5. Bertemu

33 3 0
                                    

Tiga bulan pembekalan kerja sudah sangat cukup. Apalagi di tambah dengan praktik-praktik di tempat pelatihan, membuatku menjadi terbiasa dengan pekerjaan yang ada. Pekerjaan yang nantinya aku lakukan tidak sesulit bayanganku.

Tepat pada hari ini, semua orang yang ada di tempat pelatihan kerja itu akan di tempatkan pada majikan masing-masing. Aku berdoa supaya aku mendapatkan majikan yang baik hati.

Di luar, terik matahari begitu menyengat. Tapi, aku tak merasakan itu, karena aku berada di dalam mobil dengan AC yang menyala. Pastilah rasanya sejuk. Akan tetapi, aku justru merasa sebaliknya. Ini semua gara-gara aku gugup.

Pikiran buruk terus terlintas dalam benakku.

Bagaimana kalau majikanku jahat?

Bagaimana kalau nanti aku di sakiti?

Bagaimana kalau .... ?

Aku menghirup udara banyak-banyak dan menghembuskannya dengan perlahan. Hal ini aku lakukan agar rasa gugupku bisa berkurang.

Mobil yang aku tumpangi, akhirnya berhenti di sebuah perumahan elite.
Perumahan ini nggak kalah mewah dengan Perumahan Crystal Lotus.

 Perumahan ini nggak kalah mewah dengan Perumahan Crystal Lotus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku di turunkan oleh Pak sopir di dekat pintu utama. Tapi, bukan berarti aku di turunkan di depan pintu utama persis. Aku harus jalan dulu untuk sampai di pos security.

Saat aku sampai di pos security, aku menanyakan alamat yang di tempati oleh Tuan Candra dan Nyonya Arjanti. Mereka adalah calon majikanku.

Kata pak satpam itu, rumahnya ada di Jalan Kenanga 21.

Setelah itu aku masuk ke dalam kawasan perumahan itu.
Suasana di perumahan ini begitu nyaman. Sepi, sunyi, jauh dari hiru pikuk di kota.

Saat aku berpapasan dengan penghuni perumahan ini, aku dan dia terlihat begitu kontras. Aku hanya mengenakan kemeja putih yang kegedean dan rok semata kaki. Itu pun aku dapatkan saat aku memulung di Perumahan Crystal Lotus.

Sedangkan orang itu memakai dress selutut dengan motif bunga-bunga dan sepatu hak tinggi. Ditambah dengan make up natural yang membuat orang itu terlihat anggun.

Tunggu.

Kenapa dia jalan?

Apa di perumahan elite kayak gini masih ada yang mau jalan kaki? Batinku.

Mungkin sekalian olahraga, pikirku.

Tidak lama kemudian, aku telah sampai di alamat yang aku tuju. Aku benar-benar tidak menduga kalau rumahnya akan sebagus itu.

 Aku benar-benar tidak menduga kalau rumahnya akan sebagus itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Atmosfer RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang