"Ka-kamu, kenal saya?"
Minho melangkah ke arah meja kasir. Mendekati laki laki pemilik surai biru nan menawan itu. Yang ditanya hanya terkekeh kecil. Memperlihatkan gigi depannya yang tidak rata. Minho meringis, membayangkan rasanya melumat bibir si manis dan mengabsen giginya.
"Iya. Aku kenal kamu kok. Lebih dari sekedar kenal" senyum manisnya kian melebar. Tungkai kecil Jisung melangkah ke arah Minho. Dan tanpa aba aba, ia menabrakan diri ke pelukan yang lebih tua.
Tangannya melingkar di torso tegap Minho. "Inget kan pas aku bilang kalo takdir bakal mempertemukan kita? Kamu percaya kan? "
Bukannya menjawab, Minho malah memeluk pinggang Jisung erat. Kepala ia sembunyikan di leher si laki laki bersurai biru. Jisung terkekeh kecil dan mengusap punggung Minho.
"Kamu tau saya darimana? Bukannya itu semua mimpi?"
Minho melepas pelukan sembari bertanya dengan linglung. Jisung tersenyum manis, membuat minho terbuai dengan indahnya malaikat di hadapannya ini.
Jisung mengedipkan satu matanya centil sembari tersenyum manis, seakan akan menjawab segala pertanyaan dan keresahan minho.
"Ahhh. Saya ngerti"
Minho kembali menarik si manis ke pelukannya. Mencium rambut fluffy Jisung yang beraroma blueberry, persis seperti warnanya.
"Ini gak bakal lengkap kalo ngga mesen sesuatu. Jadi, mau pesen apa??"
Minho tersenyum lembut. Bahagia karena Jisung mengingat kebiasaannya. Mengecup bibir Jisung, ia menjawab tepat di depan wajahnya.
"Apa aja deh. Selama saya bisa sama kamu, apa saja terasa enak"
"Ihhh. Balik lagi gombalnya"
"Kamu terlalu manis sih sung. Saya kan gak kuat pengen bawa pulang."
Pipi Jisung memerah. Matanya melotot dengan mulut menggembung. "Minho apaan sih"
"Masih malu aja"
Jisung menghiraukan Minho. Ia menghentakan kakinya dan berjalan menjauh ke arah dapur. Minho memekik kecil menahan gemas melihat Jisung yang begitu cuddleable.
"Ehm. Yang gini gapapa kan?"
Minho yang baru saja akan duduk tersentak kaget. Ia mengeluarkan senyum andalannya dan menarik tangan Jisung ke arah meja. Meletakan piring di atas meja tersebut, Minho duduk dan mempersilahkan sang kesayangan duduk di depannya.
Waffle didepannya begitu cantik. Minho memotong sepotong besar waffle itu dan memasukannya ke dalam mulut.
Rasa Matcha ditambah Vanilla Ice Cream dan juga Maple syrup benar benar perpaduan yang sempurna. Cherry diatasnya membuat penampilan Waffle itu terlihat lebih Sweet.
Minho menggeleng nikmat. Ini benar benar salah satu makanan terlezat yang pernah ia makan. Rasa Waffle yang tidak terlalu keras maupun tidak terlalu lembek begitu sempurna. Vanilla Ice Cream yang begitu lembut memberikan rasa manis yang menyatu dengan Maple syrup nya. Dan Cherry sebagai pelengkapnya merupakan ending yang Spektakuler.
"Enak banget sung. Pasti dibikin pake cinta ya? "
"Ih siapa bilang. Ya bikinnya pake bahan bahan lah Minho"
Wajah Minho berubah datar. Jisung tertawa manis. Membuat Minho yang awalnya hendak merajuk mengurungkan niatnya. Jadi ia melanjutkan kegiatannya, yaitu makan.
Tawa Jisung berhenti ketika ia sadar bahwa Minho hanya diam sedari tadi. Terbesit dipikirannya sebuat ide cemerlang. Dan tanpa berpikir dua kali, ia pun melakukannya.
"Minho, ada Maple syrup di ujung bibirmu"
Dahi Minho mengkerut. Ia mencari tisu ke dalam tasnya. Namun belum sempat ia melakukan itu, Jisung menempelkan bibirnya. Melumat bibir Minho dan menghisapnya. Mengecap rasa Maple syrup dan Vanila Ice Cream.
Jisung melepaskan ciumannya. Ia tersenyum tidak bersalah dan menatap Minho kekanak kanakan. Minho tersenyum miring. Dan Jisung tau bahwa ini adalah pertanda buruk.
"Siapa bilang udah selesai Baby boy?
END
Hore habis.
Maapkeun kalo gaje hehehe. Ini aku buat cepet cepet soalnya. Hutangku juga masih banyak huhuhu 😭Terima kasih atas dukungannya buat cerita ini. Sumpah aku sayang kalian semuaaaaaaa
Oh ya, yang mau mutualan sama aku, sini hayooooo.
Bubyee, see u in my other story 😭❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugary Dream ✓
FanfictionFt. Minsung Cake shop dengan pemilik manisnya, sungguh membuat Minho jatuh cinta. Cakeshop!AU