02 ||• Satu senyum penuh makna

30 4 2
                                    


Jika dengan menangis membuatmu lega, maka coba lah tersenyum penuh makna saat semuanya dirasa hampa.

________________________________

Delta sedang membaca buku Kimia nya. Karna bertepatan buk Ira tidak masuk, jadi Delta memutuskan untuk belajar dengan mandiri.

Letak meja Delta dan Nisha tidak terlalu jauh. Nisha berada di barisan paling pinggir dan duduk di bangku ke dua, Sementara Delta berada di barisan ke tiga dan duduk di bangku ke tiga.

Delta menoleh sebentar ke arah Nisha, melihat apa yang sedang gadis itu kerjakan. Ternyata Nisha sedang mencatat tugas Kimia minggu lalu, karna dia tidak hadir katanya.

Papa Delta sudah menghubungi nya tadi pagi, bahwa sahabat sekaligus orang kepercayaan Delta akan ikut serta sekolah disini bersamanya.
Yap. Hari ini juga.

Benar saja, pintu kelas terbuka memperlihatkan buk Sri dan dia, sahabat karib Delta.

"Selamat pagi anak-anak! ". Bu Sri menarik ujung seragam dia agar lebih mendekat ke arah bu Sri.

Sontak para Siswi langsung ribut menanyakan hal-hal yang memang kurang penting.

" Hari ini kalian kedatangan temen baru lagi". Bu Sri menoleh ke arah nya, lalu menepuk pelan bahu siswa baru tersebut.
" Kenal kan diri kamu nak!
Ibu langsung pergi, mau ngajar lagi soalnya ". Bu Sri keluar, setelah itu dia hanya mengagguk sopan.

" Selamat pagi teman-teman! Nama saya Rega Danuarta, asal Sekolah SMA Gerilya Bandung. Salam kenal". Rega menyelesaikan perkenalannya ia tersenyum ke arah Delta
Kemudian mendudukkan bokongnya di kursi kosong samping Delta.

Saat Rega berjalan ke arah Delta, banyak Siswi yang menjerit dan memekik karna melihat Delta dan Rega saling membalas senyum.
Sangat. Sangat. Beruntung.
Itulah yang ada dipikiran Siswi di kelas ini.

Bagaimana tidak? Saat ini kelas mereka akhirnya di huni oleh cogan.
Oh ya! Jangan lupalan Raina dan Shilla yang memekik paling kuat. Terlebih Shilla, saat ini dia sedang sibuk membuat Instastory dengan capt 'cogan baru euy! '

Delta tersenyum, seraya membisikkan sesuatu yang tentu saja hanya di dengar oleh Rega dan Delta sendiri " kangen juga gue sama lo! ". Bisik Delta.
Rega berdecak kesal ,
" Sialan".
Kemudian mereka keluar kelas dan berjalan menuju kantin sekolah.

Seisi kelas jelas saja bingung melihat kedekatan antara Delta dan si anak baru itu, Rega. Mereka melupakan sebuah fakta bahwa sekolah lama Delta dan Rega sama, karna pesona yang dipancarkan mereka berdua.

Raina menepuk lengan Nisha berulang kali, membuat Nisha mendengus kesal
"Apa sih Na? ". Nisha menoleh dengan wajah kesalnya.

Sementara Raina? Dia malah senyum-senyum seperti orang gilak baru di beri sari roti.

Nisha melanjutkan kegiatan nya karna Raina tidak kunjung berbicara. Namun baru saja ia akan mengoreskan tinta di bukunya, Raina menyenggol-nyenggol lengannya lagi.

" Ish. Apasih Raina Adriana Putri Prasetyo, apaan! ". Kesal Nisha, dia meyebutkan nama lengkap Raina.
Membuat Raina meringis mendengarnya.

" Aish lo jangan kuat - kuat dong bilang putri Prastyo nya. Ntar mereka tau nama Papi aku! ". Raina berbisik.

Nisha terkekeh melihatnya. " Yaudah apaan? ".

Raina kembali tersenyum " Ah iya. Itu Nis, lo liat ada 2 cogan sekali gus njirr".
Raina berkata dengan heboh, "Mimpi apa, gue semalem sampek-sampek punya temen sekelas cogan begitu".
Dia sibuk mengibas-ngibaskan wajahnya dengan telapak tangan, seperti orang kebakaran jenggot. Persis.

SorridereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang