KH-8 Flashback ?

18 1 0
                                    

KH-8. Flashback

🌷🌷🌷

Kejadian lalu biarlah berlalu
Jadikan itu sebuah pelajaran, dan jangan
Biarkan ia membuatmu ragu untuk
Melangkah kemasa depan

________________________________

Ayya mengedarkan pandangannya menatap ke kanan dan kekiri Rumahnya namun tak mendapatkan seorang pun ada disana. Ruang tengah ? Kosong. Dapur ? Kosong. Dihalaman belakang ? Cuma ada tukang kebun. Dan disini ? cuma ada Ayya yang masih sendiri. Wkwkwk

"Semuanya pada kemana yah ? Kok rumah kosong gini ?" Tanya nya terlebih pada diri sendiri. Mengehela nafas pelan ia pun memutuskan untuk duduk di kursi ruang keluarga

Ceklek......

Ayya menoleh kearah belakang mendapagi abang nya yang baru keluar dari tempat persembunyian a.k.a kamar. Ia heran abangnya itu laki laki tapi sangat menyukai menyendiri didalam kamar "Bang semuanya pada kemana ?" Umar a.k.a abangnya menoleh dan berjalan mendekati Ayya lalu mendudukkan dirinya tepat di sebelah Ayya

"Kok tanya abang ? Abang kan baru keluar dari kamar ? Ya mana abang tau ?" Ucapnya sambil meraih remote tv yang terletak diatas meja. Sedangkan Ayya hanya mengangguk membenarkan ucapan abangnya. "Huuuh...." Ayya menghela nafasnya pelan lalu menyandarkan kepalanya pada bahu Umar dengan tangan yang kini melingkar pada tangan Umar

"adek abang kenapa ?" Ucapnya sambil mengelus pucuk kepala Ayya yang tertutup oleh hijabnya. Membuat Ayya tersenyum dan menutup kedua matanya merasakan lembutnya belaian Umar pada kepalanya "Ayya....ehm bang Ayya boleh cerita gak ?" Ayya langsung mengubah posisi duduknya menjadi menghadap abangnya

"Boleh, cerita aja. abang siap jadi pendengar yang baik kok" Umar juga mengubah posisi duduknya dan jadilah mereka berdua saling berhadapan, mengabaikan tv yang masih menyala dihadapan keduanya

"Jadi gini, tadi pas Ayya sama Nayya jalan jalan ditaman ayy-" ucapannya langsung dipotong oleh umar terlebih dahulu "lebih tepatnya kalian berolahraga dan tidak mengajak abang mu yang tampannya kemana mana ini" Ucapnya Dengan tingkat kepedean yang amat tinggi membuat Ayya ingin sekali memukul wajah abangnya ini

untung abang kesayangan, kalo enggak yah pastinya udah Ayya buang ke got terdekat, ehh Astagrfirullah'

Umar kembali menatap Ayya yang sejak tadi menatapnya dengan datar bak tembok sedangkan ia hanya terkekeh dan itu membuat Ayya memutar kedua bola matanya malas, ini sebenarnya Umar mau mendengar ceritanya tidak sih ?

"Abang jadi dengerin cerita Ayya gak nih ?" Tanya Ayya dengan raut wajah yang sedikit kesal  Membuat Umar tergelak melihat ekspresi lucu adiknua  "Hahaha....iya iya lanjutin aja" Ayya mengangguk singkat dan kembali keceritanya

"Jadi pas Kita jalan jalan di taman atau Olahraga atau joging atau apalah terserah, waktu mau pulang yah bukannya mau pulang juga sih bang. Kalo gak salah kita berdua baru sampai, Nayya ngelepasin tangannya dari Ayya. Yah Ayya kaget terus Liat Nayya yang udah lumayan jauh larinya didepan Ayya mana disana banyak orang lagi. Terus Ayya ngejar Nayya dan lihat dia udah duduk ditanah. Katanya sih nabrak orang" Ayya menghembuskan nafasnya sebentar sebelum kembali bercerita

"Laki laki apa perempuan yang dia tabrak ?" Tanya Umar "Laki laki bang" Ayya menatap raut Umar yang terlihat biasa saja mendengar ceritanya

Kekasih Halal [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang