Jangan lupa vote dan komen yahhh...
Maaf cerita ini terkesan memaksa.
*
*
*
Hani menatap putranya Jungkook, menatapnya tajam.
"Taehyung telah mendonorkan paru-parunya untukmu. Taehyung juga melindungimu saat kecelakaan itu berlangsung, apa salah eomma merindukannya?!" Sensi Hani membuat Jungkook menatapnya nanar."Tidak ada yang salah...hanya bolehkah aku memeluk eomma? Sebentar saja..." lirih Jungkook membuat Taehyung yang berwujud roh duduk di atas kasur dekat Hani meliriknya, matanya berganti menatap sang ibu yang terlihat enggan memeluk sang adik.
"Jebal..." lirih Jungkook namun mendapati punggung sang bunda, Hani memunggungi Jungkook membuat Jungkook menunduk kemudian menatap Taehyung lirih.
Jungkook mengepalkan kedua tangannyayang ada di samping kanan kiri tubuhnya, memejamkan kedua matanya dan segera keluar dari tubuhnya sendiri. Sesak rasanya lama-lama berada di dalam tubuhnya sendiri, seolah tubuhnya menolak rohnya.
Bughhh!!
Jungkook kembali ke posisinya, menjadi roh dan menatap tubuhnya yang ambruk begitu saja di atas lantai.
"Kau bisa kembali hyung...tubuhku seolah menolakku untuk masuk."
Taehyung menatap Jungkook, kemudian keduanya menatap Hani yang hanya melirik tubuh kaku Jungkook yang terkapar di atas lantai kamarnya.
Sama sekali tidak ada niatan untuk membangunkan Jungkook; membuat Jungkook memilih pergi dari sana, sakit saat melihat ibunya tak mau memandangnya."Eomma..." lirih Taehyung kemudian masuk ke dalam tubuh Jungkook; ia sedikit kecewa sebenarnya.
Taehyung perlahan bangun, sedikit pusing karena tadi kepala Jungkook(tubuh yang ia tempati) terantuk ke atas lantai.
"Jungkook-ah...gwenchana?" Itu suara Dongyeo yang berlari khawatir menghampiri Taehyung yang baru mendudukan tubuhnya."Eum, gwenchana..." lirih Taehyung
****
Jungkook memejamkan kedua matanya, berbaring di atas kasur miliknya. Taehyung yang memakai tubuhnya tengah berada di sekolah, menggantikan dirinya sekarang entah sampai kapan, selamanya mungkin?
Jungkook tengah berbaring di atas kasurnya, menaikkan tangannya untuk menghalangi cahaya yang menusuk kedua matanya, hingga akhirnya matanya menatap tangan kanannya yang berubah menjadi transparan.
Hari semakin berganti membuatnya tersenyum miris, tubuhnya seakan-akan hilang. Sering mengalami sesak dan seakan mengalami lumpuh, Jungkook tak bisa bergerak banyak.
"Tinggal 2 hari lagi..."
Jungkook mengusap wajahnya, kepalanya terasa pening belum lagi sesak dan juga tubuhnya yang mati rasa.
Tok...tok...
Sedikit konyol bila melihat Taehyung dengan tubuhnya mengetuk pintu kamarnya sendiri, bila mereka yang tak mengetahui keberadaan Jungkook mungkin akan mengatai Taehyung gila.
Mengetuk pintu kamarnya sendiri.
Jungkook melirik Taehyung, seperti melihat duplikat dirinya sendiri.
"Jimin memaafkanmu, ia tengah mencari siapa yang menyebarkan rahasia dirinya. Dan ia ingin berubah, ia ingin menjadi normal." Jungkook tersenyum mendengar cerita dari Taehyung."Syukurlah...aku tak perlu menolak perasaannya bukan?hehehe..."
Taehyung tersenyum kecil melihat sang adik terkekeh kecil.
Taehyung mengusap kepala Jungkook, matanya memerah saat melihat tubuh Jungkook perlahan-lahan menghilang."Kau baik?"
"Eum, aku baik... hyung aku mungkin tak pernah mengatakan ini, tapi aku bahagia memilikimu."
Taehyung speechless ia kehilangan kata-katanya, hingga Jungkook menghilang dari sana.
"Kook...aku juga bahagia memilikimu..." lirih Taehyung tersenyum kemudian menghela napasnya."Baiklah, aku tak mau membiarkan Jungkook pergi sendirian." Gumam Taehyung menyentuh jantungnya yang berdetak.
"Rasanya sakit setiap kali ia berdetak, ini bukanlah tubuhnya." Lirih Taehyung kemudian beranjak, berjalan hingga langkahnya membawa dirinya ke kamar kedua orang tuanya.
Tok...tok...
"Ah Jungkook? Masuklah, kenapa?" Itu Dongyeo membuat Taehyung tersenyum kecil.
"Ada sesuatu yang ingin aku katakan."
Taehyung menghela napasnya, Hani enggan menatapnya dan Dongyeo masih menanti ucapannya.
"Ini sedikit gila; tapi eomma bukankah kau ingin aku menikah beberapa bulan ini?" Hani mengernyit mendengar ucapan Jungkook--putra bungsunya."Bagaimana bisa kau__"
Taehyung tersenyum tipis, kemudian menatap sang appa.
"Aku tidak bisa melanjutkan perusahaanmu yang di Taiwan appa...."Cukup. Ini sudah cukup gila!
"Bagaimana kau mengetahuinya?!" Tatapan itu menakutkan, tapi Taehyung jelas tahu apa yang ia perbuat.
"Aku Kim Taehyung eomma~ putra sulungmu. Entah aku harus bercerita dari mana, tapi ada suatu hal yang perlu kau ketahui. Aku mohon, sayangi Jungkook adikku."
Hani menahan tangisnya, memeluk Taehyung erat seolah enggan melepaskan putranya."Kami bertukar raga, Jungkook tak bisa kembali ke tubuhnya dan akulah yang menggantikannya. Ia dibully selama ini dan enggan berbicara pada kita, dan tak lama lagi salah satu diantara kita akan menghilang."
"Aku harap masih ada waktu untuk memutar balikkan keadaan. Terima kasih Kim Cheonsa atas informasinya."- Taehyung
Terima kasih ^^
Beberapa chap lagi bakal selesai, terima kasih semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me Hyung✔
Short Story[COMPLETE] Jungkook itu tertutup, sehingga Taehyung tak tau apapun mengenai adiknya. hingga ia mendengar semuanya, mengenai kasus adiknya yang memberatkan kehidupannya. High rank ; #3 roh 230120 #2 schoolship 230120 #10 project 230120 #7 Project 040...