January 2020
Jika menelisik bagaimana grup papan atas asuhan BigHit ini selalu bertandang keluar negeri setiap kali ada kesempatan, maka bolak balik ke gedung agensi seolah hanya mampir saja. Kesibukan dan jadwal yang sudah dirancang sedemikian rupa, membuat BTS sudah mulai jarang mendatangi gedung agensi. Apalagi jika mengingat bagaimana Namjoon, Yoongi dan Hoseok yang mengeluh karena harus mendekor ulang studio musik mereka masing-masing, lagi-lagi karena kepindahan gedung. Oh tentu saja aku tidak melupakan Jungkook. Anak itu terlihat paling tenang dibanding ketiga hyung-nya yang sudah melontarkan berbagai macam kata keluhan sejak mereka bertujuh berjalan menuju lift.
"Mau bagaimana lagi, kan? Lagipula gedung baru tidak terlalu buruk." celetuk Seokjin, lelaki tertua diantara ke tujuhnya, menyeruput capucino hangatnya kalem. Perangai tenang si tertua yang selalu terlihat setiap kali ketiadaan kamera.
Namjoon mendengus, "Bagus untukmu yang tidak perlu mendesain ulang interior studio.." cibirnya.
Seokjin walaupun merasa tersindir, ia masih tidak menanggapi ucapan Namjoon barusan dengan sakit hati. "Mau menyindirkupun gedung agensi tetap pindah, kan?"
Yang tertua kedua, Yoongi menggeleng pelan. Tangan putih pucatnya memencet beberapa tombol saat mereka semua sudah masuk kedalam.
"Aku masih ingin tidur." gumam pria pucat itu setelahnya. Kepalanya menyender di lift, tangan bersedekap tanpa memedulikan sekitar.
Jimin yang masih sibuk membenahi kacamata berlensa coklat favoritnya itu mengangguk setuju, "Meeting-nya kepagian!"
Kesunyian selama beberapa menit sebelum bunyi tring nyaring dan pintu lift yang terbuka membuat Hoseok dan Yoongi menegakkan badan, Taehyung meraih tas yang sengaja dia taruh dibawah tadi dan Jungkook menguap lebar-lebar.
"Oh- Sunbaenim, annyeonghasseyo!" suara lembut yang familiar diikuti dengan bow rendah membuat para member BTS menjawab dengan nada sama ramahnya, membalas sapaan dari segrup beranggotakan enam orang gadis tersebut.
"Yeojachingu! Lama sekali tidak papasan! Katanya sedang persiapan comeback, ya?" tanya Namjoon ramah, senyum berlesung pipi turut mengembang, menghiasi pandangan. Tampan.
Yerin mengangguk antusias, "Ya Sunbaenim! Tolong antisipasi comeback kami 3 Februari mendatang!"
Sudut mata Seokjin tidak sengaja menangkap sepasang mata yang dia tidak tahu sedari tadi mengamatinya. Gadis yang langsung mengalihkan pandangan itu membuatnya menghentikan kegiatan mengulum sedotan. Kim Sojung, batinnya dalam hati. Gadis bersurai kemerahan yang memajang hingga punggung itu terlihat menawan dimatanya. Tinggi yang proporsional dan dress panjang sebetis membuat Seokjin mau tidak mau mengamati. Terpesona.
Kedua grup masih bercengkerama didekat lift sampai manajer BTS menegur, menyuruh mereka agar segera pergi.
"Kita duluan, Ladies!" celetuk Hoseok, lelaki itu tersenyum sebelum menyilakan Gfriend agar masuk kedalam lift.
Tempat itu sedikit riuh, tanpa sadar lengan atas Seokjin bertubrukan dengan Sojung. Tanpa berkata apapun, tangan keduanya bertemu. Sedikit menggenggam beberapa detik.
Sojung tersenyum tipis, memandang sosok bertopi hitam itu sudah melangkah tergesa dengan yang lain, menghilang seiring dengan tertutupnya pintu lift.
.
.
.
"Pegangan tangannya dramatis banget, kak." cibir Tehyung saat mereka sudah duduk di ruang pertemuan.
Seokjin balas mengangkat bahunya, cuek. "Iri bilang."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED (Oneshot Series)
Fiksi PenggemarWhen life gets hard, just you know that you have place to go home SowJin Oneshot series Canon compliant