8

190 43 32
                                    

Hai gaiss...
Ndut, I Miss U kambek lagi 😂
Ini kayaknya bakalan jadi Part terpanjang di Ndut, I Miss U. Jadi lebih kalian siapin cemilan sambil baca ini. Hehehe.

Jangan lupa vote, komen, dan share cerita ini ke teman-teman kalian juga ya 😊

Selamat membaca~
.
.
.

Malam hari telah tiba. Para orang tua sudah beristirahat sejam yang lalu. Nessy memakai pakaian santainya, menyelonjorkan kakinya yang pegal setelah bermain di pantai tadi siang.

Dari halaman penginapan. Aron melihat nessy sedang berada di balkon. menyelonjorkan kakinya dikursi malas, penginapan ini bertingkat dua. Kamar penginapan di terletak lantai atas, menghadap langsung kearah pantai. Menambah kesan eksotis saat matahari terbit maupun tenggelam. Sedangkan jika malam hari, bersantai pada kursi malas yang tersedia dilantai dua memang pilihan yang bagus untuk menikmati angin malam.

Aron menaiki tangga, menuju nessy yang kini tampak memejamkan matanya. Menikmati angin yang berhembus lembut. Aron tersenyum memandang nessy. bergabung dikursi malas yang muat untuk dua orang itu.

"Kirain siapa tadi."

"Nyantai kok gak ngajak mas" seru aron. Satu tanganya ia sisipkan dibawah leher nessy sebagai bantal kepala nessy. Mendekatkan kepala nessy pada dadanya. Sedangkan badanya ia rapatkan kebadan nessy.

"Mas, ih, gak enak dilihatin ayah bunda." protes nessy.

"Para orang tua udah tidur nes" seru aron cuek. Lalu mereka berdua terdiam dengan pemikiran sendiri. Mencoba menikmati angin yang berhembus memeluk kulit mereka.

Sendari dulu, nessy bingung dengan perlakuan aron padanya. Ada saatnya aron akan menjahilinya, ada saatnya aron menjaga nessy seperti seorang adik. Dan tak jarang pula, aron memperlakukan nessy seperti seorang kekasih. Ingin rasanya nessy menanyakan semua perlakuan aron padanya. Namun, jelas nessy tak sanggup, jika jawaban yang diterimanya nanti diluar ekspetasinya. Disatu sisi, nessy takut untuk kehilangan aron. bagaimana jika selama ini aron hanya menganggapnya sebagai pengganti putri, almarhum adiknya. Sedangkan nessy? Nessy sudah lama memendam rasa letupan-letupan bahagia saat bersama aron. Memendam rasa, memang pilihan yang terbaik.

Aron mengeratkan lenganya pada pinggang nessy. Sementara kepalanya ia sandarkan pada bahu nessy. Melihat aron yang sudah model manja begini, nessy segera menepuk pipi aron. Mengajaknya untuk segera pindah ke kamar.

"Bentar, mas mau kayak gini dulu."

"Tapi enggak enak mas, nanti ada yang lihat."

"Ya udah sih. Biarin"

"Mas." pukul nessy gemas mendengar perkataan cuek aron.

"Kue ulang tahun bunda udah mas pesan. besok kita ambil bareng ya." nessy mengangguk.

"Ness"

"Hmm"

Aron mengapai tangan nessy. jemarinya ia letakkan pada celah jemari nessy. Memberikan rasa hangat melalui genggaman tangan mereka.

"Kamu ada masalah sama bintang?"

"Enggak kok mas. Kenapa?"

"Mas kok ngerasa, bintang nantap kamu penuh imintidasi ya akhir-akhir ini? Beneran kamu enggak ada masalah apapun sama dia."

"Iya mas, gak ada masalah apa-apa kok. mungkin mas bintang lagi banyak pikiran mas, jadi yah gitu." jawab nessy ragu.

"Bintang udah mas anggap saudara kandung mas sendiri nes. kalo misalkan, ada masalah dengan kalian berdua yang mas gak tau, atau mungkin yang mas gak boleh tau. Tolong diselesaikan baik-baik ya nes. Mas gak mau kalo ada masalah internal dengan orang-orang yang mas sayang."

Ndut, I Miss UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang