21

130K 11.1K 2.5K
                                    

Sekali lagi ya aku bilang sama kalian.. kalo menurut kalian cerita ku sama kayak cerita orang lain bilang oke jangan diem-diem bae..




~~






Taeyong masih dirawat di rumah sakit karena kondisi tubuhnya yang tiba-tiba saja menurun kemarin. Jaehyun tidak bisa meninggalkan Taeyong walau hanya semenit saja dia khawatir kalau Taeyong melakukan hal yang tidak-tidak seperti kemarin.

Dokter Daniel bilang kalau Taeyong masih menyimpan kesedihan dan itu membuatnya frustasi, saat kemarin Jaehyun kembali ke rumah sakit setelah dari apartemen nya ia tidak melihat Taeyong di ranjang rumah sakit dan ia melihat selang infus yang bergelantung disana. Jaehyun berlari ke arah kamar mandi dan menemukan Taeyong yang sedang berada di bawah shower dengan pakaian rumah sakit.

Jaehyun memeluk Taeyong membuat bajunya basah namun Taeyong malah berontak di pelukan Jaehyun. Ia berkata bahwa ia ingin mati dan bertemu dengan anak mereka. Hal itu membuat Jaehyun sedih, Taeyong belum bisa menerima kepergian anak mereka karena ia belum mengetahui keberadaan anaknya namun tiba-tiba saja sudah tiada.

Taeyong juga tidak ingin jika Jaehyun kemana-mana jadi Jaehyun selalu berada di rumah sakit dan meminta beberapa pelayan di rumah ibunya untuk membawa keperluan Jaehyun.

Kini Jaehyun sedang duduk di tepi ranjang rumah sakit, ia sedang menyuapi Taeyong. "Kenapa cemberut terus sih? Tidak senang aku ada disini?" Tanya Jaehyun, tangannya masih sibuk menyuapi Taeyong.

Taeyong menggelengkan kepalanya heboh, "aku tidak mau kau pergi kemana-mana, kau tidak boleh meninggalkan ku." Ucapnya.

Jaehyun terkekeh pelan lalu mencium pipi Taeyong, "memangnya aku akan kemana hm? Aku akan disini terus bersamamu."

Setelah menghabiskan makanan dan meminum obat Jaehyun pun kembali menemani Taeyong. "Tae? Jangan seperti kemarin oke. Aku tidak suka."

"M-maaf Jaehyun." Lirih Taeyong.

Jaehyun menarik dagu Taeyong agar ia menatapnya, "Dia sudah tenang disana, jika kau melakukan hal seperti kemarin lagi dia akan sedih dan kau menyakitiku." Jaehyun mengelus pipi Taeyong.

Taeyong mengangguk, "Kau tidak marah kan padaku?" Tanya Taeyong.

"Untuk apa aku marah padamu sayang." Jaehyun mengecup kening Taeyong. "Biarkan dia beristirahat disana dengan tenang oke, kau harus menerimanya kalau seperti ini terus kau tidak akan sembuh dan dia pasti sedih melihat Mamanya sakit seperti ini."

Taeyong memeluk Jaehyun dengan sangat erat, tidak tau lagi ia harus mengatakan apa, Jaehyun segalanya bagi Taeyong. Jika tidak ada Jaehyun disini mungkin Taeyong tidak akan pernah merasakan kasih sayang tulus dari seseorang.

"Kau harus istirahat oke, agar cepat sembuh." Jaehyun melepas pelukannya lalu membaringkan tubuh Taeyong.

"Kau disini bukan?" Taeyong bertanya seraya tangannya menarik ujung baju Jaehyun Pelan.

"Ya aku disini, tidurlah." Jaehyun berkata seperti itu lalu tangannya tiba-tiba ditarik oleh Taeyong. "Ada apa hm?" Tanya Jaehyun.

"Aku ingin memelukmu Jaehyun." Taeyong menggeser tubuhnya agar Jaehyun bisa ikut berbaring di sebelahnya.

Untung saja Jaehyun memesan kamar Yang memiliki kasur lebih lebar. Jaehyun menaiki ranjang itu lalu memiringkan tubuhnya agar menghadap Taeyong. "Sudah, tidur ya." Jaehyun mengelus punggung Taeyong.

Taeyong tersenyum lalu mengecup rahang Jaehyun sebelum menyamankan diri didalam pelukan Jaehyun.

Jaehyun mengecup pipi serta kening Taeyong dengan sayang. Saat ingin memejamkan mata tiba-tiba pintu ruang rawat Taeyong terbuka, menampilkan dua sahabat Jaehyun.

Naughty Tiwai (Jaeyong) End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang