Jangan Pilih Aku!

17 0 0
                                    

Triinggggg..... triiiiinggg bel sekolah sudah berdering dengan kerasnya, kini saat yang paling malas untuk dilakukan pun tiba.. Ya.. upacara bendera. Senin pagi yang cerah selalu diisi dengan upacara bendera yang dilakukan selama beberapa jam. Salah satu kegiatan yang paling enggan dilakukan oleh para siswa SMA di sekolah ini. 

"Ayo anak-anak, ayo berbaris sekarang!!" teriak guru kesiswaan dengan microphone andalannya yang membuat kita semua mau tidak mau turun ke lapangan. 

Upacara berlangsung seperti biasanya, namun kali ini ada yang berbeda. Ada sedikit pengumuman yang diberikan oleh para guru mengenai agenda sekolah pada hari ini. Mereka mengumumkan bahwa sebentar lagi akan ada pemilihan anggota pengibar bendera di hari kemerdekaan RI yang akan dilaksanakan di Pusat Pemerintahan di Kota ini. 

Seluruh siswa baru wajib mengikuti seleksi tersebut untuk menentukan siapa saja yang nantinya akan lolos dan menjadi perwakilan sekolah sebagai salah satu bagian dari anggota pengibar bendera tersebut. 

Upacara pun selesai dan seluruh siswa dipersilahkan kembali ke kelasnya masing-masing. 

Kreeekkk...  tiba-tiba pintu kelas dibuka oleh seseorang.

Ternyata itu adalah kakak senior dari kelas atas yang akan membantu para guru untuk memilih siapa saja calon kandidatnya. Dimulai dari kelas kintan yang memang letaknya tidak jauh dari ruang guru. 

"Semuanya tolong berdiri dulu ya.. saya akan melihat tinggi badan kalian untuk memilih siapa saja calon yang tepat!" ujar salah seorang senior kami. 

"Duuhh mati aku, aku mana mau sih ikut acara kayak gini, tapi kan dikelas ini aku termasuk siswi yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata.. pasti aku nih yang akan ditunjuk" gumam Kintan dalam hati. 

Sang kakak senior pun memberi kami aba-aba agar kami berdiri dengan tegak sambil tangan kami lurus sejajar dengan posisi tubuh. Mereka mulai mengelilingi kelas sambil melihat dan mengukur kira-kira siapa saja para siswa yang memiliki postur tubuh paling ideal. 

Hingga tibalah seorang kakak senior yang datang ke meja Kintan. Ia melihat Kintan dengan seksama kemudian merasakan sebuah kejanggalan yang ada pada dirinya. "Nama kamu siapa?" tanya nya Kintan yang agak gugup pun menjawab "ehh anu.. Kintan kak" jawabnya pelan. 

Sang kakak senior merapatkan dirinya ke hadapan Kintan lalu berkata "mau coba-coba bohongi kami ya kamu Kintan?". Kaget Kintan dengan perkataan tersebut, belum sempat ia menjawab lalu sang kaka senior berucap lagi " coba kamu berdiri yang tegak, saya tau kalau kamu menekuk lutut kamu agar badan kamu terlihat lebih pendek dan kamu menutupinya karena rok yang kamu pakai longgar sehingga tidak terlihat bahwa kamu sedang bertekuk lutut kan?" Tanya sang senior tegas. 

Alangkah malunya Kintan bahwa usaha yang ia lakukan agar tak terpilih ternyata malah ketahuan oleh sang senior. Ia lantas mengikuti perintah sang senior untuk berdiri tegak.

"Nahkan.. ternyata kamu itu sebenarnya siswi paling tinggi di kelas ini!" ucap senior tersebut. 

Anak-anak lain terlihat menahan tawa saat tahu Kintan telah ketahuan berbohong oleh seniornya sendiri. Beberapa dari mereka pun melempar ledekan-ledekan yang membuat Kintan sedikit kesal. 

"Pura-pura pendek sih lo... ketauan kann" ledek Dimas.

"Cukup gue aja yang pendek, elo jangan" balas Eki. Dua orang temannya ini memang terkesan menyebalkan, tapi apalah daya, Kintan harus berpasrah bahwa ia yang pada akhirnya terpilih menjadi perwakilan kelasnya untuk mengikuti latihan pengibaran pada hari esok di sekolah. 

Dalam hati Kintan berucap "kenapa jadi gue sih yang kepilih.. duhhh"

Berlanjut... 

*Hai reader, maaf ya authornya sibuukkk banget, jadi jarang banget2an nulis hehe, Insha Allah ingin diusahakan agar kelar cerita ini, supaya tidak menggantung hihi. Jangan lupa voted ya kalau kalian suka, love u :*



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Idiot Senior High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang