Chapter 17

2.4K 126 18
                                    

Tsunade bangun pada pagi harinya. Ia mendapati Sasuke masih tidur.
"Sasuke pasti capek banget. Biarin aja deh", batin Tsunade. Tsunade terus mengelus surai raven Sasuke.
"Sasuke?". "Lima menit lagi", erangnya malas. Tsunade lalu menyiramkan air ke wajahnya.
"UWAHHH BOCOR!".
"Kau ini tidur sudah kayak kebo", kata Tsunade kesal.
"Atapnya bocor kah?".
"Ini hukuman karena kau tidur sudah kayak kebo".

"Dasar kau Uchiha tidur kayak kebo", kata Suigetsu sweatdrop. Semuanya berkumpul di ruang makan. Sakura sudah menyiapkan sarapan.

 Sakura sudah menyiapkan sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat makan!". Mereka menyantap makanan itu.
"Masakannya Sakura enak banget", kata Juugo.
"Aku senang kalian menyukainya".

Kirigakure

Naruto tengah mengajar di Akademi Ninja. Ia memperagakan cara membuat Bunshin kepada para murid.
"Kage Bunshin no Jutsu!".

POOOOOFFFF!!!

5 klon bayangan Naruto bermunculan. Bunshin Naruto bisa berjalan.

"Uwahhhh sensei hebat!", puji para murid.
"Bedanya dengan bunshin biasa, Kage Bunshin tak mewarisi cacat fisik kalian".

KRING!!

"Pelajaran kita sampai di sini dulu ya".
"Sayonara, sensei!".

Utakata mendorong kursi roda Naruto keluar dari akademi.
"Rupanya kalian sudah selesai mengajar". Mei datang menemui mereka.
"Kenapa kaa-san di sini?", tanya Naruto.
"Aku datang menjemput Naruto".
"Ayo kita ke Ichiraku Ramen".

Ichiraku Ramen

"Paman aku pesan yang jumbo satu".
"Aku ramen seafoodnya satu".
"Ramen dagingnya satu"
"Yang banyak narutonya ya".

Teuchi membuatkan pesanan mereka.
"Kita kebanjiran pelanggan di sini", kata Ayame.
"Ramen buatan Paman Teuchi kan enak. Pantas banyak orang yang datang kemari".
"Hei Naruto aku ingin meminta sesuatu", kata Ayame.
"Apa itu?".
"Mau nggak kau dan Mizukage-sama jadi model untuk poster promosi kami?".
Naruto dan Mei berpikir sejenak. "Baiklah".

Naruto dan ibunya pulang ke rumah. Mei membaringkan Naruto di atas tempat tidur.
"Kaa-san kenapa kau menginginkanku di saat tidak ada yang mau memilikiku?", tanya Naruto.
"Karena buat kaa-san kau begitu berharga". Mei mendekatkan Naruto ke pelukannya. Naruto merasakan adanya sebuah kehangatan yang selama ini ia inginkan.
"Kaa-san... hoahm...". Naruto mulai mengantuk.
"Sekarang waktunya tidur". Mei mengelus rambut Naruto.
"Aku belum mau tidur kaa-san". Naruto menatap sayu.
"Shhh... sini bareng kaa-san". Mei terus membelai rambut Naruto. Naruto kemudian tertidur.
"Naruto?". Tidak ada jawaban. Yang didapati Mei adalah suara napas anaknya.
"Naruto, kau begitu berharga buatku. Kau itu diinginkan di sini". Mei mengelus surai coklat Naruto. Naruto tersenyum menikmati sentuhan sang ibu.
"Sepertinya Naruto lagi mimpi indah", batin Mei. "Shhh... kaa-san janji akan menjagamu". Mei menyingkirkan sedikit rambut Naruto dan...

CUP!

Mei mencium keningnya. "Inikah rasanya punya anak?", batinnya. "Berkat adanya dirimu, kaa-san tahu bagaimana rasanya memiliki seorang anak". Mei menarik selimut untuk menyelimuti tubuh Naruto dan dirinya. Mei menyalakan pendingin ruangan di kamar itu.
"Oyasumi, Naruto. Kaa-san menyayangimu". Kemudian Mei tidur sambil memeluk putra kesayangannya.

Beredar rumor tentang anak dari Mizukage Kelima. Diketahui Mizukage menemukannya di tengah laut. Ia lalu mengangkatnya sebagai anak. Muncul pertanyaan di benak mereka, siapakah anak dari Mizukage Kelima itu?

TBC...

Wah ada gosip baru di dunia ninja. Anak dari Mizukage Kelima.
Akankah terungkap siapa anak dari Mizukage Kelima itu sebenarnya?

Read and Comment, Please!

Son of The MizukageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang