10.

99 3 1
                                    

Hari ini Carissa sudah memasuki kampus. Baru beberapa hari saja rasanya Carissa sudah sangat rindu dengan suasana kampusnya yang selalu ramai. Apalagi nanti ia akan fokus sama perannya menjadi seorang ibu, ia tidak berkuliah lagi pasti ia sangat merindukan masa masa itu.

Carissa saat ini duduk dimeja makan dengan wajah yang di tekuk. Bagaimana tidak pagi-pagi ia bangun dan mendapati Raka yang sudah tidak ada disebelahnya lagi. Carissa mengitari rumah untuk mencari dimana suaminya tersebut namun ternyata suaminya itu pergi ntah kemana. Sangat mengesalkan.

"Hello bumil." Sapaan itu membuat Carissa menoleh dengan wajah masih ditekuk.

Ocha, ya gadis itu langsung duduk dihadapan Carissa dan mengambil sepotong roti ditangan Carissa setelah itu memakan nya.

Carissa hanya diam, biasanya ia akan mengomeli sikap Ocha yang seenaknya. Namun berbeda kali ini, mood nya untuk berbicara panjang tidak ada alhasil dia hanya diam sambil menatap Ocha makan.

"Lo kenapa dah? Tumben nggak ngomel pas gue ngambil makanan lo? Nggak bisanya? Lagi ada masalah sama Raka?" Carissa hanya menggeleng pelan setelah itu membuang nafasnya berat.

"Gue cuma lagi badmood aja." Ocha yang yak mau tau lebih lanjut hanya mengangguk. Bukan karena Ocha tak peduli tentang Carissa, namun ia tau betul Carissa bagaimana. Carissa tidak akan bercerita jika Carissa merasa bahwa dirinya bisa menyelesaikan masalah nya sendirian. Jika Carissa merasakan sudah lelah, maka dirinya dengan sendirinya akan bercerita dengan Ocha dengan tangisan nya. Berteman cukup lama dengan Carissa membuat Ocha tau betul bagaimana sifat temannya itu.

"Ca, berangkat kuy? Takut telat gue, belum lagi jalanan macet." Ucap Ocha yang kembali hanya jawab anggukan kecil dari Carissa.

Didalam mobil mereka hanya diselimuti oleh keheningan, tidak bisanya jika suasana diantara mereka hening, biasanya ada saja candaan yang keluar dari mulut mereka ataupun Carissa yang mengomeli Ocha karena sikap Ocha yang aneh bin ajaib itu.

Sesampainya di area kampus, mereka tanpa banyak bicara langsung turun dari mobil. Berjalan di koridor kampus dengan keduanya masih sama sama bungkam.

Sesampainya didalam kelas, Carissa hanya membuang nafasnya berat ketika melihat bangku Raka yang kosong. Kemana sebenarnya lelaki itu? Kenapa sering sekali menghilang seperti ini? Ah sudahlah pandai saja ia kembali lagi kalau butuh ke Carissa.

"Ca, Raka kemana? Bentar lagi dosen datang kok dia belum muncul sih?" Ucap Ocha yang menoleh kebelakang supaya bisa menatap Carissa.

"Nggak tau gue. Pagi-pagi udah ilang itu bocah. Awas aja kalau pulang." Ocha hanya menggeleng kan kepalanya, sekarang ia tau kenapa muka Carissa ditekuk dari pagi alasannya karena Raka.

Tak lama setelah itu dosen pun datang dan mulai menjelaskan materi hari ini. Tampak Carissa yang tak tenang karena Raka yang tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Carissa yang awalnya kesal kepada Raka sekarang digantikan dengan rasa khawatir.

Pikirannya melayang layang entah kemana. Memikirkan Raka memang tidak ada habisnya, lelaki itu bisa saja membuatnya gila jika terus-terusan seperti ini.

°°°

Kelas pun berakhir, begitupun dengan mahasiswa lain yang juga sudah pada pulang kerumah mereka karena hari ini hanya ada satu mata kuliah.

"Cha, kemana ya Raka?" Ucap Carissa sambil mengaduk makanan nya.

Ya mereka saat ini sedang berada dikantin kampus, untuk mengisi perut mereka. Karena sadari pagi tadi mereka hanya memakan sepotong roti.

"Lah kok lo nanya ke gue sih? Yang istri nya siapa?" Carissa hanya memutar bola matanya malas, Ocha sama sekali tidak bisa diajak serius disaat seperti ini.

Little babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang