0 5

1.7K 234 6
                                    

Setelah kejadian itu aku benar-benar mengabaikan pesan-pesan Jaehyun. Sepertinya Johnny juga sudah bicara ke Jaehyun dan sepertinya lagi mereka bicara baik-baik karena aku tidak melihat luka lebam ditubuh Johnny.

Terakhir kali mereka bicara tentang hubungan kami, Jaehyun harus aku rawat hampir seminggu.

Anehnya rasa sesak itu tidak juga hilang. Rasa itu sangat membekas didadaku. Bisa-bisanya di hari penting dia malah date berdua dengan temanku sendiri.

Brengsek. Aku menangis lagi.

tok...tok...tok..

Suara ketukan itu terdengar.

"Masuk!" aku berteriak sambil menyeka air mataku.

Saat aku menoleh untuk melihat siapa yang datang, aku sangat terkejut.

"Sialan."

Kenapa Jaehyun datang kesini?

"Hey babe i'm sorry." ucapnya lemah. Oh tidak. Jangan goyah Grace.

Dia mulai berjalan masuk kedalam kamarku. Anehnya aku hanya bisa mematung menatapnya.

"Aku udah kelewatan banget, aku udah bikin kamu nangis buat kesian kalinya. Maaf aku belum bisa jadi pacar yang baik."

"Tolong jangan percaya dengan Nae ya? Kamu tau sendiri kan aku sama dia temenan doang."

Kini Jaehyun sudah berdiri tepat dihadapanku.

"Aku minta maaf."

"Jangan nangis lagi ya?"

Hancur sudah pertahananku.

Aku menunduk berusaha menahan diri agar tetap teguh pada pilihanku.

Jaehyun mengusap air mataku sambil berjongkok menyetarakan tinggi tubuhnya denganku.

"Aku janji aku gabakal kaya gini lagi."

"Maafin aku ya? Jangan putus ya?"

Ah sialan dia mulai mengeluarkan jurus andalannya. Muka memelas.

Bagaimana bisa aku menolaknya?

Aku mengangguk tanda setuju. Jaehyun mulai tersenyum.

"Gitu dong jangan bikin aku kepikiran lagi." ucap Jaehyun sambil mengacak-acak rambutku.

"Jaehyun aku sudah berharap banyak padamu, tolong jangan buat aku kehilangan harapan." aku menatap dalam kemata Jaehyun.

Jaehyun terlihat gusar dan langsung memutuskan kontak mata kami.

"Kenapa jae? Kamu ga bisa menjaga harapanku?" yanyaku.

"Bukan begitu."

"Aku malu tau diliatin sama kamu."

Jae aku tau kamu tidak akan sanggup tapi kenapa kamu malah mengelak dengan kata-kata manismu itu.

"Gombal mulu." aku mencoba mencairkan suasana lagi. Sudah cukup dengan kejadian kemarin.

Aku memang bodoh. Harusnya aku berhenti tapi nyatanya aku tidak bisa.

Jaehyun kata-kata manismu yang membuatku candu, perlahan tapi pasti telah menggores luka dihati.

Congratulations : End of us | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang