*****
~Tempat baru selalu punya cerita seru. Seperti Buper Karacak Valley ini. Punya Cerita seru tentang Aku, Kamu, Misruh dan PANSIC.
*****
Gue terbangun dengan mata yang masih ngantuk. Kayaknya semalem regu gue tidur jam 12 malem deh. Gue bangunin semuanya dan setelah bangun kita langsung menyiapkan alat mandi dan menuju ke toilet umum bersamaan. Tentunya disana kita harus antri dengan puluhan orang dari regu lain.
1 jam berlalu dan kita udah rapih di tenda dengan pakaian olahraga sekolah dan telah melaksanakan solat subuh tentunya.
"Hp gue mati nih, ikut nge-charger hp di podium panitia gak papa kali ya?" tanya gue
"Gak papa ca, punya gw sama Aci juga udah di charger disana tadi," jawab Liza
"Oke." Gue langsung ambil charger dan sebuah Kotak yang kayak terminal gitu milik abang gue. Jadi bisa ngecharger 4 hp sekaligus tapi gue pake sendiri.
Pas ke podium ternyata banyak yang ngecharger, gue langsung ngasih hp dan chargerannya ke pak Atma aja minta di cas sekalian di jagain. Setelah berterimakasih gue langsung kembali ke tenda.
Tepat jam 06.15 terdengan suara sirine yang begitu nyaring. Sirine itu menandakan dalam 10 detik para Pinru harus berkumpul di podium. 10 detik berlalu dan para pinru sudah berbaris dua shaf dengan rapih.
"Kali ini, kalian ajak seluruh anggota kalian kumpul di lapangan buat senam pagi! dapat dipahami?" Kak Agung berbicara di podium dengan sebuah mic di tangannya.
"Siap kak,"
"Tanpa penghormatan, bubar barisan jalan!" Kita langsung berlari ke tenda dan mengajak anggota menuju lapangan dengan pakain olahraga dan sepatu kets kita.
Setelah berkumpul semua di lapangan, kita melakukan senam pagi diiringi lagu Maumere dan 2 orang panitia untuk menjadi instruktur senam.
Lagu maumere pun selesai, namun semua masih ingin melakukan senam. Padahal gue perhatiin dari tadi mereka malah joget bukan senam. Lagu pun diputar kembali, kali ini lagu yang terputar berjudul "Entah Apa yg merasukimu, versi Dj" Disamping gue ternyata Ana. Gadis Mts yang kenalan sama gue semalem. Kita joget berdua dan ambyar banget, saking ambyar dan deketnya gue sama Ana. Anggota gue kira Ana adalah sodara gue, setelah gue bilang baru kenal sama dia semalem anggota gue langsung heran. "Gue gak nyangka aja lo bisa sedeket itu sama orang baru. Ca, kan lo semenjak sma jadi agak cuek ke orang lain." Gue menanggapi ucapan mereka hanya dengan senyuman.
"Kak Nis, itu lagunya kok berenti sih," ujar Ana
"Kan udah abis lagunya, Na," sahut gue
"Lagi! Lagi! Lagi!!!" Teriak semua yang berkumpul di lapangan.
"Ganti dong gerakannya, itu mulu perasaan," ujar salah satu peserta
Kedua panitia di depan sana langsung menatapnya sinis.
"Iya juga sih gerakannya itu aja, bosen," ujar gue
"Yaudah maju ke depan sana Ca," ujar Liza
"Nggak ah, malu gue," sahut gue
"Ayo kak Nis, sama Ana maju." Ana narik-narik tangan gue kayak anak kecil minta pulang ke emaknya.
"Nggak ah malu, Na." Gue narik lagi tangan gw dari cekalan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Putih Abu (End)
Novela Juvenil~Aku terlalu menggunakan perasaan dalam banyak keadaan sedangkan kamu selalu menghadiri setiap keadaan. Bukan cuma tentang Fian dan Nisa, tapi juga tentang Einstein Class, Warna-Warni di Masa Putih Abu. Humor - Romance - Adventure Jangan lupa baca...
