KH-4 Be on good

24 1 0
                                    

KH-4. Be on good

🌷🌷🌷

Sebesar apapun masalah, dan serenggang apapun
Hubungan mu, namun yang namanya saudara
tetap lah saudara

_________________________________

"Assalamu'alaikum" Arya memasuki ruangan kedua adiknya dengan perlahan "wa'alaikumussalam warahmatullah" jawab Ryan dan Lian secara bersamaan

Suster yang masih berada di dalam ruangan UGD pun meninggalkan mereka saat Arya sudah tepat berada di tengah tengah brankar kedua adiknya. Ia menatap nanar kepada keduanya yang terbaring lemah tak berdaya di brankar rumah sakit dengan infus yang menancap di masing-masing tangan mereka dan bagian kepala yang sudah ditutupi oleh perban

Ya Allah..

Arya memandang sendu kedua adiknya, disitu ia dapat melihat dengan jelas luka lebam didekat mata Ryan dan ada luka yang sudah ditutup dengan perban di sebelah pipi kirinya serta didaerah dagu yang juga terdapat darah beku yang sudah membiru. Sedangkan Lian, kondisinya tak jauh berbeda seperti Ryan, dibeberapa bagian wajahnya terdapat luka, bahkan di bagian kepala nya tedapat luka yang sudah di tutupi oleh perban dan lebam didaerah sekitar mata. Arya membelai pipi Lian dengan lembut dan membuat si empunya pipi sedikit meringis karena dipipinya juga terdapat luka gores yang sedikit mengangga dan itu Arya yakini akan meninggalkan bekas
.
.
.
.

Disisi lain, seorang pemuda tengah duduk disebuah  taman yang memang tersedia dirumah sakit siapa lagi jika bukan Liam ? Saat ini ia sedang mencoba untuk meredam emosinya yang sempat meluap akibat ucapan abangnya. Sebenarnya tujuan awalnya adalah untuk mengurus administrasi tapi karena terlalu malas untuk bertemu Arya jadilah ia sekarang berada di taman ini

Plak

"Liam ?" Seseorang menepuk pundaknya dan refleks membuat Liam mendongakkan kepalanya, keningnya mengernyit saat tau siapa yang baru saja menepuk pundaknya sontak saja ia langsung menyingkirkan tangan itu dengan kasar

"Mau apa kau ?" Liam bertanya tanpa embel-embel bang. "Masih marah ? Maaf kan aku Lie, aku benar-benar tidak bermaksud begitu. Maaf aku membuat mu-"

"Sudahlah tak apa" Liam memotong ucapan Arya dan berdiri dari duduknya lalu memutuskan untuk menuju keruangan saudaranya. Sebelum pergi ia sempat bertanya kepada Arya "Dimana ruang bang Ryan dan Lian ?"

"Huuh....mereka sudah dipindahkan keruang rawat inap VIP no.143"

Liam mengangguk sekilas, setelah itu ia tidak mengatakan apa-apa dan langsung berlalu meninggalkan Arya ditaman Itu sendiri. Lagi "Huuh" Arya menghela nafas nya lelah sebelum ia memutuskan untuk mengikuti Liam ke ruang adik adiknya.

"Assalamu'alaikum...." Liam memasuki Ruangan Ryan dan Lian dan seketika ia meringis melihat keadaan keduanya. "Wa'alaikumussalam warahmatullah" Liam menghampiri keduanya dan duduk di kursi ditengah tengah mereka
"Hm...bagaimana keadaan kalian ? Masih ada yang sakit ?"ucap Liam dengan senyum yang terukir di wajah tampannya

"Alhamdulillah Udah lebih baik dari sebelumnya" Ryan membalas senyum Liam sedangkan Lian hanya diam menunduk, tidak berani menatap saudara kembarnya, ia takut Liam marah padanya,  karena ia tau bahwa Liam itu sangat sayang terhadap barangnya dan ia yakini bahwa kakaknya pasti marah besar padanya jika tahu keadaan mobilnya sekarang bagaimana, sedangkan Liam, ia menatap bingung ke arah Lian yang sejak ia masuk kedalam ruangan mereka hanya diam dengan kepala yang menunduk dalam

Tumben

"Lian ???? Kau kenapa ? Masih ada yang sakit ?" Ucap Liam lembut yang malah membuat Lian merinding mendengarnya "ng..nggak kok kak" ucap Lian terbata, ia takut, benar benar takut.

Kekasih Halal [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang