KH-14. Voting
🌷🌷🌷
Happy Reading....
Maaf jika masih banyak typo
yang bertebaran, maklum Penulis amatir
Masih perlu belajar heheh
Jangan lupa Vote dan Komen.._________________________________
"Bisa kita bertemu hari ini ?"
"Ehm_insya Allah bisa" Liam mengangguk dan tentu saja Ayya tak dapat melihatnya
"Baiklah, nanti akan kujemput pukul 14.00"
"Iya" . "Ya sudah, assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam warahmatullah" Liam mematikan sambungan telfon dan menyimpan ponselnya disaku baju kokonya
"Jadi, hari ini pergi ?" Liam mengangguk "kapan ?"
Liam tidak menyahut, hanya diam "jawab napa ?" Kali ini Liam memutar bola matanya malas, saudaranya yang satu ini cukup mengesalkan
"Nanti" Arya, yang sejak tadi bertanya pun mengernyit "ya, nantinya itu kapan ?"
Liam mendengus
"Nanti pukul 14.00" Setelah mengatakan itu, Liam pun beranjak dari tempatnya "eh, mau kemana ?"
"Kamar, kenapa ? mau ikut ?" Tanyanya, dan membuat Arya menggeleng "nggak deh"
Liam tidak menyahut dan kembali melanjutkan langkahnya untuk menuju kamarnya
________
Liam dan Ayya pergi sesuai dengan janji mereka, tepat pukul 14.00 tadi Liam menjemputnya dengan supir pribadinya, tujuannya membawa serta supirnya adalah karena ia tau batasan, ia tak mau ia dan Ayya hanya berdua dalam satu mobil, Liam duduk tepat disamping supir, sedangkan Ayya, duduk dibagian penumpang
"Ehm_kak Liam gak kerja hari ini ?" Tanya Ayya memecahkan keheningan diantara mereka...
Liam menoleh sekias kearahnya setelahnya pun menggeleng "hari ini libur" ucapnya datar, Ayya hanya bisa ber'oh'ria dan tersenyum kecil dibalik cadarnya, keadaan kembali hening, tidak ada yang berbicara lagi setalah percakapan singkat tadi
Waktu 15 menit terasa hampir seperti 15 jam, yah begitulah kemungkinan yang dirasakan oleh Liam dan Ayya, mereka berdua benar-benar dirundung rasa bosan yang nyata dengan keadaan canggung didalam mobil ditambah sekarang jalanan macet, bahkan mobil mereka jika di tandingkan dengan siput, maka dapat dipastikan siput lebih cepat
Liam menumpu wajahnya pada kaca mobil yang terbuka, menghela nafas jengah ia menatap kearah belakang, dimana dapat ia lihat Ayya yang tengah fokus dengan bacaannya "Ayya" Ayya menoleh dan mendongakkan kepalanya sedikit kearah Liam yang memanggilnya "kenapa kak?"
"Gak bosan ?" Tanyanya, yang dibalas gelengan kecil oleh Ayya "kakak bosan ?" Liam mengangguk
"Banget" ucapnya sambil kembali menghadap kearah depan dan menyandarkan kepalanya pada kepala kursi, menatap kearah depan, dimana mobil yang berada didepannya tak menampilkan gerakan sama sekali, bahkan rasanya telinganya pun sudah terasa panas karena sejak tadi selalu mendengar suara klakson mobil yang saling bersahutan
"Kak Liam, coba baca ini" Ia menyondorkan salah satu buku yang ia bawa, Liam menoleh dan mengambil buku dari tangan Ayya "apa ini ?"
"Buku" jawab Ayya polos
Liam mendengus, ia juga tau kalau itu buku
"Tau, maksudku buku apa ?" Ayya memandang buku yang baru saja ia berikan pada Liam dengan senyum manis dibalik cadarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Halal [End]
RomanceAku tidak menikahimu karena cinta, harta, tahta maupun fisik mu, tapi aku menikahimu karena iman. Mengapa ? Iya, karena bukankah Al Imam Umar Bin Khatab pernah berpesan, jika pernikahan hanya dilandaskan oleh rasa saling mencintai. Maka dimana ked...