12

2.5K 119 0
                                    

Sepulang dari rumah sakit aku langsung menuju tempat Alvin bekerja tapi nihil Alvin ternyata sudah pulang ke rumah dinasnya.
Tanpa banyak bicara lagi aku langsung segera ke rumah dinas Alvin yang jaraknya tak jauh dari tempat Alvin bekerja.

Sesampainya di rumah dinas Alvin memang benar benar ada disana dan Alvin sedang bermain game kesukaannya di teras rumahnya.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Vin liat aku dong" Rengekku karena Alvin sama sekali tak melihat ke arahku
"Bentar nanggung bentar lagi selesai"

5 menit kemudian Alvin sudah selesai dengan gamenya
"Ada apa kesini? Katanya sibuk" Ucapnya acuh mukanya sama seperti yang waktu itu kulihat saat dia dengan bawahannya dingin
"Maaf Vin, aku tau kamu salah paham sama aku dan Dika"
"Salah paham apa?"
"Semua ga seperti yang kamu lihat"
"Udahlah Ra aku tau aku memang gapernah ada di hatimu aku sadar kok, aku ga maksa kamu buat suka sama aku Ra. Sekarang terserah kamu sebelum terlambat" Ucap Alvin, dia berdiri dan masuk ke dalam rumah
"Vin tunggu aku bisa jelasain tolong kamu jangan egois kamu salah paham" Alvin duduk dikursi ruang tamu segera ku hampiri dia dan ku pegang tangannya
"Vin tadi aku bener bener gatau kalau ada Dika disana, Dika memang sengaja untuk nunggu jam makan siangku karena dia mau pamit, dia pamit pindah tugas ke Jogja apa salah aku peluk sahabatku sendiri orang yang selama ini ngejaga aku dari masa sekolah sampai sekarang, aku gaada maksud buat bohong sama sekali Vin. Dan satu aku udah sayang udah cinta sama kamu, aku gamau kehilangan orang yang aku cinta untuk kedua kalinya. Plis jangan lagi beranggapan bahwa aku ga cinta sama kamu. Aku bersyukur dapet calon suami kaya kamu. Jangan marah lagi ya" Ucapku sambil memeluk Alvin
"Maaf Ra aku cuma takut kehilangan kamu, aku cemburu Ra"
"Gapapa wajar kok Vin, maaf ya"
"Yaudah lupakan 3 minggu lagi kita nikah kamu harus bener bener hafal semua tentang aku"
"Vin prestasimu terlalu banyak susah ngafalinnyaa" Rengekku
"Ayo semangat sayang jangan nyerah yaudah yuk aku antar pulang bentar lagi aku mau nugas lagi"
"Ayay kapteeen"
Aku pun diantar Alvin pulang ke rumah.

2minggu setelah kejadian itu baik aku maupun Alvin selalu menjaga komunikasi dan kepercayaan masing masing. Dan sekarang aku udah mulai cuti waktunya untuk ngurus pengajuanku dan memeriksa kesehatan.
Saat ini aku dan Alvin sedang memeriksa kesehatan dan Alhamdulillah hasilnya memuaskan.

Keesokan harinya adalah hari pengajuan.
Sekarang aku memakai baju persit tanpa embel embel lencana dengan sepatu wedges hitam dan juga make up senatural mungkin.
Aku dijemput oleh Alvin
"Udah siap pengajuan?"
"Siap sudah Bismillah" Jujur saja aku grogi meskipun aku kenal dengan danyon tapi tetap saja ini beda.
Saat sampai di rumah danyon banyak beberapa pasangan yang juga pengajuan mereka sama sepertiku terlihat wajah grogi di raut wajah mereka
"Kenapa Ra? Santai aja kali ah bukannya danyon disini teman akrab papamu?"
"Iya tapi ini beda ih"
"Yaudah yuk masuk"

Aku dan Alvin segera masuk ke rumah danyon Letkol Rosi dan istrinya, istrinya sangat cantik dan pastinya bijaksana.

"Silahkan duduk, jangan grogi seperti itu dong dek" Ucap istri Letkol Rosi
"Siap Bu Rosi" Ucap Alvin

Wajah Letkol Rosi sudah mulai serius dan membuatku makin grogi

"Vin, Ra apa kalian benar benar serius untuk menikah, pernikahan bukan hal untuk dijadikan bahan mainan" Tanya Letkol Fadil
"Izin siap komandan saya sangat siap untuk menikah" Alvin sangat tegas dan tak ada ragu di wajahnya
"Bagaimana denganmu Ra?"
Alvin menggenggam tanganku menenangkanku
"Izin siap komandan, saya sangat siap menikah dan menjadi istri Lettu Alvin Ozzy Wijaya" Jawabku mantap mendapat senyuman dari Alvin

"Vin gausah pegangan tangan gitu belum muhrim" Tergus Letkol Rosi dengan tertawa
"Izin siap minta maaf ndan" Alvin tersenyum kikuk
Aku dan Bu Rosi saling pandang dan tertawa melihat reaksi Alvin barusan

"Dek Rara apa kamu siap lahir batin menjadi istri Alvin? Tugas Alvin sangat berat dek bahkan tugas Alvin taruhannya adalah nyawa. Saat kepulangan Alvin hanya ada dua pilihan, pilihan pertama Alvin akan pulang dengan selamat dan pilihan kedua Alvin pulang hanya tinggal nama" Tanya Bu Rosi serius

Pertanyaan macam apa ini? Hatiku tak terima jika harus kehilangan Alvin
"Izin menjawab bu, sebenarnya saya tidak rela jika harus kehilangan seseorang yang saya cintai untuk kedua kalinya. Bahkan saya tidak akan terima jika anak saya tidak mendapat kasih dan sayang dari Papanya. Tapi saya sadar Bu, bahwa Alvin sepenuhnya milik negara, inilah tugas Alvin. Tugas yang mulia demi keamanan negara. Saya sudah siap lahir batin dan ikhlas menjadi istri Alvin dan menerima apapun konsekuensinya" Jawabku mantap
"Apa dek Rara juga siap menjaga nama baik Alvin dan juga menjaga nama baik kesatuan ini?"
"Siap bu, itulah tanggung jawab saya menjadi seorang persit"

Sesi tanya jawabpun selesai aku lega begitupun dengan Alvin. Sekarang aku berada di rumah dinas Alvin untuk makan siang dan aku juga sudah pesan makanan lewat ojol

"Ra?" Panggil Alvin
"Apa Vin?"
"Tinggal selangkah lagi kamu bakal jadi milikku seutuhnya"
"Hem iya Vin makasih untuk semuanya ya"
"Iya sayang, oh iya masa nanti kita udah berumah tangga kamu masih panggil aku Vin sih"
"Lalu Vin?" Tanyaku heran
"Ya panggil apa kek gitu"
"Yaudah panda dan bunda ya"
"Alay Ra yang lain mas kek gitu"
"Yaudah mas aja"
"Coba sekarang panggil aku mas"
"Mau gimana Vin eh mas maksudku"
"Sudah makan dek?"
"Belum mas ini masih nunggu ojolnya"
"Yaudah dek kaya gini terus ya"
"Iya mas"
"Eh tapi dek, nanti kalo udah punya anak manggil papa mama biar anak kita bisa beradaptasi"
"Banyak mau lu Vin" Tawaku dan langsung memeluk Alvin
"Apapun yang kamu minta mas pasti aku kabulkan asal jangan minta untuk aku pergi ninggalin kamu aku gaakan sanggup untuk itu"
"Makasih ya dek mas janji akan tetep ada disamping kamu i love u dek"
Aku tersenyum mendengar perkataan Alvin sederhana memang tapi mampu membuatku bahagia dan beruntung mendapatkan Alvin
"I love u too mas"

Aku bahagia sekali dapet cowo seperti Alvin, aku harap agar selalu dipersatukan sama Alvin sampai ajal memisahkan kita.









Jangan lupa voment ya readers🙈 mohon maaf kemarin gabisa up soalnya lagi ada sesuatuu hehehe

Ily LettukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang