Ospek dan orang-orang aneh

4.5K 163 32
                                    

Hari ini hari pertama kintan ospek atau menjalani masa orientasi siswa di sekolah barunya. Beberapa teman SMP-nya juga ada yang kebetulan kembali satu sekolah dengan kintan. Hari yang ditunggu-tunggu olehnya tiba, disini dia merasa senang karena akan menjalani masa SMA yang kata orang-orang sih masa paling indah. Seperti cerita fiktif di sinetron-sinetron labil, kintan punya harapan bahwa kisahnya kali ini bisa seperti kisah dramatisasi sinetron remaja, ironis, memang.

Hari pertama ospek. Para siswa baru di sekolah menengah atas negeri yang cukup terkenal ini menjalani masa orientasi, mereka diharuskan memakai atribut ospek. Tas karung dan topi besek jadi kostum utama, dilengkapi dengan papan nama dari kardus yang dilapisi karton, berisi nama dan foto para siswa. Mereka juga membawa perlengkapan lain yang harus diberikan pada kaka kelas panitia ospek. Balon adalah salah satu perlengkapan yang wajib dibawa dihari pertama ini.

"Eh kalian pada bawa mie instan rasa coklat sama rasa pisang?" Tanya tyas, salah satu teman dekat kintan sewaktu SMP. "Bawalah, yakali gabawa, gimana sih lo!" Jawab anin dengan tampang juteknya, "emang mie instan rasa coklat apaansih? Gue takut salah bawa nihh" gerutu kintan. "Yee lu pikir dong, mie instan rasa coklat tuh yaa mie goreng lahh.. gtu aja gabisa mikir lo etttdah" jawab anin dengan logat belanda.. eh betawi maksudnya... hehe. Percakapan basi kali ini berakhir, mereka segera diharuskan memasuki area lapangan untuk mengikuti upacara pembukaan masa orientasi sekolah.

Di lapangan sekolah....
Di lapangan ini balon yang mereka bawa diserahkan kepada panitia ospek. Balon yang berisi gas helium tersebut sudah terkumpul banyak dan kemudian diikatkan pada spanduk yang bertuliskan 'Masa Orientasi Siswa Baru'  . Selesai upacara pembukaan balon beserta spanduk tersebut diterbangkan ke atas langit. Seluruh siswa berteriak kagum melihat ratusan balon yang mereka kumpulkan terbang perlahan ke atas langit. Lain dengan kintan yang dalam pikirannya 'kemana ya kira2 balon itu terbang? Makin tinggi aja, apa tuh balon nembus atmosfer bumi, terbang di lintasan tata surya, dan kemudian pecah dan spanduknya jatoh ke planet mars, terus dijadiin keset kaki sama para alien(?) Entahlahh' begitu kira-kira yang ada dipikiran kintan. Yaa dia memang anak yang aneh.. yaa anehh..

"Weh kunyukk! Ngapain lo ngelamun liatin balon terbang? Lo liat dong orang-orang sekeliling lo pada kemana?" Kata salah satu senior yang membangunkan kintan dari lamunan absurdnya itu. Seketika kintan tersadar dan melihat sekelilingnya, ternyata hanya tinggal dia seorang yang masih berdiri disana. Dia malu, sekaligus canggung, "eh iya ka, maaf ya ka gatau hehe.. " kata kintan malu setengah mati. "Yaudah sana lo, ke kelas lo" jawab suara seseorang dari belakang kintan yang ternyata adalah riko, ketua osis di sekolahnya.

Kintan yang telat masuk ke kelas akhirnya dapat kelas terakhir yaitu gugus 8, di gugus ini para siswa punya nama panggilan yang diberikan oleh sang senior, nama ini diambil dari nama-nama benda. Kintan ternyata dapat sebutan nama 'pensil' temannya ada yang dapat 'pulpen','buku' kebayang gak sih rasanya udah kayak toko perlatan alat tulis kantor kalau mereka saling panggil?. Disini kintan perhatiin satu persatu calon orang yang akan jadi teman-temannya itu. 'Mukanya absurd semua ye, kayak lamunan gue tadi haha' kata kintan dalam hati yang membuat dirinya senyum-senyum sendiri.

Tiba-tiba masuklah kakak senior yang terkenal galak ke kelas kintan, dia jalan mengelilingi tempat duduk siswa dengan tatapan sinis dan kemudian berhenti tepat di depan tempat duduk kintan. "Lo, maju ke depan!" Perintahnya sambil meluruskan jari telunjuk yang hampir mengenai hidung kintan kesal dengan tatapan itu,rasanya kintan ingin memasukan jari seniornya itu kedalam hidungnya untuk mengorek upil kering yang ada di hidungnya itu.

Dengan terpaksa kintan maju ke depan, ternyata dia tidak sendiri disini, ada beberapa anak perempuan yang juga disuruh maju kedepan.

Mereka yang diminta maju, salah satunya adalah widya dan selvia yang kemudian jadi teman dekat dan sekelas dengan kintan nantinya. Sedikit deskripsi, widya adalah anak perempuan.. eh laki-laki., eh perempuan atau laki-laki yaa(?).. perempuan dengg hehe... tapi dia itu sangat amat tomboy, rambutnya yang bondol bisa membuat ilusi orang yang melihatnya menganggap kalau dia itu laki-laki!, tubuhnya yang tidak terlalu tinggi dan jemarinya yang bantet makin memperkuat keyakinan kintan kalau dia bukan makhluk bumi.. eh gadeng wkwk..

Selvia yang cantik, bertubuh tinggi dan berisi membuat pesonanya terlihat berbeda, tapi eh tapii... dia adalah sesosok sundel bolong yang kalau ketawa gak bisa nyantai.. dia juga anaknya ribet dan gampang panik.

Mereka yang diminta maju ke depan kelas ada 4 orang, yang satunya kintan gak tau siapa karena gak kenalan. Empat orang ini diminta keluar kelas, diluar ada kak Ravi yang merupakan kakak senior terganteng di sekolah ini, kak Ravi adalah wakil ketua osis sekaligus pria idamann para wanita kesepian di sekolah kintan.

"Kalian ber-empat masing-masing cari cara supaya bisa gombalin Ravi!" Perintah kakak senior galak itu, kintan kaget!, widya kaget!, selvia kaget!, tukang cilor juga kaget. Eh itu tukang cilor ngapain???..
Tapi si anak cewek yang satunya lagi gak kaget sama sekali, dia dengan pede-nya maju ke dekat kak Ravi dan mengeluarkan jurus andalannya yanggg....

"Bapak kamuu tukang bakso yaa??" Katanya memulai basa basi.. "bukan" jawab Ravi dingin, "ohh berarti bapak kamu montir yaa?" Katanya lagi, kali ini gombalannya nampak serius, "bukanlahh" kembali ravi jawab dengan juteknya, "Jangan-jangannn bapak kamuuu.... bapakkku jugaaa!!" Dan ternyata mereka adalah adik kakak, yang tertukar... tamat.

Si anak perempuan aneh dan tidak diketahui identitasnya itu diperbolehkan masuk. Sisa mereka bertiga yang masih berdiri tidak percaya dengan tragedi pertemuan kakak beradik yang mereka lihat sangat dramatis.

"Yaudah, kalau mau duduk, kalian harus mau difoto pake pose duck face ala alayers-alayers pinggir jalan!" Kembali senior tak berhati itu memerintah, "hah? Apaan? Foto duckface? Eh gabisa gue, malu kali diliatin, buat apa juga fotonya?" Kata widya bingung, "ihh please ya please gamau guee ahhh mamiii, ahh gue sebel ahh apaansi ini aduhh" selvia panik, sambil nyubitin tangan kintan dengan ribetnya.

Kintan yang sedari tadi pasrah di cubitin via diam saja. Karena ini perintah, mau gak mau mereka menurut saja, akhirnya mereka pose ala duck face dan kemudian di foto oleh panitia, kakak kelas dilantai dua sudah berteriak sambil tertawa melihat mereka.

Kintan punya ekspetasi posenya seperti pose duck face miranda kerr, tapi alhasil malah terlihat seperti cabe-cabean mabok soda api.

Mereka diperbolehkan masuk.
Besoknya, mereka diberitahu bahwa hari ini kelas mereka bukan seperti kelas yang ada di hari pertama.

Kintan menyusuri koridor kemudian tidak sengaja menabrak seseorang, "ehh maaf kak, galiat, gue buru2 soalnya, maaf yaa" kata kintan "iya gapapa, eh lo yg waktu itu disuruh pose duck face kan ya?" Kata orang itu yang ternyata adalah riko. "Iya ka, hehe kok tau?" Tanya kintan, "taulah kan foto lo dipajang di ruang osis hahaha" jawabnya sambil tertawa terbahak-bahak.

Riko berlalu begitu saja, kintan yang terpaku mengetahui fotonya dipajang di ruang osis pun makin geram 'kamprett.. senior ngeselin' gumamnya dalam hati.

Kintan melanjutkan mencari namanya diletakkan di ruang kelas yang mana, ternyata dia dapat gugus 3, dia masuk dan sudah ramai, orangnya masih terlihat asing bagi kintan, dia lalu duduk di kursi kosong disamping anak laki-laki bernama bima.

Tak lama masuk panitia ospek yang akan menjadi mentor mereka, dan ternyata mentor mereka adalah riko, orang yang tadi menertawakan kintan di koridor. 'Oh jadi dia mentor gue disini' ucap kintan dalam hati. "Hallo semuanya, gue riko, dan ini raka temen gue, kita yang bakalan jadi mentor kalian 2 hari kedepan, biar sama-sama kenal kalian maju satu persatu ke depan kelas ya, mulai dri ujung" perintahnya.

Lalu para siswa bau ini pun maju memperkenalkan diri, hingga tibalah kintan yang maju, "perkenalkan nama saya kintan putri, panggil aja kintan, hobi saya membaca buku, sekian" kintan memperkenalkan diri. "Oh jadi nama lo kintan? " tanya riko, "iya ka" jawabnya, "yaudah duduk, selanjutnya!" Ucap riko.

Seterusnya seperti itu hingga majulah anak perempuan yang berpakaian serba ketat, rambut pirang kusam, gigi berbehel dan wajahnya putih tapi lehernya tidak, memperlihatkan sosok seperti memakai topeng.

Dia berlenggak lenggok bak supermodel keseleo, dengan pede dan senyum khasnya dia berbicara "hay guyss kenalin gue famili biasa dipanggil ci-ye, rumah gue jalan bungur yang gerbangnya warna ijo, hobi gue selfie cantik gituhh" katanya. Kintan seperti ingin memuntahkan kembali makanan yang ia makan sewaktu sarapan tadi ketika melihat alien itu berbicara.

Sementara anak yang lain ada yang berkata "eh ci-ye kita gak nanya loh rumah lo gerbangnya warna apa!" Kata mereka tertawa. Orang aneh apalagi yang kintan temui kali iniii....



My Idiot Senior High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang