KH-11 You ?

18 1 0
                                    

KH-11. You ?

🌷🌷🌷

Happy Reading..
Maaf kalau masih banyak Typo
Jangan lupa buat vote dan komen..
_________________________________

Pukul 02.45 dini hari Liam terbangun dari tidurnya dan bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan qiyamul lail, setelah selesai ia kembali mengambil mushaf miliknya dan membacanya hingga terdengar suara adzan subuh. Ia melaksanakan sholat sunah dua rokaat yang pahalanya lebih baik dari dunia dan seisinya

Selesai sholat subuh ia keluar dari kamarnya untuk sekedar mengambil minum didapur karena merasakan kerongkongannya yang sangat kering. Ia menuruni tangga dengan perlahan dan dari tangga itu ia melihat Lian yang sedang duduk sambil menikmati secangkir teh di ruang tengah

"Assalamu'alaikum " Lian menengadah dan mendapati Liam ada dibelakang nya.

"Ehhh...wa'alaikumsalam kak" Lian tersenyum manis dan dibalas senyuman tipis oleh Liam "tumben pagi pagi udah minum teh aja" Lian terkekeh mendengar ucapan saukemnya, memang benar ini adalah sebuah kebetulan baginya, biasanya ia tak pernah sekalipun masuk kedapur pagi pagi untuk sekedar membuat teh hangat "yah lagi pengen aja" Liam hanya mengangguk dan melanjutkan niat awalnya nya untuk mengambil air.

Didapur ia pemandangan yang ia dapati adalah seseorang yang amat dicintainya, orang yang telah melahirkan, membesarkan nya dengan penuh kasih sayang, orang yang pertama kali menatapnya dengan tatapan penuh cinta dan selalu mendukungnya walau dalam kondisi paling terpuruk sekalipun

"Assalamu'alaikum Umi kakak yang cantiiik..." Navia berbalik dan melihat putra pertama nya ada disana tengah tersenyum manis menatapnya. Ia memang bersikap lebih manis dan lembut kepada Navia, tapi jangan bertanya jika dengan saudara saudaranya yang lain

Navia tersenyum dan membalas salam dari Liam "wa'alaikumussalam anak ummi" jawabnya sambil mengeringkan tangannya dengan lap. Navia mengernyit kecil saat melihat putranya yang seperti tengah membuat sesuatu "sedang apa kak ?"

Liam melihat ke arah Navia "hm bikin teh Umi, kakak haus banget" dan dibalas anggukan oleh Navia.

Selesai membuat teh Liam mebawanya ke Meja makan dan duduk dikursi meja makan.
Liam menyesap teh buatannya perlahan. "Haaahh.....Abi mana um ?" Tanya nya sambil menatap sang Umi yang sibuk dengan masakannya. Navia berbalik sebentar untuk menjawab pertanyaan Liam

"Mungkin masih dikamar sayang" Ucapnya Lalu meneruskan kegiatan memasak. Liam hanya ber 'oh' ria mendengar jawaban uminya. " sudah sebaiknya kamu Naik keatas dan masuk kekamarmu habis itu kamu mandi baru kita sarapan bareng yah sayang" Liam hanya mengangguk dan mengikuti perintah Navia. Sebelum pergi Ia terlebih dahulu meletakkan cangkir yang tadi ia pakai untuk minum teh ke wastafel. Ia mencium sekilas pipi Uminya kemudian pergi menuju kamarnya.

Diruang tengah ia sudah tidak mendapati adik satu satu nya yang ia punya ada disana. Ia hanya melihat ada Ranva a.k.a Abinya yang tengah menonton tv. Ia berjalan mendekati Ranva dan duduk disamping nya. Ranva yang menatap Liam yang ada disampingnya. "Ada Apa Liam ?" Tanyanya lembut. Liam hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. "Abi Ehm Liam pamit kekamar dulu yah" Ranva mengernyitkan dahinya namun tetap mengangguk mengiyakan.

Liam mengangguk dan melangkahkan kakinya untuk pergi kekamarnya, ditangga ia berselisihan dengan Lian dan Ryan yang sepertinya tengah asik membicarakan sesuatu namun tetap menyapanya dengan senyuman manis dari keduanya dan dibalas anggukan oleh Liam.

Baru saja Liam hendak membuka pintu kamarnya. Suara dari kamar yang berada disamping kanan kamarnya terbuka dan menampakkan Arya yang sepertinya baru saja selesai mandi, terlihat dari rambutnya yang masih basah dan berantakan. Arya dan ia saling tatap sebentar, selanjutnya Liam mengalihkan tatapannya dan kembali menatap ke arah depan dan langsung membuka pintu lalu masuk kedalam kamarnya, Arya menghela nafas sebentar, tampak nya hubungannya dan Liam masih belum membaik.

Kekasih Halal [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang