Slytherin-[Lee Know•skz]

11.1K 256 74
                                    

Selamat datang di ruang otak owe yang sebenarnya penuh khayalan yg engga masuk akal—ENJOYED. Aneh? Namanyayg nulis pasti aneh:')

Ps: ini 5k77word DONG GUYS! Bosen gatu bacanya? Owe make nama Lee Minho disini. And ini O/C karena Req juga ಥ_ಥ jangan hakimi oweh, awas aja di skip owe santedh Onlen. Also~ ada pengumuman San tuh dibawah dibaca siapa tau~!! ^^


Happy Reading!

.

"Acio!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Acio!"

Sonia menggerlinkan matanya kearah Ravn, seraya mengangkat surat yang ia pegang tinggi-tinggi.

"dari sekolah barumu?" tanya Ravn penasaran.

Sonia hanya mengangkat bahunya tinggi sambil meng-iyakan dengan raut yang sebenarnya tak perduli sama sekali dengan surat yang tengah ia pegang.

"sepertinya lebih cepat dibandingkan dugaanku."

Sonia berjalan menuju kasurnya untuk membaca surat itu, tapi bukan Ravn namanya kalau dia tidak senang menjahili Sonia. Ia melangkah mendekati Sonia kemudian merampas surat itu membuat jari Sonia berbentuk segi tiga, memandang kearah surat yang menghilang dari pegangannya dengan wajah masam.

"Mom lihat ini! Primadona Beauxbaton kita harus diasingkan ke Hogwash!" Pekik Ravn senang setengah mati mengetahui kembaran tak identiknya masuk kedalam murid pindah pilihan yang diadakan Daily Phropet, dan semua orang tahu Sonia sama sekali tidak menyukai sekolah itu.

menurut berita harian, Sonia merupakan penyihir terbaik dibidang Transfigurasi serta berbagai macam hal yang menyangkut pautkan kehidupan Muggle.

Dan menurut kesaksian Ravn, yang merupakan dalang biadab dibalik diasingkannya Sonia dari Beaubaton--dia sengaja mencalonkan nama adiknya-yang lebih tepat terlihat seperti menumbalkan Sonia-kepada Hogwarts, agar ia tidak dipindahkan dari Ilvermorny tercintanya.

"Hog-Warts Rav, Hogwarts!" keluh Sonia kemudian berdiri dari tempat ia duduk tadi untuk mengambil surat yang tengah dibaca oleh Ravn.

"tunggu, ini bahasa inggris kau tak akan mengerti." kata Ravn mendorong wajah Sonia menjauh.

"ish! Itukan suratku!" kata Sonia kemudian menendang bokong Ravn kuat-kuat hingga abangnya itu berlutut.

"oh Mom, bukan salahku menendang bokongnya. Jangan hakimi aku." kata Sonia acuh tak acuh ketika Alexa, ibunya entah kapan berdiri didepan pintunya dengan memegang sebuah nampan yang diatasnya terdapat dua gelas Egg-nog hangat.

BachelorettesWhere stories live. Discover now