Sore itu taman komplek tampak ramai oleh anak-anak. Hal seperti itu sudah menjadi rutinitas mereka menikmati sore sembari bermain dengan teman sebaya.
Xiao Zhan juga ada di sana, bermain pasir bersama YuBin, anak tetangganya.
Saat sedang asyik membuat istana pasir, tiba-tiba seorang anak laki-laki lain berlari dan menubruk istana itu sampai hancur.
Melihat wajah marah Xiao Zhan, membuat anak bernama HePeng itu tertawa seakan mengejek."Ish, HePeng!! Lihat, istana pasir ku jadi rusak. Kenapa sih kamu ini nakal sekali?"
"Kenapa marah? Itu hanya istana jelek," ejeknya lagi, membuat Xiao Zhan berkacak pinggang.
"Zhan, sudahlah jangan cari gara-gara dengannya" YuBin berbisik takut-takut. Dia berada di antara dua bocah yang sekarang seakan siap untuk jambak-jambakan.
"Dia yang mulai" Zhan menunjuk HePeng.
Tak mau berurusan dengan HePeng, YuBin menarik Xiao Zhan untuk menjauh.Kedua anak manis itu memilih bermain ayunan. Mereka bergantian untuk mendorong.
Saat tiba giliran Xiao Zhan yang mendorong, dia mendorong ayunan itu sangat kencang, sampai YuBin berteriak heboh.
"Zhan, ini terlalu tinggi!! Aku takut!!"
"Apa? Mau lebih tinggi? Okay!"
Oalah, kecil-kecil udah budeg :")
Zhan menambah kekuatan dorongannya, sampai....
BRUK
"Hueee... Mamaaaa sakiiit 😭😭"
YuBin terjatuh dari ayunan.
Xiao Zhan terkejut tentu saja. Anak-anak seantero taman bermain juga ikut mendekat. Termasuk Yibo yang dari tadi hanya memperhatikan dari bangku taman.
"Bin Bin, maafkan Zhanzhan 🙁" ucapnya penuh penyesalan. Tapi tak mendapat respon berarti dari YuBin yang masih sibuk menangis. Terlihat darah merembes dari lututnya.
"Hiks... Bin Bin, maafkan Zhanzhan" Melihat temannya terus menangis, membuat Xiao Zhan ikut menangis. Anak-anak yang lain malah bingung harus bagaimana.
"Dasar nakal, kamu membuat YuBin menangis" Ejek HePeng yang mana membuat tangisan Xiao Zhan semakin keras. Lebih keras dari YuBin malah.
Yibo yang merasa geram dengan HePeng, menatap anak itu tajam. Sedangkan HePeng hanya memperlihatkan wajah tak bersalah."Zhan, ayo pulang saja" Ajak Yibo.
"Tapi Bin Bin belum memafkan ku 😭"
"A-Cheng, tolong antarkan YuBin pulang. Aku yang mengantar Xiao Zhan pulang" Pinta Yibo pada Zhuo Cheng yang dibalas anggukan.
Dengan sedikit bujukan, Xiao Zhan akhirnya mau diantar pulang.
Begitupun anak-anak lain memutuskan untuk ikut pulang.
***
Mama Sean sedang sibuk memasak untuk makan malam. Tiba-tiba saja suara isakan Xiao Zhan membuatnya terkejut.
"Ya tuhan, Zhanzhan kenapa?" Mama Sean segera mematikan kompor dan menghampiri anaknya.
"Tadi kami bermain di taman, dan tiba-tiba saja YuBin terjatuh dan menangis membuat Zhan ikut menangis" Jelas Yibo.
"Bin Bin jatuh karena Zhanzhan mendorong ayunannya terlalu kuat, hiks" Tambah Zhan.
Mama Sean menghela napas lalu tersenyum lembut, "Sekarang Zhan ke kamar ya," Xiao Zhan mengangguk, "-nak Yibo tidak keberatan menemani Zhan sebentar?"
"Iya, tante"
Dan disinilah mereka, duduk berhadapan di atas kasur Zhan. Bocah manis itu menyandar di kepala ranjang masih dengan isakannya.
Yibo menarik selembar tisu lalu menyerahkannya kepada Xiao Zhan.
"Terima kasih"
Srot!
Suara ingus Xiao Zhan membuat Yibo agak bergidik jijik, tapi dengan cepat ekspresinya kembali datar.
"Dasar kelinci cengeng. Bahkan kamu tidak terluka tapi malah menangis lebih keras dari YuBin" -Yibo
"Hiks.. Ish dasar pangeran es tidak tau situasi" -Zhan
Yibo menghela napas pelan. Bergerak untuk ikut bersandar di kepala ranjang. Kambali menarik selembar tisu, tapi kali ini dia yang menghapus jejak air mata Zhan.
"Sudah jangan menangis, kamu ini laki-laki tidak boleh cengeng"
Untuk beberapa detik mereka saling menatap, Xiao Zhan dengan mata sembabnya dan Yibo dengan tatapan datar seperti biasa, tapi sedikit ada kehangatan yang terpancar dari bola matanya.
Masih kecil udah pada bucin.
Tok tok tok
Ketukan pintu kamar membuat Zhan dengan cepat mengalihkan perhatiannya.
Turun dari kasur untuk membuka pintu.
Dan terlihatlah YuBin lengkap dengan lutut berbalut plester berdiri di sana."Bin Bin?!"
YuBin tersenyum melihat ekspresi terkejut Xiao Zhan.
"Huee.. Bin Bin, Zhanzhan minta maaf"
"Iya Bin Bin maafkan"
"Sungguh?" Xiao Zhan bertanya antusias, terlihat binar dari matanya telah kembali.
Anggukan dari YuBin membuat senyum lebar Xiao Zhan kembali terbit.Karena terlalu sibuk dengan YuBin, Zhan melupakan Yibo yang masih pada posisinya.
Bocah tampan itu menghela napas untuk kesekian kalinya, merasa terabaikan.
Tapi bibirnya ikut tertarik ke atas saat melihat Xiao Zhan sudah kembali ceria.
Setidaknya itu lebih baik daripada mendengar suara tangisan Xiao Zhan yang terdengar sumbang di telinganya.Tbc
Komen dan saran yang membangun 😁
Maafkan atas typo yang bertebaran.
Dan btw besok hari kedua aku pts, jadi maaf kalo cerita ini berantakan karna emang pikirannya lagi bercabang wkwkwkw 😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Grow Up With You 「YiZhan」
RastgeleWarning!! Cerita ini mengandung unsur boys love alias bxb Jadi yang kurang berkenan dianjurkan untuk tidak mendekati lapak ini. Terima kasih. ______________________________________________