🍰cheesecake new yorkais

1.7K 328 44
                                    

🍰SUGARY DREAM🍰

Jisung mengetuk tangannya pada meja, menciptakan irama random yang ia sendiri tidak tau apa. Sebenarnya toko sudah ia tutup 30 menit yang lalu.

Ia terlalu malas pulang. Jisung merasa bahwa ia akan merasakan kesepian kembali saat ia berada di apartemennya. Setidaknya lebih banyak orang yang berlalu-lalang di dekat tokonya, jadi ia tidak terlalu kesepian. Terlebih sekarang malam Minggu.

Jujur, Jisung mempunyai harapan kecil bahwa Minho akan datang seperti kemarin. Ia merindukan Minho yang menyebalkan.

Jisung mengambil dua piring berisi New York Cheesecake, makanan yang paling ia sukai di dunia. Jisung sadar bahwa dirinya tidak akan bisa hanya menghabiskan satu potong. Jadi ia mengambil dua.

New York Cheesecake adalah Cheesecake paling terkenal seantero dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

New York Cheesecake adalah Cheesecake paling terkenal seantero dunia. Pelopor dari segala Cheesecake adalah New York Cheesecake. Cake lembut dengan rasa keju mendominasi, ditambah bawahan Craker yang dihaluskan, benar benar surgawi.

Cherry Sauce yang dilelehkan diatasnya, menambah rasa manis pada Cake indah itu. Buah Cherry segar ditambahkan sebagai pelengkap dari Cheesecake legendaris tersebut.

Jisung yang begitu kalap langsung saja menyendok Cheesecake kesukaannya. Ia menggelengkan kepalanya nikmat, masih terlalu terpukau atas skillnya yang bisa memasak makanan nikmat ini sedemikian rupa.

Jisung kembali memakan Cheesecake dengan khidmat, membiarkan sudut bibir dan dagunya berlumuran Cherry Sauce.

Minho masuk ke arah pintu yang sama sekali tidak dikunci, tentu saja karena Jisung masih didalam. Ia mengendap endap saat sadar Jisung tengah asik dengan kuenya.

"Euhm..... Hai?"

Sapaan, atau lebih tepatnya pertanyaan Minho membuat Jisung terlonjak kaget. Persis seperti tupai yang sedang makan dengan pipi kembung yang sedang dikejutkan.

"Eh... Kenapa Minho kesini?" Jisung mengunyah dan menelan Cheesecake dengan cepat. Kaget akan Minho yang datang tiba tiba. Padahal ia sama sekali tidak menyangka laki laki tampan nan rupawan itu akan datang.

"Lagi pengen aja"

Jisung menganggukkan kepalanya canggung. Ia kembali memakan Cheesecake tanpa sadar bahwa Minho diam diam tertawa melihat Cherry Sauce yang belepotan di bibirnya.

"Sung, saya mau ngomong"

Jisung mendongak dan menatap Minho was was. Ia merasa Minho akan membicarakan tentang yang ia katakan kemarin. Padahal Jisung mendengarnya.

Minho mengambil napas dan menghembuskanya kasar.

"Pertama, saya mau minta maaf. Saya mungkin udah nyusahin kamu selama ini. Saya bikin kamu repot.

Kedua, saya pengen bilang makasih atas semuaaaaa hal yang kamu kasih ke saya. Saya sayang banget sama kamu.

Ketiga, saya mau bilang. Saya mau pergi, saya sadar kalo saya bukan orang yang tepat buat kamu. Saya bukan orang yang baik dan cocok buat kamu. Saya selalu bikin kamu sedih. Saya gak ma-"

Jisung membungkamnya.

Dengan ciuman.

Minho terlalu terkejut untuk membalasnya. Ia membiarkan Jisung memagut bibirnya lembut. Menghisap bibir bawah dan atasnya. Menjilat bibir Minho dan menyudahi ciumannya. Menatap Minho polos dan berseri.

Minho terdiam. Jisung takut Minho akan berkata macam macam terhadap hal yang baru saja ia lakukan.

Baru saja ia kan meminta maaf, Minho menarik wajahnya. Mempersatukan bibir mereka kembali. Melumat pelan bibir Jisung yang rasanya persis seperti Cheesecake yang ia makan.

Minho menyudahi ciuman mereka. Ia melihat reaksi Jisung yang terlihat malu itu. Wajahnya memerah, bahkan hingga ke telinganya.

Mendengar kekehan kecil dari Minho, Jisung malah semakin malu. Ia memanyunkan bibirnya dan melihat sekeliling. Sengaja tidak ingin melakukan kontak mata dengan Minho.

"Kamu yang mulai duluan loh sung. Kok jadi kamu yang malu??"

Minho menggoda Jisung. Membuat suasana kian hangat kembali. Jisung tentu tidak bisa menjawab. Wajahnya kian memerah, ia bahkan tampak seperti hendak meledak.

"Apasih ho"

Tiba tiba tatapan Minho berubah serius. Jisung yang sadar segera mempersiapkan diri untuk berbicara. Setidaknya ia harus berkata sesuatu.

"Ho, aku tau kalo kamu ngerasa bersalah. Tapi hey, aku juga termasuk pelaku disini. Sebenarnya, kita sama sama salah."

Minho mengangguk dan lanjut mendengar penjelasan Jisung.

"Ho, seberapapun kamu ngerasa bahwa kamu nyakitin aku, itu semua salah ho. Aku nggak mau ngelarang kamu pergi dari aku, tapi aku juga gak mau kalo sumber kebahagiaan ku pergi dariku"

Ho, percaya ato nggak, aku sayang sama kamu. Semua yang kamu lakuin, bener bener berharga buat aku.

Aku lega akhirnya bisa ngungkapin perasaanku. Jadi pertanyaan ku, kamu yakin mau pergi dan ninggalin orang yang kamu sayang? Bahkan ketika orang itu juga sayang kamu? Ato kamu yakin mau menetap bersama orang yang kamu sayang dan membangun ulang hubungan yang baru?."

Tentu saja Minho bimbang. Ia ingin sekali pergi, agar Jisung mendapatkan orang yang lebih baik darinya. Tapi di sisi lain, setelah ia tau bahwa perasaannya terbalaskan, ia tidak ingin meninggalkan kesayangannya sendiri.

"Bila nanti saya memilih menetap, apakah kamu mau menerima kekurangan saya?"

Minho menatap Jisung lekat. Takut apabila Jisung tidak mau menerimanya.

"Minho, tentu saja aku terima. Aku menerima semua yang ada pada dirimu. Kelebihan dan kekurangan mu. Semua itu akan aku lengkapi. Barulah nanti kita bisa saling melengkapi. Jadi, ayo kita sama sama merakit hubungan kita!"

Melihat bagaimana Jisung begitu bersemangat saat mengatakan kalimat tersebut, Minho benar benar tersentuh. Jisung sangat jujur dan tulus dengan ucapannya.

"Kalau begitu, mari kita rakit dan rangkai hubungan kita, bukan hanya sebagai orang yang saling sayang, namun sebagai pasangan"

Jisung tersenyum manis mendengar perkataan Minho. Senyum Jisung itu kini menular pada Minho. Dan dengan hati hati, Minho mengambil kedua tangan si manis, lalu menggenggamnya erat.

"So Jisung, do you want to be my boyfriend? I promise that i'll take care of you, just like a baby"

Jisung tertawa kecil. Tanpa berkata apa-apa, Jisung menarik kepala yang lebih tua. Menyatukan bibir mereka untuk yang ketiga kalinya hari ini.

Minho tidak menolak, justru ia ikut serta berperang lidah dengan Jisung. Suara kecapan terdengar lumayan nyaring. Namun dua insan itu terlalu terhanyut dalam kebahagiaan mereka sendiri.

Biarlah mereka berbahagia dulu. Berbagi ciuman manis. Di dalam sebuah Cake Shop cantik dengan plang nama besar di luar

'Sugary Dream'










Tenang, belum habis. Sisa satu chapter lagi.

Happy ending kok. Kalo aku nggak memutar balikkan setir 🙃

🍰SUGARY DREAM 🍰

Sugary Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang