6

4K 317 49
                                    

Gaara berjalan lunglai menuju apartemen, pikirannya kacau. Tidak seharusnya ia mengatakan kata-kata yang dapat membuat Sakura teringat dengan masa lalu.

“Bodohnya aku!” Rutuk Gaara pada dirinya sendiri.

Ia menekan tombol password dan memasukkan beberapa kombinasi angka, pintu terbuka. Dengan langkah gontai, Gaara memasuki apartemennya.

Ia terkejut saat memasuki dapur dan melihat seseorang yang tengah sibuk di depan kulkasnya, hampir saja ia lupa jika adik sahabatnya sedang menumpang disini.

“Kenapa lesu sekali?” Tanya Sasuke pada Gaara yang tengah mengambil gelas di lemari kaca.

“Aku membuat masalah.” Jawab Gaara sambil menuangkan air minum.

Sasuke menutup pintu kulkas dan mengalihkan pandangannya pada Gaara, “Lalu?”

“Kekasihku meninggalkanku.”

“Jadi kalian putus?”

Gaara menyemburkan sedikit air yang diminumnya, sedangkan Sasuke hanya bisa menahan umpatan karena hampir terkena semburan.

“Maaf. Maksudku dia meninggalkanku pulang padahal aku berniat mengantarnya, tapi dia menolak dan pergi begitu saja.” Jelas Gaara.

“Bukankah itu lebih baik?”

Seakan tak terima dengan ucapan Sasuke, Gaara langsung melayangkan tatapan sinis.

“Apa maksudmu?” Desis Gaara.

“Ya. Setidaknya kau beruntung, kekasihmu hanya meninggalkanmu pulang. Sedangkan aku, kekasihku meninggalkanku pergi dan sampai sekarang aku tidak tahu keberadaannya. Aku bahkan sering bertanya-tanya, apakah dia sudah memiliki kekasih dan hidup bahagia?” Ucap Sasuke menerawang.

Ucapan Sasuke sukses membuat Gaara tersedak, ia terbatuk-batuk.

“Kau ini kenapa?” Ucap Sasuke sedikit kesal.

“Ah, sepertinya benar kata dokter, jika kita wajib minum sambil duduk agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.” Ucap Gaara sambil duduk di kursi meja makan.

Sasuke menggelengkan kepala melihat kelakuan Gaara yang menurutnya kekanakkan.

“Omong-omong, kenapa kau memakan semua tomat-tomatku?” Gaara baru menyadari jika sedari tadi Sasuke menghabiskan semua tomat yang ada di kulkas.

“Hn, ini memang kebiasaanku sebelum tidur.” Jawab Sasuke santai sambil melahap tomat terakhir.

Gaara menghela napas lemas, “Padahal aku akan memasak mereka besok.”

“Sebenarnya aku ingin membeli tomat untukku sendiri, tapi berhubung aku tidak tahu jalan dan tidak tahu password apartemen. Jadi, daripada nanti aku bisa keluar tapi tidak bisa masuk. Akhirnya, dengan sangat terpaksa aku menghabiskan tomatmu.” Ucap Sasuke.

Gaara mendengus, “Kau memang terlihat SANGAT terpaksa saat memakannya.” Sarkasnya sambil menekankan kata ‘sangat’.

“Hn.”

“Cih.” Gaara beranjak, kemudian berjalan menuju wastafel untuk mencuci gelas.

“Aku akan membeli tomat.” Ucap Sasuke.

“Ya.”

“Kau tidak mau memberi tahu dimana minimarketnya?”

“Menyeberang lalu belok kanan, ada pertigaan lalu belok kiri lurus dan sampai.”

Sasuke memutar bola matanya, bahkan Gaara berbicara sambil memunggunginya.

Passwordmu?”

KARMA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang