10

2.6K 118 0
                                    

Genap dua bulan sudah tidak ada kabar dari Alvin. Memang benar Alvin ikut bertugas bersama Dika dan Papa.
Papa? Dia masih bisa menghubungi mama
Tapi Alvin? Kenapa dia seakan tidak peduli kepadaku? Apakah dia gamikir kalo aku khawatir sama dia?
Mungkin kabar baiknya hanya untuk Vita, bukan untukku. Sudahlah aku hanya pasrah dengan keadaan.
Takdir yang akan menjawab semua.
Sekarang aku libur dan aku hanya menghabiskan waktuku untuk tidur dan nonton drakor miris. Mau cerita ke Dika pun, Dika sibuk dengan tugasnya itu dan aku gamau masalahku menambah beban Dika.
"Ra ikut mama yuk jemput papa sekalian jemput tunangan kamu" Ajak mama yang tiba tiba membuka pintu kamarku
"Mager ah ma, lagian Alvin juga pasti dijemput sama keluarga dan" Ga ga mungkin aku bilang ke mama tentang Vita biarlah mama tau sendiri
"Dan apa Ra? Kok ga diterusin ayo ah buruan mama tunggu dibawah"
"Iya ma iya" Aku terpaksa mengiyakan ajakan mama agar mama tak banyak tanya.

Sesampainya tempat dimana aku dan mama menjemput papa tak lama kemudian helikopter yang membawa rombongan papa datang.
Semua tentara keluar dan langsung menuju keluarganya masing masing.
"Hay nak apa kabar? Pasti kangen sama Alvin ya? Alvin masih ke papa mamanya tuh susulin gih" Kata Papa seraya memelukku
"Ngga ah pa biarin aja nanti Alvin pasti kesini sendiri kalau memang kesini haha" Jawabku tak penuh minat
"Yaudah kalo gitu papa sama mama ke bawahan papa dulu ya, kamu tunggu sini nanti kita pulang bareng"
"Iya pa Rara tunggu sini"
Huh malas sekali jika harus menunggu papa, pasti papa bakalan lama bosen

"Ra?" Ucap laki laki yang sangat tak ingin aku temui untuk sekarang ini
"Ada apa?"
"Maaf"
"Untuk?"
"Ga ngasih kamu kabar"
"Bodo amat Vin gapeduli aku"
"Kamu salah paham Ra aku bisa jelasin"
"Vin aku lagi gamau bahas itu"
"Ra maafin aku, aku gamungkin punya cewe lagi selain kamu"
"Halah"
Aku berdiri dari tempat dudukku dan langsung pergi meinggalkan Alvin
"Ra tunggu maafin aku" Alvin menarikku kedalam pelukannya
"Selesaikan dulu masalahmu dengan Vita sekarang lepasin aku"
"Aku gabakal lepasin kamu biar kamu dengerin penjelasan aku"
"Oke oke aku bakal dengerin penjelasan kamu, tapi jangan disini malu banyak orang"
Alvin langsung melepaskan aku dan menarikku ke taman
"Ra memang benar Vita itu pacarku tapi itu dulu jauh sebelum aku kenal kamu. Dia ninggalin aku saat aku militer dulu, dia lebih memilih pacaran dengan pengusaha kaya dan entah hilang bagai ditelan bumi"
"Terus?"
"Dia menghubungiku hanya untuk putus setelah iku aku dan Vita gapernah ketemu lagi dan sampai akhirnya baru ketemu waktu itu"
" Terus?"
"Dia gitu karena dia hamil Ra, pacar dia kabur dan gamau tanggung jawab" Aku sedikit kaget saat mendengarnya
"Terus hubungannya sama kamu apa Vin?"
"Dia ga pengen anaknya lahir tanpa Ayah, dia pikir selama ini aku masih mencintainya, tapi semua udah selesai Ra, papa Vita udah ketemu sama pacar Vita dan besok mereka akan nikah dan kita di undang Ra"
"Terus kenapa kamu ga ngejelasin semua dan ga ngasih aku kabar sedikit pun?"
"Waktu itu aku udah mau kerumahmu untuk ngejelasin semua, tapi aku dapet telfon dari papamu bahwa aku harus segera pergi karena ada tugas dadakan. Terus saat bertugas pun aku gabisa ngehubungin kamu Ra aku fokus sama tugasku, tugasku ini bukan tugas yang mudah. Aku udah mau ngehubungin kamu lewat Om Wibowo tapi Om Wibowo melarangku dan Om Wibowo menyuruhku untuk fokus pada tugasku udah Ra itu aja gaada niat untuk ga ngasih kabar apalagi untuk mendua. Kamu sama mama sama sama pentingnya dihidupku gaada yang lain"
Rasa bersalah muncul dihatiku
"Maaf Vin aku udah salah sangka sama kamu" Ucapku sambil menggenggam tangannya
"Ra percaya atau tidak aku sangat mencintai kamu, aku gamau kamu pergi dari hidupku"
Alvin memelukku sungguh aku merindukannya
"Aku seneng kalau kamu seperti ini, ini pun sudah sedikit cukup membuktikan bahwa kamu mencintaiku"
"Vin mulai hari ini dan seterusnya aku akan selalu mencintaimu, makasih ya"
"Makasih kembali sayang, I love u"
"I love u too Vin"
Aku melepaskan pelukannya
"Eh besok ikut aku ya datang ke pernikahannya Vita dan Rio" Alvin mengajakku
"Em boleh deh, tapi habis itu kita pergi ke warung soto mang ade ya"
"Siap ibu negara, pulang sama siapa yuk aku antar"
"Gausah Vin, aku pulang sama mama papa biar kamu istirhat dulu liat kamu sekarang lebih kurus buluk lagi" Ucapku sambul mencubit pipi Alvin
"Aw sakit tapi tetep ganteng kan?"
"B aja"

Setelah itu aku dan papa mamapun pulang. Aku kasihan jika Alvin harus mengantarku dia terlihat sangat lelah.

Hari ini hari pernikahan Vita dan Rio. Alvin sudah menungguku di ruang tamu.
Aku masih sibuk menghias rambutku, setelah selesai aku langsung menuju ruang tamu kasihan jika Alvin harus menunggu terlalu lama lagi.
"Lama banget sih kamu tuh gausah diapa apain udah cantik"
"Gombal bambang"
"Yaudah yuk keburu malem"
"Ayay kapten"

Sesampainya di gedung tempat Vita dan Rio nikah, kita langsung memberi selamat ke Vita dan Rio
"Ra, maafin aku ya mungkin gara gara aku kamu berantem sama Alvin. Semoga cepat menyusul ya Ra" Ucap Vita sambil memelukku
"Gapapa kok Vit, selamat ya semoga selalu diberi kelancaran dan menjadi keluarga yang samawa"
"Aamiin makasih ya Ra"

Acara pernikahan Vita dan Rio sangat mewah banyak para polisi dan tak banyak juga tentara yang datang
"Kenapa Ra? Mau cepet cepet nikah? Ayo nikah"
"Apasih, bukannya emang bulan depan kita nikah ya?"
"Ya siapa tau kamu minggu depan mau nikah"
"Ga lah udah yuk makan terus kita pulang udah ngantuk nih"
"Gajadi jalan jalan Ra?"
"Ga de Vin, baru inget besok pagi harus ke RS"
"Yaudah kapan kapan aja deh ya"

Setelah dari acara pernikahan Vita dan Rio, aku langsung pulang dan langsung tidur ahahaha. Tak ku pedulikan Alvin yang terus menerus menelfonku aku sangat lelah hari ini.







Hai haiii baru kali ini aku up part sampai 934 kata hahahaha gatau kenapa makin semangat nihh🙈
Jangan lupa voment💜

Ily LettukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang