part 22

6K 163 58
                                    

Terhitung sudah 2 hari Al diculik. Selama itu pula Sandi masih uring - uringan karena satu pun suruhannya tidak ada yang bisa menemukan keberadaan Al. Reska juga seperti kehilangan semangat hidupnya.

Hubungan Reska dan Sandi sedikit merenggang karena masalah ini. Sandi selalu berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan Reska tapi Reska seolah enggan untuk memaafkan kesalahan Sandi.

"Res, aku ke sekolah dulu. Kamu baik - baik dirumah, dan tolong jaga kesehatan kamu. Biar aku yang urus semua masalah ini." Sandi masih berusaha untuk meyakinkan Reska bahwa dia bisa membawa Al untuk pulang kembali ke apartemen mereka.

"Aku butuh bukti San bukan hanya sekedar omongan." Sinis Reska dan mampu menohok Sandi.

Sandi hanya mengelus rambut Reska lalu pergi meninggalkan apartemen dan menuju ke sekolahnya. Ya! Sudah 2 hari Reska tidak masuk sekolah dan Sandi tidak bisa memaksa Reska untuk masuk sekolah lagi. Toh sekolah itu punya dia.

Sesampainya di sekolah Sandi bertemu dengan teman - temannya. Terlihat tidak ada canda gurau yang seperti biasa mereka lakukan. Yang ada hanyalah tatapan sedih dan menyesal.

"Gimana San? Ada kemajuan?" Tanya Dian dan hanya dibalas Sandi dengan gelengan kepala.

🦄🦄🦄

30 menit kepergian Sandi tiba - tiba Reska mendapat telepon dari seseorang

"Otw" setelah mematikan teleponnya Reska langsung beranjak dari duduknya dan berjalan terburu - buru keluar dari apartemennya.

Dan sekali lagi! Sandi tidak mengetahui jika 2 hari belakangan Reska sering keluar apartemen tanpa sepengetahuan Sandi dan kembali lagi sebelum Sandi pulang sekolah.

Entah apa yang dikerjakan Reska diluar sana. We don't know

-------

Bel istirahat berbunyi dan sebagian besar siswa berjalan menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar termasuk Sandi dan teman - temannya.

Mereka pun duduk dimeja kosong yang memang dikhususkan untuk mereka saja. Tanpa adegan bercanda seperti sebelum - sebelumnya, sekarang mereka hanya duduk diam dan melaksanakan tujuan utama mereka berada di kantin yaitu makan.

Ting!

Bunyi notifikasi yang terdengar jelas karena mereka makan dalam keadaan diam.

"Handphone siapa?" Tanya Sandi.

"Gue" jawab Dian.

"Oh, buka aja"

"Iya"

Dian pun mengambil Handphonenya yang terletak di saku baju nya. Dian melihat isi chat dari seseorang yang nama kontaknya diberi nama someone.

Someone
Aman

Dian
Oke!

"Someone? Saha eta? Pacar maneh?" Tanya Alya. Alya tidak sengaja mengintip isi chat Dian.

"Ha? Enggak. Cu..cuman temen kok" jawab Dian dengan nada yang sedikit gugup dan mampu mengundang kecurigaan diantara mereka.

"Terus itu kenapa bahas - bahas aman segala? Aman apa?" Alya yang emang pada dasarnya sangat kepo pun terus menanyakan hal yang mengganjal di hatinya.

"Kepo deh lo. Udah sono habisin makanannya" alibi Dian. Alya hanya bisa menganggukan kepalanya dan berusaha untuk melupakan rasa penasarannya.

Bel masuk berbunyi. Sandi dan teman - temannya kembali memasuki kelas dan belajar sebagaimana mestinya karena hari ini ga ada jamkos sama sekali. Puyeng - puyeng dah tuh

------

Jam 3 tepat Reska kembali ke apartemennya, dan 15 menit lagi Sandi balik dari sekolahnya. Saat reska memasuki apartemennya......

Boom!

Terlihat Sandi yang berdiri menghadap ke pintu apartemen seperti sedang menunggu Reska.

"Darimana?" Tanya Sandi dengan penuh nada kecurigaan.

"Itu......"

Tbc
Maap ya pendek. Soalnya lagi gabisa mikir + fokus belajar buat besok semesteran. Kek belajar aja anjir

Ehe digantungin. Gapapa gapapa, aku juga lagi digantungin kok sama doi yhaaaa. Kita sama sama digantungin ya gengs

Jangan lupa voment nya biar aku bahagia uhuy.

Kikky_taraibu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Married With Him [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang