Lita baru pulang sekitar jam 6 sore, apesnya jam tangan Lita berbunyi tanda ayahnya yang menelpon. Dan lebih apesnya jam itu dilihat oleh ibunya.
"Apa ini!?" Ibunya membentak dan menatap Lita penuh amarah.
"Itu......." ucapan Lita terpotong karena ibunya menarik paksa jam itu.
Seberapa pun usaha ibunya untuk melepasnya tapi jam itu tetap menempel kuat bahkan sesuatu yang tak terduga terjadi, ibunya terpental jauh hingga menghancurkan TV.
"Lucy! Ada apa?" Aaron terlebih dahulu sampai dan terkejut melihat istrinya berada di antara pecahan TV.
"Ibu!!" Kenny, Kevin dan Kelly juga turun, jangan tanya ekspresi mereka.
"Semua gara-gara dia!" Ibunya menunjuk ke arah Lita.
"Hei! Apa yang kau lakukan pada ibuku!?" Kenny menarik kerah baju Lita.
"A...ak...aku ti..tidak melakukan apa-apa," Lita tergagap.
"Bohong!" Kelly emosian.
"Memang dari dulu seharusnya kau tidak pernah ada disini," Kevin menanggapi dengan wajah dingin.
"Jam itu! Ambil jam itu darinya!" Kali ini ibunya menunjuk jam yang ada di tangan Lita.
Aaron yang pertama mencoba melepaskan jam itu dari tangan Lita, tapi bukannya lepas jam itu malah makin kuat menempel. Dan akhirnya jam itu mengeluarkan arus listrik yang membuat Aaron kesetrum dan pingsan.
"Ayah!" Kelly berteriak dengan ngeri, sementara Kevin dan Kenny yang memegangi Lita memandang tak percaya dengan apa yang terjadi.
"Sialan kau iblis!" Kenny meninju wajah Lita hingga lebam.
"Ayo kita bawah ayah dan ibu ke rumah sakit," Kelly menangis.
Kenny dan Kevin menggotong Aaron dan Lucy ke rumah sakit sementara Lita dibiarkan sendirian.
"Jam ini...... punya kekuatan?" Bukannya menangis Lita menatap bingung ke arah jam yang sepertinya memiliki banyak misteri.
.
.
.
"Sayang, apa yang kau pikirkan?" Marie duduk di samping suaminya, menemani Taro belajar.
"Aku punya firasat bahwa Lita sekarang dalam bahaya," ucap Ken.
"Benarkah?" Taro ikut dalam percakapan, perlu diketahui jika Taro cukup pintar dalam memahami perkataan orang dewasa.
"Ayah rasa begitu," jawab Ken.
"Kenapa ayah tidak memanggil paman Daichi kesini?" Taro memberi usul.
"Kau benar! Anak ayah pintar," Ken tersenyum memuji Taro.
Ketika mau memanggil Daichi, orang yang mau dipanggil langsung masuk ke dalam rumah tanpa permisi.
"Maafkan saya tuan, saya punya berita penting," Daichi ngos ngosan.
"Apa itu?" Satu keluarga bertanya.
"Lihatlah," Daichi mengoperasikan perangkatnya yang disebut SCpad (sejenis tablet biasa tapi memiliki kelebihan, yaitu bisa berubah menjadi senjata seperti pistol, sniper bahkan pisau sekalipun) dan menunjuk ke arah layar (Daichi mengubah dari pad mode menuju computer mode).
"Wah alat paman sangat canggih," Taro menatap takjub.
"Ini namanya SCpad, singkatan dari Shoot Computer pad. Alat multi fungsi yang bisa berubah menjadi senjata seperti pistol, sniper atau yang lain. Bahkan bisa beralih ke computer mode seperti yang kau lihat sekarang," Daichi menjelaskan sekilas.
"Balik ke topik sebelumnya, seperti yang aku bilang ada berita penting yang harus aku sampaikan. Sepertinya jam yang digunakan oleh Lita telah mengeluarkan kekuatannya," Daichi berkata.
"Apa? Berarti ada orang yang menganggunya?" Ken bertanya.
"Ya dan aku harus mengatakan kalau keluarganya sendiri yang berusaha melepas jam itu," Daichi menjawab.
"Pantas saja dia tidak menjawab panggilan," Ken merosot.
"Bagaimana kejadiannya?" Taro menuntut.
"Kurasa kalian tidak akan percaya pada apa yang terekam di kamera cctv," Daichi menampilkan rekaman tentang kejadian di rumah Lita dari awal sampai akhir.
Ken, Marie dan juga Taro begitu terkejut melihat perlakuan keluarga yang memasuki level kurang ajar.
"Tidak kusangka mereka memperlakukannya sangat kasar!" Taro menggeram marah.
"Sayang, kita harus mengambilnya segera. Jika tidak aku khawatir Lita akan mendapat perlakuan di luar batas," Marie memohon.
"Aku dan Daichi akan kebumi sekarang dan pergi mencarinya," Ken segera bersiap menuju bumi dengan di temani Daichi.Hehe makin seru gak? Author harap kalian menikmati ceritanya.
Ikuti kelanjutannya😁😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Nomor Telpon Dari Galaksi (END)
FanficApa jadinya kalau Lita, bocah berumur 5 tahun mendapatkan nomor telpon misterius? Dan ternyata pemiliknya adalah seseorang yang berasal dari luar angkasa dan mengharapkan seorang anak? Note: ini hanya fanfiction, ultraman milik Tsuburaya Production...