.. 28
29
30..
Sojung sudah menghitung sampai tiga puluh saat matanya tidak juga bisa diajak kompromi. Ia lantas berguling, berbaring terlentang, kemudian menghela napas lelah. Hari ini memang promosi di acara musik sudah selesai, tapi mereka masih mondar mandir dari berbagai variety show dan radio, belum lagi fansign yang sudah ditetapkan. Walaupun sayangnya malah dibatalkan karena virus berbahaya yang baru-baru ini menyebar begitu cepat. Tapi tetap saja melelahkan, dan insomnia-nya saat ini sama sekali tidak membantu. Tangannya lalu meraih ponsel yang tergeletak di nakas dekat tempat tidur, berniat hanya ingin melihat jam, tapi malah salah fokus dengan lockscreen ponselnya yang menampakkan seorang pria tampan, si pacar yang sudah beberapa tahun ini mengisi hari-harinya.
"Oppa jadi tambah seksi menjelang comeback," gumam Sojung yang sedikit menahan napas karena foto illegal pacarnya itu, belum lagi rambut gondrongnya yang malah membuatnya dua kali lipat lebih seksi. Dia lantas ingat beberapa hari yang lalu Seokjin mengirimi foto itu, Sojung nyaris mengumpat karena kaget. Kata Seokjin oppa-nya agar dia tidak kangen karena sudah ditinggal berminggu-minggu diluar negeri, tapi sayangnya malah membuat tidur Sojung terganggu, dipikirannya malah penuh dengan keinginan direngkuh pemilik bahu seksi itu. Kadang Sojung ingin sekali mengutuk kepalanya yang suka memikirkan hal yang tidak-tidak menyangkut oppa-nya.
Perempuan itu menjerit tertahan saat tidak sengaja menelpon nomer Seokjin, buru-buru ingin memutus sambungan, tapi pria diseberang sana sudah mengangkat teleponnya.
"Sojungie?"
Mati.
Duh. Mati dia.
"E-eh halo?" Sojung belum kepikiran sama sekali akan bagaimana, tubuhnya justru memanas entah kenapa.
"Tidak bisa tidur ya?" tanya pria diseberang sana, terkekeh. "Sudah hampir jam 1, lho?"
"Kangen.." suaranya nyaris tidak terdengar karena wajahnya yang sengaja disembunyikan ditumpukkan bantal.
Sojung kemudian malah malu sendiri. Dia benar-benar tidak berencana untuk menelpon, apalagi mengganggu oppa-nya yang sangat sibuk itu. Tapi karena terlanjur ya sudah sekalian saja.
"Eh? Mau aku datang kesana?" tanya Seokjin perhatian.
Sojung lantas terbangun, kepalanya menggeleng cepat. "Tidak usah! Oppa masih ada rekaman kan besok? Aku tidak mau mengganggu!"
"Besok sepertinya tidak ada jadwal kok, ini juga masih di perusahaan. Latihannya baru saja selesai. Tunggu 15 menit lagi ya? Sebentar!"
"OPPA! Hey! Tidak usahhh!!"
Belum juga dia selesai protes, Seokjin sudah menutup teleponnya.
"Haish!"
**
Wangi sabun menguar di indra penciuman Sojung saat Seokjin sudah mendekapnya erat. Pria itu pasti habis mandi, kebiasaannya setelah berlatih koreo dengan keras semalaman. Sojung sebenarnya enggan mengakui, tapi dengan adanya kekasihnya itu disini memang manjur sekali mengembalikan rasa mengantuk yang tadi sempat hinggap saat perjalanan ke asrama. Terbukti matanya yang kembali memberat dan juga bibirnya yang menguap lebar. Sekarang kepalanya sudah tenggelam kedalam dada Seokjin dengan nyaman, tangannya balik memeluk erat saat mendengar detak jantung pria itu yang berdetak seirama dengan miliknya.
"Katanya kangen? Aku sudah disini. Kenapa belum tidur juga hm?" Seokjin mengelus puncak kepalanya sayang, dia bisa merasakan pria itu juga mengecup ujung kepalanya saat ini.
"Baru saja berbaring, lho? Aku kan, memang tidak bisa langsung cepat tertidur.."
Sojung mengecup dada Seokjin jahil sebelum mendorongnya menjauh, mendongakkan kepala agar bisa menatap wajah pria yang ada didepannya.
"Kenapa?" mata Seokjin terbuka lebar, terkejut dengan perlakuan Sojung barusan, lantas balas menatap perempuannya.
"Oppa tampan sekali.." jawab Sojung jujur, tangannya sudah terulur untuk merapikan rambut Seokjin yang berantakan. Dia kembali menggigit bibir bawahnya saat Sojung mengecupi lehernya.
"Jangan mengujiku, Kim sayang.. Atau kau akan kumakan.." desis Seokjin yang sekarang menenggelamkan kepalanya dibahu kekasihnya, lemah sekali pertahanannya karena diberikan kecupan singkat bersifat mengundang dari perempuan kesayangannya itu.
"Ngghh.. Aku kan tidak bermaksud menggoda, lho? Oppa saja yang mesum!" protes Sojung disertai lenguhan karena gigitan pelan Seokjin dibahunya yang terbuka.
"Makanya cepat tidur kalau tidak mau kumakan.. Kelakuanmu itu lho.. Mau aku mati cepat?"
Sojung malah terkekeh riang karena berhasil menguji kesabaran Seokjin. Perempuan itu kembali keposisinya semula, mengenggelamkan kepala didada kekasihnya.
"Iya oppa.. Iya.. Maafkan aku ya? Ayo tidur!"
"Tapi besok janji jadi sarapanku ya.." dendam Seokjin yang dibalas dengan pipi Sojung yang merona. Entah Seokjin tahu atau tidak.
"Enak saja!"
Fin
Bahhh susah emang ya jadi orang ketiga di cerita sendiri 🙄
Maaf belum bisa up lanjutannya BangChin Dinner ya?
Semoga baca ini ga pada diabetes ya gara-gara kebucinan SowJin 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED (Oneshot Series)
FanficWhen life gets hard, just you know that you have place to go home SowJin Oneshot series Canon compliant