Spesial 1

8.7K 441 3
                                    


*

*

*


Taehyung menatap adiknya Jungkook, ia tampak kacau dan tampak berantakan, ini sungguh mengherankan. Benarkah ini adiknya? Tampak seperti berandalan dan menyeramkan.

Sedikit mengejutkan saat melihat bahwa adiknya mulai berkelahi, adik kecilnya kini sudah berani.
"Apa kau berkelahi?" Tanya Taehyung berada di ambang pintu kamar sang adik.

Sedangkan Jungkook yang mendengarnya hanya tersenyum miring, membalikkan tubuhnya dan menatap sang kakak jengah.
"Sejak kapan hyung memperdulikanku?" Kalimat itu singkat, tapi menyakitkan.

"Kau pikir aku selama ini diam saja?" Ketus Taehyung tak terima akan ucapan sang adik yang memojokkan dirinya.

"Seperti itu kupikir, kau hanya diam saat mereka memakiku bukan?" Seringaian itu tampak, membuat Taehyung memilih terdiam.

"Istirahatlah, kau pasti lelah." Hanya itu yang bisa lontarkan, ia hanya takut melihat wajah Jungkook yang kecewa padanya.

Ia takut.
Bahkan sepertinya Jungkook masih belum melupakan kejadian tadi, sampai mereka berada di meja makan sekalipun. Taehyung menatap Jungkook lagi-lagi menjauhkan piringnya, mungkin selera makannya hilang.

Dongyeo menghentikan aksi makannya, kepala keluarga Kim itu menatap putra bungsunya yang kehilangan selera makan.

"Kenapa Kook?" Tanya Dongyeo, ia baru sekali ini makan bersama dengan keluarganya setelah sekian lama pergi untuk berbisnis.

"Perutku terasa kenyang." Lirih Jungkook membuat Taehyung menatap adiknya, ayolah! Jungkook belum mengisi apapun perutnya, apa ia bercanda?!

"Bilang saja kalau kau membenci masakan ibumu." Celetuk Hani membuat Taehyung mengepalkan tangannya, ibunya menjadi sensi semenjak Jungkook tampak seperti berandalan.

"Apa benar begitu, Jungkook?" Tanya Dongyeo dengan tegas. Menatap putra bungsunya yang sedari tadi diam, menunduk tak berani menatap kedua mata sang ayah.

"Kenapa nilaimu menurun? Hingga membuat Jihoon menggantikanmu untuk ikut olimpiade, ibumu kemarin mengatakan itu. Apa kau ingin menjadi anak nakal, Kim Jungkook?" Pertanyaan itu membuat Jungkook menggeleng kecil, matanya memerah.

"Katakan apa maumu? Keluar dari rumah? Silahkan, tapi jangan harap kau dapat kembali kemari." Ucap Dongyeo tegas

"Katakan apa yang terjadi?" Tanya Dongyeo membuat Jungkook menunduk, membuat helaan napas Dongyeo terdengar.

"Naik ke kamarmu, belajarlah dengan rajin, agar sama dengan kakakmu." Kalimat itu membuat pemuda berusia 16 tahun itu mengepalkan tangannya erat.

"Nde."



***




Semuanya berubah? Tidak!

Pulang sekolah Jungkook kembali penuh lebam, luka disudut bibirnya juga tatapan tajam yang membuat Taehyung jengah.
"Apa maksudmu?" Tanya Taehyung khawatir, membuat Jungkook terdiam.

"Katakan padaku, apa yang terjadi? Kenapa kau berubah?" Tanya Taehyung membuat Jungkook menatapnya dingin.
"Lalu setelah kau tahu, apa yang akan kau lakukan?" Tanya Jungkook remeh.

Taehyung tercekat, mata Jungkook menatapnya sangat tajam, membuatnya tersentak.
"Aku...aku akan melakukan apapun sebisaku." Tawa Jungkook terdengar cukup keras, saat ini keduanya berada di ruang tamu dan kedua orang tua mereka berada di luar.

"Jangan bercanda hyung, aku tahu kalau semua itu hanya untuk menghiburku, apapun itu terima kasih." Ucap Jungkook memilih untuk menyudahi percakapan mereka.

"Jung!" Taehyung menghela napasnya kasar, adiknya terlalu jauh untuk ia gapai.

Taehyung mengusak rambut kepalanya kasar, ia menatap pintu kamar adiknya yang tertutup rapat.
"Sampai kapan ia akan terus begitu." Decak Taehyung jengah.












Pagi ini memang cerah, tapi tidak untuk kediaman Kim yang nampak mendung. Tidak ada yang berani mengeluarkan suaranya sedikitpun, termasuk si bungsu Kim dan si sulung Kim yang menatap sang ibu.

"Ini gila! Sangu sebulanmu habis dalam waktu satu hari, nilaimu jatuh dan sekarang kau berkelahi terus menerus." Hani menggeleng tak percaya.

Putra bungsunya yang dulu ia bangga-banggakan kini menjadi aib bagi keluarganya.
"tenanglah Hani, dan untukmu Kim Jungkook, mulai hari ini tidak ada uang sangu untukmu, dan tidak ada lagi antar jemput, pakailah kartu angkutan umum." Ucap Dongyeo tegas membuat Jungkook mendongak.

Ingin rasanya berteriak, tapi ia hanya diam. Mengangguk kemudian menatap Taehyung sang kakak yang diam. Tersenyum tipis, tapi ada berjuta makna di dalamnya membuat Taehyung terdiam,mengalihkan perhatiannya.

"Karena ini adalah aku, terserah kalian bicara apa tentangku." Ucap Jungkook lalu pergi dari sana, pergi meninggalkan mereka semua yang mematung.

"Anak itu benar-benar! Jungkook putra polosku tercemari oleh anak-anak nakal! Itu pasti." Pekik Hani membuat Taehyung mengusap wajahnya.

"Tenanglah, ia harus berubah. Bagaimanapun caranya." Ucap Dongyeo
















Work ini khusus untuk TaeKook brothership lovers & project ultah Vantae oppa.

Call Me Hyung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang