Spesial 2

4.7K 383 5
                                    

*

*

*




Taehyung menatap lampu lalu lintas yang berwarna merah, hari ini ia berencana akan mengetahui semua yang adiknya tutupi. Ia akan segera tahu akan semua ini, pikirnya.

Ia menginjak pedal gasnya, sampai beberapa meter ia menginjak rem. Matanya menatap sekolahnya dulu, sebelum ia akhirnya memiliki universitas Hankuk sebagai tempat ia melanjutkan studynya.

Matanya ia edarkan sampai ia melihat Jungkook adiknya, bersama anak-anak yang penampilannya tidak beraturan.
Matanya menajam, ia segera mengikuti adiknya yang sedari tadi diam diantara mereka yang tertawa entah karena apa

Brukhhh!!

Tubuh Jungkook di dorong begitu saja hingga punggungnya menabrak dinding perbatasan, meringgis saat rasa ngilu terasa.
"Mana uangnya? Aku memerlukannya malam ini," ucap pemuda bersurai merah menyala itu sambil menumpu tangannya di samping kepala Jungkook.

Wajah Jungkook sudah babak belur, dan sepertinya pemuda yang lainnya tak merasa puas.
"Maaf, aku tak punya lagi." Sesal Jungkook membuat yang lain menggeram marah.

"Sialan, hajar dia." Ucap pemuda bersurai merah itu pada teman-temannya. Membuat mereka semua menghajar Jungkook dengan mudahnya, hal ini membuat Taehyung menggeram marah.

"Sialan," Taehyung berlari, menarik salah satu siswa yang memukuli adiknya, memberikan bogeman mentah pada wajah mereka.
"Mati kalian!" Pekik Taehyung sambil menarik kerah salah satu siswa, memberikan tendangan pada mereka semua.

Seketika mereka semua berlarian pergi, berlari ketakutan menjauhi Jungkook dan Taehyung.
"Gwenchana?" Tanya Taehyung membuat Jungkook membuang wajahnya, matanya memerah membuat Taehyung memandang sendu adiknya.

"Apa ini yang kau tutupi? Kau menjadi korban bullying? Setiap hari?" Pertanyaan Taehyung diacuhkan begitu saja, seperti tak berminat untuk menjawabnya.

"Baiklah, sepertinya memang tak ada yang perlu aku tanyakan apapun lagi." Jawab Taehyung getir, tidak ada lagi kepercayaan antara mereka, ia adalah saudara yang buruk bukan?

Bahkan adiknya dibully saja ia tidak tahu, menjijikan pikirnya.
"Ayo kita pulang, tak usah naik bus." Ajak Taehyung membuat Jungkook membuang wajahnya.

"Aku anggap kau setuju." Dan akhirnya Taehyung mengambil kesimpulan sendiri, menarik tangan adiknya untuk ikut bersamanya.





***



Jungkook menatap wajah sang kakak yang tak terluka sedikitpun, berbanding terbalik dengan dirinya. Ia seperti Beta yang lemah, menerima apapun dan pasrah terhadap segala hal, menyebalkan.

Ayahnya seperti Alpha yang pemberani juga kuat, lalu kakaknya seperti Omega yang sama seperti sang ayah, berpendirian dan juga berpegang teguh melindunginya.

Ia tak membenci siapapun, ia hanya...membenci dirinya sendiri. Matanya memerah, menahan tangisnya, ia ingin mengatakan semuanya, hanya saja ia Beta, terlalu tertutup dan memilih untuk memendam segalanya.

"Percayalah, mencintai diri sendiri itu lebih menyenangkan." Ucap Taehyung sambil tersenyum manis pada adiknya yang menatapnya.

Taehyung tahu bahwa sejak tadi adiknya selalu menatapnya, penuh dengan tatapan keinginan dan hasrat. Ia tahu, dan ia hanya memilih diam.
"Apa yang perlu aku cintai? Rasa ingin menyerah? Atau rasa untuk mengakhiri ini semua?" Kali ini Taehyung menoleh, menatap adiknya yang menunduk, mencurahkan perasaannya.

Taehyung mengerjap pelan, ia memang tahu sifat Jungkook yang terlalu mudah tersinggung, terlalu rapuh dan itu membuatnya ingin terus menerus melindungi sang adik.
"Yang kutahu adikku adalah sosok yang memiliki rasa baik hati, rasa peduli yang besar dan nilai kejujuran yang tinggi."

Taehyung tersenyum sambil menatap ke depan, matanya melihat jalanan di depan sambil berdehem pelan.
"Apapun yang terjadi, beta adalah sosok yang paling kuat bagi Omega maupun Alpha."  Ucap Taehyung sambil tersenyum memandang jalanan yang sepi.

Jungkook menahan tangisnya, entah beban apa saja yang membuatnya begitu rapuh kali ini. Membuat Taehyung menahan matanya yang memanas, namun seketika bola mata Taehyung berkedip perlahan.

Menatap ke depan, dengan reflek memeluk sang adik yang berada di sebelahnya.


BRUKKKHHH!!!




BRAKKKHH!!!






















Jangan lupa vote dan komen 😉

Makasih buat apresiasinya

Call Me Hyung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang