15.

97 6 0
                                    

Kehidupan berjalan seperti sedia kala, namun semuanya hampa bagi Raka. Sudah sebulan lamanya Carissa menghilang dari kehidupan nya, tidak ada satu orangpun yang membuka bicara atas dimana Carissa berada.

Tubuhnya tak seperti dulu, Raka tampak kurus dan tak ada lagi Raka yang ceria seperti dulu. Yang ada hanya Raka yang dingin dan tak tersentuh.

"Raka sayang, ada Ocha dibawah katanya mau bicara sama kamu." Suara sang ibu membuat lamunan Raka terbayarkan.

Ia langsung bangkit menghampiri Ocha, berharap jika wanita itu akan memberi tau dimana Carissa berada.

"Ngapain lo ke sini? Lo mau kasih tau dimana Carissa berada?" Ucap Raka to the point.

"Gue ke sini mau nganterin ini. Lo tanda tangan ya?"

Raka mengambil surat yang berada di tangan Ocha. Seketika ia tak percaya apa yang ia lihat. Surat gugatan perceraian, ya itulah yang Raka baca. Ternyata Carissa tak bercanda dengan apa yang ia ucapkan, Carissa benar-benar menuntut perceraian mereka. Ya karena kebodohannya membuat Carissa pergi dari dirinya.

"Apa nggak ada kesempatan lagi buat gue Cha?"

Ocha menghela nafas kasar. Ia juga kasian melihat Raka, setelah sebulan lamanya ia tak bertemu dengan Raka dan ia awalnya terkejut melihat perubahan Raka. Raka yang dulu sangat berbeda dengan Raka yang sekarang. Apakah begitu besar dampak yang ditimbulkan dari kehilangan Carissa dalam hidup Raka?

"Gue nggak tau, semuanya ada ditangan Carissa. Maaf gue nggak bisa bantu lo saat ini. Gue harap lo tandatangani surat itu, gue pamit! Jaga kesehatan lo, Carissa bakalan sedih kalau ngeliat lo sakit." Setelah mengatakan hal itu Ocha langsung pergi dari hadapan Raka yang hanya mematung sambil menatap surat pengadilan yang ada ditangannya.

"Raka Mama tau ini berat, tapi Mama mohon jangan seperti ini sayang! Masih ada Mama dan Papa yang selalu me-support kamu Raka. Mama juga yakin kalau Carissa nggak akan suka ngeliat kamu yang sekarang. Kembalilah seperti Raka sedia kala, dimana Raka yang selalu membuat orang lain tersenyum akibat kelakuan konyol nya." Ucap Mama Raka secara tiba-tiba.

Ya mamanya sadari tadi mendengar apa yang dibicarakan oleh Raka dan Ocha. Ia sedih mendengar apa yang mereka bicarakan, namun mau bagaimana lagi? Semuanya sudah menjadi bubur tidak bisa lagi berubah jadi nasi, dan kita tidak harus meratapi semuanya bukan? Jika kita meratapi semuanya bagaimana biasa kita kembali melanjutkan hidup?

"Mah, Raka nggak bisa ma! Mungkin bagi orang dengan mudahnya bilang aku supaya melupakan semuanya, tapi itu nggak semudah itu mah! Aku cinta sama Carissa mah." Lirih Raka sambil menundukkan pandangan nya, ia menitihkan air matanya. Ia tak peduli lagi jika semua orang mengatakan jika dia adalah lelaki lemah, memang pada saat ini Raka sedang lemah. Kekuatan nya yaitu Carissa pergi meninggalkan nya.

"Mama nggak ada nyuruh kamu ngelupain semua nya Raka, Mama cuma mau kamu nggak se-meyedihkan ini! Kamu harus kembali bangkit Raka, jangan terpuruk kaya gini."

"Raka usahain!" Setelah mengatakan hal itu Raka langsung berlalu dari hadapan Mama nya, Raka butuh suasana sepi dan menenangkan. Ia butuh untuk memenangkan dirinya, sedangkan Mama nya hanya menggelengkan kepalanya melihat kepergian anaknya itu.

°°°

Disinilah Raka, di sebuah taman kecil yang sepi akan pengunjung. Di taman ini biasa Raka kunjungi jika sedang sedih atau terpuruk seperti ini. Suasana yang sepi dan tenang membuat dirinya nyaman berlama-lama disini.

Raka memejamkan matanya, memori memori bersama Carissa berpura-pura di kepala nya. Raka masih ingat betul bagaimana manja nya Carissa ketika bersama dirinya. Raka rindu itu. Tak terasa setetes air mata jatuh di pelupuk mata Raka.

Little babyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang