.
"Apa ca?" tanya nya.
"Ikut makan-makan di rumah Rifki?" tanya gue.
"Iya ikut," jawabnya.
"Terus ke sana nya sama siapa?" tanya gue lagi.
"Gak tau, tadinya dalfa yang mau ikut sama aku. Tapi kayaknya dia jadi ikut ke Bono kali," sahutnya.
"Emangnya kenapa ca?" dia balik bertanya ke gue.
Emang gue kalo lagi bicara sama Fian sekarang jadi beda sama yang lain manggilnya. Sering manggil 'All' terus gak bisa bicara lo-gue sama dia mah, aku-kamu terus. Gimana gak baper coba gue:(
"Hm, aku ikut di motor kamu ya. Soalnya gak tau mau sama siapa ke sana nya yang lain udah dapet tumpangan dan aku belum," sahutku.
"Oke, insya allah, Ca." Dia senyum ke gue, ah senyumnya memang selalu bikin gue juga senyum. Tampak tampan, manis dan menenangkan.
Setelah berkumpul di lapangan. Mereka langsung membicarakan keberangkatan, karena jarak dari sekolah ke rumah Rifki memang tak terbilang dekat sehingga kami memakai motor.
"Udah pada kebagian tebengan semua, kan?" tanya Rifki.
"Belum nih, nyisa Ica, Sri sama Isma yang belum kebagian tebengan, Ki," jawab Asti
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Putih Abu (End)
Novela Juvenil~Aku terlalu menggunakan perasaan dalam banyak keadaan sedangkan kamu selalu menghadiri setiap keadaan. Bukan cuma tentang Fian dan Nisa, tapi juga tentang Einstein Class, Warna-Warni di Masa Putih Abu. Humor - Romance - Adventure Jangan lupa baca...
