Tiga mobil lamborghini aventador baru saja memasuki area sekolah. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 07.45 dimana bel masuk telah berbunyi 30 menit yang lalu.
Tapi, mereka masih berjalan dengan santai. Toh, siapa sih yang berani hukum kita. Kira-kira begitu pikiran ketiga kaum adam penunggang aventador tadi. Atau bisa kita panggil Hongjoong, Mingi, dan Wooyoung
Saat mereka melewati beberapa kelas, banyak yang mengintip lewat jendela kelas dan berakhir di marahi guru.
BRAK!
Mingi membuka pintu kelas dengan cara menendangnya dengan keras. Membuat seisi kelas termasuk sang guru terperanjat.
Lalu mereka bertiga berjalan dengan santai menuju barisan meja paling belakang dimana tempat duduk mereka berada.
Mereka bertiga diam. Siswa lain diam. Guru pun masih diam karena kaget. Mengapa diam? Siapa sih yanv berani memarahi Para Penguasa sekolah?
"Baik. Bapak akan lanjutkan... bla~ bla~ bla~" Guru pun akhirnya melanjutkan materi yang tadi sempat tertunda.
Kriiiing~
Bel tanda istirahat pun berbunyi setelah 4 jam pelajaran lamanya.
Lorong-lorong yang tadi sepi kini ramai oleh para siswa yang bak lautan manusia. Mereka berlarian menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong.
Tapi, tidak dengan sang ketiga Penguasa atau biasa disebut oleh para penggemar dengan panggilan Prince.
"Kemana?" Tanya Hongjoong yang sudah bosan karena sedari tadi bermain HP.
"Bolos? Ku dengar ada club yang baru buka hari ini." Jawab Wooyoung.
"Tolol!" Ucap Mingi menanggapi jawaban yang diberikan Wooyoung sambil mendorong kepala Wooylung menggunakan jari telunjuknya.
Hongjoong yang mendengar jawaban Wooyoung menggeleng maklum. "Lo tuh pinter, Young. Kok sekarang tiba-tiba lo jadi bego gini?" Timpal Hongjoong.
"Lah? Emang apa yang salah? Kita kan biasa ke sana." Jawab Wooyoung seadanya.
"Lo mau ke club jam segini kagak bakal bisa masuk, anjing!" Jawab Hongjoong.
"Eh? Oh iya! Ya udah bolos ke rumah Mingi aja, yuk!" Ajak Wooyoung sambil menatap Mingi, meminta persetujuan. Dan Mingi pun mengangguk.
"Emang Ayah kemana?" Tanya Hongjoong.
Jangan heran kalau mereka bertiga memanggil orang tua satu sama lain dengan panggilan anak pada orang tua. Karena mereka bersahabat sejak kecil dan orang tua mereka juga sahabat.Jadi, mereka manggil Daddy-Mommy pada orang tua Wooyoung. Papa-Mama pada orang tua Hongjoong. Dan Ayah pada ayah Mingi. Sang Bunda? Pergi entah kemana.
Back to story, Mingi memperlihatkan isi chatnya dengan sang ayah saat beliau mengatakan bahwa sekarang beliau ada di China dan akan pulang lusa.
"Oke, fix. Ini ke rumah Mingi, ya? Sebelum itu nanti mampir ke koreapril dulu beli makanan. Eh sekalian bir deh." Ucap Wooyoung menggebu-gebu.
"Jangan. Di rumah ada." Ucap Mingi.
"Hah?!" Wooyoung tiba-tiba lemot.
"Gak usah beli bir. Lo lupa di rumah Mingi ada mini bar? Lo mau minum bir, soju, wine? Ada semua disana." Ujar Hongjoong.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA
RandomMingi itu anaknya pendiam, tinggi, ganteng, pintar, kaya. Hanya saja aura dominan yang dimilikinya begitu kuat sehingga banyak penggemarnya yang takut untuk sekedar menyapa. Orang-orang hanya tau bahwa Mingi adalah anak dari seorang konglomerat...