100% halu
Harus Seokjin akui jika dirinya lelah setengah mati. Pagi ini Bangtan baru saja pulang dari Jepang, padahal 2 jam lagi, mereka harus kembali take off ke Amerika. Gila memang, Seokjin harap mereka langsung pergi ke Amerika saja kalau begini caranya. Tapi karena ada hal yang belum mereka urus, mau tidak mau mereka kembali ke Korea.
"Hyung, antarkan aku langsung ke apartemen Sojung saja."
Seokjin menutup matanya, samar-samar terdengar suara manajer hyung-nya berkata iya, dia tidak perlu melihat reaksi member lain karena sudah jelas mereka tertidur karena kelelahan sekarang.
Manajer hyung menghentikan mobil di parkiran dorm Gfriend.
"Sejam lagi aku jemput, oke?"
Seokjin mengangguk, setelah menukar jaketnya dengan mantel hitam yang sengaja dia minta dibawakan tadi, pria itu langsung berjalan menuju lift.
"Oh? Oppa jadi kemari?"
Sojung yang membuka pintu dorm, terkejut saat tahu siapa yang bertamu pagi-pagi begini. Ah.. Sojung ingat, jika beberapa jam yang lalu pria itu minta agar pulang ke dorm-nya. Seokjin yang setengah sadar langsung bergelayut manja dipelukan Sojung, rasanya mengantuk sekali.
"Ya ampun oppa.. Mending masuk dulu.."
Gadis itu terlihat kewalahan jika menyeret pria itu masuk, akhirnya dia menyubit perut Seokjin, membuat pria itu mau tidak mau berjalan masuk kedalam dorm.
Seokjin langsung menuju kamar Sojung yang sudah dihapalnya tanpa sadar. Tapi nyatanya malah membuat Sojung nyaris menjerit saat lelaki itu hampir salah masuk kamar.
"Kenapa tidak tidur di dorm kalian saja? Bukankah disana lebih dekat dari bandara?"
"Aku merindukanmu."
Belum apa-apa, Seokjin sudah menenggelamkan kepalanya keperut Sojung saat mereka berbaring diranjang gadis itu, bisa didengar suara helaan napas lega dari Seokjin saat melakukannya.
"Baiklah.. Oppa tidurlah."
Sojung membiarkan kekasihnya itu berbaring diatas pahanya, tangannya perlahan mengusap kepala Seokjin lembut.
"Bangunkan aku sejam lagi ya."
"Uhum."
Tapi, belum ada sepuluh menit Seokjin berbaring, pria itu terlihat tidak nyaman ditidurnya, Sojung bahkan sadar jika Seokjin mulai merengut.
"Oppa? Hey? Kenapa?"
Seokjin terbangun dengan bibirnya yang masih cemberut lucu,
"Peluk aku."
Astaga..
Sojung bahkan tidak habis pikir, tapi mau bagaimana lagi? Gadis itu juga akan merasa kasihan nanti jika Seokjin tidak istirahat sekarang juga.
Setelah menyamankan kepalanya agar tenggelam dibahu Sojung, Seokjin akhirnya bisa tidur nyenyak. Sojung sedikit menyesal melakukannya karena Seokjin memeluknya begitu erat.
Yah.. Tapi kekasihnya memang suka memeluk sesuatu kan saat tidur? Sojung tersenyum kecil sembari mengusap rambut Seokjin lembut, kemudian membalas pelukan lelaki itu sama eratnya.
Sojung nyaris ikut masuk ke alam mimpi, saat ketukan pintu di kamarnya terdengar cukup kencang.
Ah. Sinb
"Eonni ingin menitip apa? Aku dan Yuju eonni akan keluar mencari sarapan." begitu bisiknya.
Sojung bahkan harus mengamati pergerakan bibir Sinb agar mengerti. Setelah mengatakan tidak, Sojung mulai mengalihkan pandangannya kepada Seokjin.
Pria itu masih terlihat tenang di tidurnya, kedua pipinya yang sedikit memerah alami membuat Sojung akhirnya mendaratkan sebuah kecupan diatasnya.
Bukannya ikut tertidur, tapi Sojung malah menghujani wajah Seokjin dengan kecupan-kecupan ringan. Gadis itu terkekeh kecil, mengamati Seokjin yang cukup terganggu dengan tindakannya barusan.
Sojung berhenti disudut bibir Seokjin, tapi tiba-tiba saja pria itu sudah meraih kepalanya untuk menciumnya.
Mereka berciuman panas diatas ranjang, sampai Sinb tidak sengaja membuka pintu.
"AGH! MATAKU!"
Bagaimana Sinb tidak terkejut jika Seokjin sudah berada diatas Sojung eonni-nya, sementara tangan keduanya sudah meraba-raba tubuh satu sama lain? Jadi, tanpa kembali menoleh kearah keduanya, Sinb bilang jika manajer BTS sudah menunggu didepan.
Gadis itu langsung melengos tanpa mau tahu apa yang terjadi selanjutnya didalam kamar Sojung.
Tapi kedua sejoli yang tertangkap basah itu tadi malah tertawa terbahak saat ini,
"Ya Tuhan.. Wajah Sinb merah sekali.. Aku jadi merasa bersalah padanya." Seokjin masih terkekeh geli, sementara Sojung yang masih berbaring, mencoba mengusir Seokjin yang masih berada diatasnya.
"Ah.. Aku akan minta maaf padanya nanti."
Seokjin sempat mencuci wajah sebentar dan memakai mantel hitam miliknya, sebelum menyusul Sojung yang sudah keluar duluan.
"Aku pergi dulu, ya. Sampai ketemu di acara akhir tahun."
Sojung baru sadar jika bulan ini Seokjin akan sulit berada di Korea kecuali saat acara akhir tahun. Kegiatan kekasihnya itu padat sekali, Sojung terkadang merasa kasihan padanya. Jadi saat Seokjin memeluknya erat, Sojung membalas dengan kecupan manis dipipi.
"Uhum. Jaga kesehatanmu oppa."
Jadi saat Seokjin sudah menghilang dibalik pintu lift, Eunha tiba-tiba sudah muncul disampingnya,
"Jadwal mereka padat sekali, ya eonni.. Kurasa aku bisa gila mendadak mengikuti jadwal yang bulan ini saja."
Sojung tersenyum kecil,
"Ya.. Setidaknya mereka menyukai apa yang mereka lakukan. Iya kan?"
Eunha langsung terdiam dengan jawaban Sojung barusan, saat mengerti maksudnya, Eunha mengangguk semangat. Gadis itu menyusul Sojung yang masuk ke dalam dorm duluan sambil berteriak riang,
"Ah benar! Tentu saja benar!"
☁️ ☁️ ☁️
Yang katanya mau double up malah akhirnya up disini 😅
Maaf aja nih, yang Desperate masih belum kelar ngetiknya. Jadi baca yang ini dulu aja ya 😄
Kalo banyak typo maafin ya.. Ngetiknya sambil ngatuk berat soalnya 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED (Oneshot Series)
FanfictionWhen life gets hard, just you know that you have place to go home SowJin Oneshot series Canon compliant