3. Terbongkar

157 12 0
                                    

Sekarang Carissa sedang duduk di dalam kelasnya. Seperti biasa nya, dia bangun pagi lalu berangkat ke kampus tanpa sarapan. Kali ini perut nya lapar karena memang dia tidak ada makan malam dan ia mengerutki dirinya kenapa tidak sarapan pagi ini.

"Hai?" Sapaan Raka hanya di anggap angin lalu bagi Carissa, wanita itu masih saja menatap ponselnya.

"Kenapa? Kamu marah sama aku?" Carissa tetap tak membalas ucapan Raka, hal itu membuat Raka menjadi bingung. Apakah ia punya salah kepada Carissa? Padahal baru aja kemaren mereka baikkan.

"Hai Raka?" Sapaan itu membuat Raka menoleh, terdapat seorang gadis manis dengan senyuman nya. Cantik, itulah yang di deskripsikan Carissa ketika melihatnya sekalias.

"Oh iya kenapa?" Ucap Raka dengan ramah sambil tersenyum menatap gadis tersebut. Hal itu membuat Carissa murka rasanya.

"Pulang kuliah bunda suruh mampir di ke rumah. Ada acara keluarga gitu. Oh iya ini bunda juga bawain kamu sarapan, dimakan ya?" Ucap gadis tersebut sambil memberikan satu kotak tempat makan berwarna biru.

"Oh iya Fani, nanti aku usahain datang soal nya tugas kuliah aku juga banyak banget. Makasih ya makanan nya?" Setelah itu beberapa obrolan tampak mengalir dari keduanya, sedangkan Carissa wanita itu menatap keduanya dengan kesal. Kalau saja dia tak memikirkan sebentar lagi dosen aku datang, mungkin saja dia sudah keluar dari kelas ini. Muak melihat mereka berdua yang terlihat sangat dekat.

"Kalau gitu aku pamit ke kelas dulu. Kalau bisa kamu langsung kabarin aku ya?" Raka hanya tersenyum sambil mengangguk, sebelum wanita itu keluar Raka tampak mengacak rambut wanita itu. Sungguh Carissa ingin mencakar wajah lelaki itu.

Setelah wanita yang bernama Fani itu keluar, Raka kembali menoleh kearah Carissa. Wajah Carissa sekarang benar benar tak enak di pandang.

"Kamu kenapa sih?" Ucapnya sambil mengelus pelan pipi Carissa, hal tersebut langsung di tepis oleh sang pemilik pipi.

"Yaudah aku makan aja dulu, mumpung dosen nya belum datang. Laper juga." Ucap Raka beralih pada kotak makan yang diberikan oleh Fani tersebut.

Terlihat nasi goreng yang sangat menggiurkan bagi perut Carissa saat ini. Sungguh sekarang ia sangat lapar.

"Raka aku lapar." Ucap Carissa berharap lelaki itu memberikan nya makanan yang sangat menggiurkan tersebut.

"Kamu lapar? Yaudah sana beli makanan di kantin. Dosen nya juga belum datang kata si Amat dia telat." Carissa menggerutu kesal dan langsung saja merampas makanan yang di hadapan Raka, dengan perasaan kesal ia memakannya.

"Kok dimakan si makanan aku?" Ucap Raka dengan wajah sedihnya.

"Udah kamu diam aja, aku lapar. Kamu rela anak kamu kelaparan?" Raka hanya menghembuskan nafasnya kasar. Setelah itu ia hanya diam memperhatikan Carissa yang asik dengan makanan nya

"Udah selesai makannya?" Carissa hanya mengganguk setelah itu ia mengambil botol minum yang memang di sediakan sang bunda di tasnya.

Raka mengelap sudut bibir Carissa yang terdapat bekas makanan. Carissa hanya tersenyum menanggapi hal tersebut.

"Tadi siapa?" Ucap Carissa baru ingat perkara tadi.

"Siapa?"

"Yang tadi. Yang romantis romantisan didepan aku sambil ngacak rambut segala." Raka terkekeh barulah ia menyadari arah pembicaraan wanita itu.

"Dia itu Fani sahabat aku dari kecil. Dia juga baru pindah beberapa bulan di sini, sebenarnya dia tinggal di Bali." Carissa hanya mengganguk dan masuk ke dalam dekapan Raka.

Little babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang