Maharani Revita Wibowo
Yaitulah nama lengkapku orang orang bisa memanggilku Rara. Aku baru saja mendapat pekerjaan di rumah sakit yang ya lumayan besar dan terkenal di kota ini.
Bandung adalah kota kelahiran serta kota yang menyimpan banyak kenangan pahit disini. Yasudahlah meski bagaimanapun aku juga harus bangkit setidaknya aku bisa terhibur dengan anak anak kecil di rumah sakit tempatku bekerja.Pagi hari yang cerah tepat dihari Minggu, waktunya metime untuk rebahan melepas semua penatku dari pekerjaan yang sangat padat minggu minggu ini. Disaat aku ingin menutup mata untuk kembali merangkai mimpi, kuurungkan niatku saat pintu kamarku terbuka. Mama, dia yang sudah membuka pintu kamarku dan sudah menggagalkan rencana tidurku untung sayang ma
"Ra ayo bangun nak" ucap mama sambil membuka tirai kamarku
"Bentar lagi ma, lagian ini hari minggu" decakku sebal
"Ayo cepat mandi sebentar lagi Papamu kedatangan tamu penting" ucap mama berlalu yang langsung hilang entah kemana.
Aku yang malas langsung berdiri setelah mendengar kata "PAPA" dari mulut mama, mengingat papaku sang perwira dikesatuan yang terkenal dengan tegas disiplin dan garangnya itu, bisa bisa aku diceramahi seharian jika tidak segera mandiTepat pukul 11.00 siang bel rumah sudah bunyi berkali kali. Dengan semangat 45 Papa segera membuka pintu dan mempersilahkan dua orang tua yang seumuran papa dan mama masuk.
"Apa kabar Bapak dan Ibu Wibowo? Sudah lama kita tidak bertemu" Salam lelaki itu
"Alhamdulillah kabar baik. Bagaimana kabar kalian berdua keluarga Wijaya?" Balas papa dengan ramah
"Alhamdulillah juga. Wah ini Rara yang kalian ceritakan pada kami? Lebih cantik dari yang kita kira ya, pa" Terlihat eskpresi kagum dari dua orang tua keluarga Wijaya
"Rara kenalin ini Om dan Tante Wijaya temen lama Papa, Om Wijaya temen papa sewaktu di akmil" Ucap papa
"Rara om tante" Sapaku kepada mereka dengan sopan
"Mana anakmu itu? Katanya dia akan ikut kalian?" Tanya mama
"Sebentar lagi datang kok, dia baru saja ditugaskan di daerah terpencil" Belum selesai bicara muncullah pria tinggi berhidung lancip berbaju loreng dengan pangkat yang menjelaskan bahwa dia seorang Lettu.
Tampan, bantinku
Segera ku enyahkan pikiranku tentangnya
"Maaf sudah menunggu lama" Sapanya dengan ramah.Setelah lama lama berbincang, pria itu bernama Alvin Ozzy Wijaya anak satu satunya dari keluarga Wijaya yang umurnya 2 tahun lebih tua daripada aku.
Dia sangat ramah sopan dan ya tampan ditambah lagi dengan pangkatnya mengingat dia masih muda sudah memiliki pangkat seperti itu. Membuat gadis ingin sekali menjadi kekasihnya, tapi tidak untukku aku sudah menutup hatiku untuk pria berloreng!Tak terasa jam 12.00 siang waktunya untuk makan siang. Sekarang di ruang makan kita semua berada. Mama menyuruhku dan Alvin untuk mengambil makanan yang ada di dapur.
Apa apaan mama ini huh!
Saat di dapur aku yang hendak mengambil sayur terpeleset dengan cepat Alvin segera menangkapku dipelukannya. Rasanya canggung Alvin menatapku lekat lekat tatapannya meneduhkan
"Em maaf vin? Bisa lepaskan aku? Kita sudah ditunggu" Ucapku dengan sopanHey hey Assalamualaikum readers ini cerita pertamaku, dan aku bukan dari kalangan militer. Hanya saja aku suka sama yang berbau bau militer🙈
Kalo ada yang salah silahkan komen ya wkwkwk
Jangan lupa vote komen yaaw
Terimakasih readers💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Ily Lettuku
RomanceMenemukanmu membuatku lupa akan hal yang membuatku sakit Menemukanmu membuatku menjadi lebih kuat karena dirimu sepenuhnya milik negara "Tidak semua yang berloreng memiliki nasib yang sama ra" "Aku hanya takut kehilangan untuk yang kedua kali vin"