KH-9. Konviction ?
🌷🌷🌷
Satu hal yang sangat aku yakini.
Yaitu Dia.________________________________
Keluarga Rayhan kini kembali berkumpul dengan tenang di halaman belakang rumah setelah aksi kejar-kejaran Liam dan Lian berakhir. Ryan dan Lian tengah melanjutkan bermain gitar sambil Bernyanyi mengiringi musiknya, Arya yang awalnya hanya diam memutuskan untuk bergabung bersama mereka berdua. Sedangkan Liam hanya menatap mereka dari ayunan.
Liam tersenyum tipis melihat keakuran ketiga saudaranya. Ryan yang melihatnya melambaikan tangannya meminta Liam untuk mendekat kearah mereka. Liam mengangguk dan berjalan mendekati ketiganya lalu duduk di samping Arya. Mereka bernyanyi dengan bahagia, suara merdu mereka menggema di halaman belakang, tidak berapa lama lagu yang mereka nyanyikan selesai. Dan mereka semua kecuali Liam tersenyum dan bertepuk tangan
"Masya Allah...anak-anak Umi suaranya merdu banget" mereka semua menoleh dan mendapati Navia dan Ranva tengah tersenyum memandang mereka, membuat keempatnya tersenyum manis
"Bisa aja Umi" Ucap Arya
"Bang ?" Arya memandang ke arah Liam "Ada apa Lie ?" Tanya nya
Ia lihat Liam tampak ragu ingin membicarakan hal ini dengan nya "nanti ikut Liam yah, ada yang mau Liam ceritain" awalnya Arya mengernyit namun akhirnya saat mengerti ia pun mengangguk.
"Kita gak diajak ?" Tanya Ryan sambil menunjuk Lian dan dirinya sendiri
"Enggak" balasan dingin dari Liam sudah cukup membuatnya diam. Sementara Umi dan Abi mereka hanya tersenyum ke arah Liam, dan ia yang menyadarinya hanya membalas dengan senyum tipis.
* * *
Setelah mengerjakan sholat dzuhur. Sesuai permintaan Liam di halaman tadi ia meminta Arya kekamarnya untuk membicarakan sesuatu.
Tok..
Tok..
Tok..
"Masuk" Arya membuka pintu setelah mendapat jawaban dari dalam kamar. Dapat ia lihat Liam yang sedang duduk bersila di atas king size nya "kunci pintunya". Arya mendekati Liam setelah menguci pintu dan mendudukkan dirinya tepat dihadapan Liam
"Ada apa Lie ?" Liam mendongakkan kepalanya. " kau punya masalah ?" Liam mengangguk, Arya yang mendapat respon angukan kepala dari Liam langsung menatapnya dengan wajah entah harus diekspresikan seperti apa, ada rasa bahagia, sedih dan rasa syukur yang mendalam. Bahagia dan bersyukur karena akhirnya Liam mau berbagi kisah lagi dengannya dan sedih mendengar bahwa adiknya ini terlibat dalam masalah
"Ceritakan semuanya pada ku" Liam melihat kearah tangan Arya yang berada di pundaknya dan menatap nya dengan tatapan yang seolah mengatakan apa aku bisa mempercayaimu lagi ? Arya kembali menarik tangannya dari pundak Liam dan menatap nya dengan sendu. "Insya Allah, kali ini aku tidak akan membiarkan siapa pun tahu tentang masalahmu kecuali kau, aku dan Yang Maha Kuasa" Ucapnya sambil tersenyum.
Liam membalas senyuman Itu dengan tulus dan mengangguk "Liam..Lie..Liam...sepertinyaLiammenyukaiseseorang" Arya mengerjab mendengar ucapan adiknya yang dilontarkan dengan sangat cepat tanpa jeda
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Halal [End]
RomanceAku tidak menikahimu karena cinta, harta, tahta maupun fisik mu, tapi aku menikahimu karena iman. Mengapa ? Iya, karena bukankah Al Imam Umar Bin Khatab pernah berpesan, jika pernikahan hanya dilandaskan oleh rasa saling mencintai. Maka dimana ked...