Sojung mengetuk-ketuk meja di depannya sembari menopang sisi kepalanya ke telapak tangan dengan pandangan sama sekali tidak berminat. Lelaki yang baru saja selesai latihan itu melesat masuk dan mengunci kamar mandi tanpa menatapnya sama sekali.
Dia mendengus kecil. Sudah repot-repot untuk sengaja mampir di apartemen Seokjin, ternyata pacarnya itu tengah sibuk setengah mati. Yah tidak heran sih, tapi mau bagaimana lagi kan? Dia sudah terlalu kangen untuk sekadar menunggu kekasihnya itu menelpon duluan.
"Hey!" Seokjin dengan cepat sudah menjajarinya duduk, dan kepalanya tergolek nyaman di sofa, menempel di bahu mungil Sojung.
Perempuan itu mencibir, "Ini yang belakang masih agak basah rambutnya Kak!"
Ia mendorong kepala Seokjin agar menyingkir, sebelum berjalan tergesa ke kamar dan kembali dengan membawa sebuah handuk kecil.
"Sini!"
Sojung menyuruh Seokjin agar membalikkan badannya, dan tangan terampil Sojung mengusakkan handuk itu mulai dari belakang telinga sampai di tengkuk, rambut coklatnya sudah kembali panjang sekarang.
"Udah bolak-balik ingetin biar rambutnya dikeringin, nanti kalau mau tidur pusing lho Kak"
Seokjin menutup matanya dan tersenyum tipis, sudah lama tidak mendengarkan kekasihnya mengomel secara langsung seperti ini. Dia tadi terlalu excited untuk pulang dan mandi agar bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan nyaman. Walaupun sungguh, tubuhnya sudah meronta agar bisa istirahat. Dan demi Tuhan, usapan handuk di lehernya sungguh nyaman.
"Kan ada kamu yang ngeringin." ujarnya, jahil. Bahunya dipukul pelan, ia lantas terkekeh kecil. Benar. Dia sungguh tidak keberatan jika diomeli berulang kali tentang hal ini asalkan bisa merasakan pijatan nyaman dari Sojung di lehernya.
Seokjin nyaris tergelak saat Sojung tetap meneruskan kegiatannya. Kekasihnya memang mungkin begitu perhatian dan suka mengomel, tapi dia juga tidak akan berpikir dua kali untuk tetap melakukannya.
"Capek ya Kak?"
"Uhum.."
"Mau tiduran?"
"Lho kamu gimana? Kan kesini buat main, masa aku tinggal tidur sih?"
Tidak ada suara yang menjawab pertanyaannya, lantas membuat Seokjin menolehkan kepala, ia mengernyitkan dahinya pelan. Sojung enggan menatap wajahnya dan pipinya bersemu merah.
"Oh jangan-jangan ke sini gara-gara kangen?" tebaknya tepat sasaran, Sojung semakin enggan menatapnya saat pipinya semakin terasa panas dan suara kekehan gemas dari lelaki di depannya mulai terdengar menyebalkan di telinganya.
Rambut hitam panjangnya sudah diusak gemas saat dia memanyunkan bibirnya, gengsi menguasainya agar enggan mengakui.
"Malem ini nginep sini aja ya."
.
Hehe.. Hai!
Tiba-tiba aja kengen nulis di sini 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED (Oneshot Series)
Hayran KurguWhen life gets hard, just you know that you have place to go home SowJin Oneshot series Canon compliant