Kleptomania

2.1K 111 9
                                    

Hari ini hari senin....

Hari ini adalah hari pertama kintan mengikuti eskul basket di sekolahnya.

Sepulang sekolah kintan bergegas pergi ke lapangan basket untuk mengikuti latihan perdana-nya sore itu. Sebelumnya ia berganti pakaian yang tadinya memakai seragam menjadi memakai kaos lengan pendek, berwarna gelap dengan celana olahraga ber-merk terkenal, serta sepatu basket yang menutupi sampai mata kakinya.

Tak sengaja kintan menabrak seseorang di koridor sekolah ketika hendak berlari.

Bruuukkk...
"Eh sorry yaa.. gue buru-bu..." ucap kintan terbata-bata.
"Eh elo, mau kemana sih? Ribet banget kayaknya?" Ucap seseorang yang ternyata adalah riko. Yaa.. riko, ketua osis di sekolahnya, dia yang mengisi hari-hari ospeknya sebagai mentor di kelas kintan.

"Loh kok bengong? Woii! " kata riko mengagetkan kintan.
"Eh iya ka, eh anu emmm gue mau latihan basket dulu hehe.. sorry ya duluan kaaa byee.." jawab kintan sambil bergegas jalan.
Riko yang melihat tingkah laku kintan hanya geleng-geleng kepala. Setelah itu kintan segera berlari menjauhi riko, menuju lapangan basket.

Sesampainya di lapangan basket.

"Duhh telat gue.. mampus dehh nihh" ucap kintan berbisik pada dirinya sendiri.
"Eh lo yang baru dateng, sini buruan langsung gabung!" Perintah dimas, sang kakak senior yang juga merupakan assistant coach disini.

Kintan segera bergabung bersama yang lainnya untuk mengikuti latihan sore ini. Latihan berjalan lancar, cukup melelahkan bagi kintan. Di eskul ini kintan mendapat beberapa teman baru. Ternyata akbar dan kiki yang merupakan teman sekelasnya juga mengikuti eskul ini.

Ketika latihan selesai, akbar menghampiri kintan yang sedang berkemas untuk pulang. Kintan merapikan tasnya dan memasukkan handuk kecil yang ia gunakan untuk mengusap keringatnya saat latihan tadi.

"Tan, rumah lo searah kan sama gue?" Tanya akbar.
"Iya, kan lo juga udah pernah nanya, kenapa emang?" Kintan balik bertanya.
"Lo bawa motor? Kalo enggak, sama gue aja pulangnya" jawab akbar.
Belum sempat kintan menjawab, tiba-tiba kiki menghampiri.
"Sama gue aja tan, kan gue juga temen sekelas lo. Biar akbar sama dimas, dimas gabawa motor katanya tuh bar, mau nebeng dia!" Kata kiki.
"Oh yaudah deh" jawab akbar pasrah.

Setelah itu mereka bergegas pulang. Pada akhirnya kiki yang mengantar kintan pulang. Di perjalanan, mereka berbincang-bincang. Kiki adalah sosok anak laki-laki yang baik, peduli, mudah bergaul dan suka menolong. Tipikal teman ideal menurut kintan.

Sesampainya dirumah kintan..
"Makasih ya ki, udah mau anterin gue sampe rumah, maaf loh kalo gue ngerepotin lo" ucap kintan.
"Iya sama sama, gak ngerepotin kok, kita kan temen" jawab kiki.

Sejak saat itu ketika latihan basket kintan jadi sering diantar pulang oleh kiki, mereka-pun menjadi teman dekat.

3 bulan kemudian....

Tak terasa sudah 3 bulan lamanya kintan bersekolah disini. Rasanya hampir semua teman sekelasnya sudah mulai bisa beradaptasi, termasuk kintan.

Siang itu, di dalam kelas...

"Eh mala, gue minjem handphone lo ya, buat denger lagu nih, gurunya gamasuk, boring gue!" Ucap tessa kepada mala.
Mala, teman dekat kintan, pintar dan penyabar.
"Yaudah nih, tapi jangan sampe batre gue low ya!" Jawab mala.
"Iya tenang ajaa.." sambung tessa.

Tessa kembali ke tempat duduknya. Di samping kintan.
"Lo make hape siapa tuh?" Tanya kintan. "Hapenya mala, kenapa emang? Bagus ya? Iyalah versi terbaru" jawab tessa.
"Hati-hati lo kalo make barang orang!" Kintan menasehati.

Tessa hanya mengangguk mendengar nasehat kintan, setelah itu dia memasang earphone ke telinganya dan mulai mendengarkan lagu. Kintan seketika ingin membuang air kecil, lantas dia segera pergi ke toilet perempuan.

Kintan meninggalkan tessa yang mulai tertidur dengan handphone mala yang masih menyala memutarkan lagu diatas mejanya.

Ketika kintan kembali, dia mendapati tessa tertidur dengan earphone yang masih menempel, namun, earphone tersebur tidak tersambung ke handphone mala. Kintan yang awalnya mengira bahwa mala telah mengambil kembali handphone miliknya membangunkan tessa dengan tenang.

"Tes.. tess.. handphone mala udah lo balikin? Tess.. bangun kek.." kata kintan sambil menggoyangkan tubuh tessa. Tessa yang mendengar itu pun terbangun, "hmmmm aduhh gue ngantuk nihh.. itu tuh handphone-nya gak kemana mana kok" kata tessa mulai membuka mata.

"Mana handphonenya tes? Gaada disini.. kabelnya juga gak kepasang ke earphone lo!" Tanya kintan.
Tessa kaget. Mencoba mencari dimana ia letakkan handphone mala. Namun tak ketemu, alhasil dia panik.
"Tadi ada disini lohh... sumpah.. kemana yaa... aduhh mati gue.. masa ilang sihh..!" Seketika tessa ingin menangis...

#jangan lupa vote nyaa!!
#semoga terhibur..
#nantikan part berikutnya..

Salam
Penulis

My Idiot Senior High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang